KEUNTUNGAN kelas akselerasi adalah, siswa yang bakat intelektualnya tinggi dibantu secara khusus sehingga mereka mendapatkan bantuan pengajaran lebih sesuai bakatnya. Mereka akan dapat cepat lulus, diperkirakan setahun lebih awal dibanding siswa biasa. Jadi keuntungannya terletak pada akselerasi pengajaran.
Dengan program percepatan ini diharapkan siswa berbakat tidak bosan di kelas yang sama dengan siswa lain, sehingga tidak mengganggu, mengacau kelas, dan dia dapat terus maju dengan cepat.
Kelas akselerasi diperlukan supaya anak berbakat bisa mengembangkan potensinya secara optimal.
Dengan perkembangan potensi secara optimal, maka anak-anak bisa disiapkan sebagai bibit-bibit unggul bagi bangsa dan negara. Mereka akan memberi kontribusi besar bagi kemajuan bangsa dan negara.
tidak setuju
Pertama, pendidikan nilai sulit dipercepat. Dalam perdebatan persoalan pendidikan nasional akhir-akhir ini banyak dipersoalkan kurangnya pendidikan nilai di sekolah-sekolah dari SD sampai SMU. Disadari, kebanyakan sekolah terlalu menekankan segi kognitif saja, tetapi kurang menekankan segi nilai kemanusiaan yang lain. Maka mulai disadari pentingnya pendidikan nilai, termasuk pendidikan budi pekerti dan segi-segi kemanusiaan lain seperti emosionalitas, religiositas, sosialitas, spiritualitas, kedewasaan pribadi, afektivitas, dll.
Pendidikan nilai kemanusiaan memerlukan latihan dan penghayatan yang membutuhkan waktu lama, sehingga sulit dipercepat. Misalnya, penanaman nilai sosialitas perlu diwujudkan dalam banyak tindakan interaksi antarsiswa dan kerja sama; penanaman nilai penghargaan terhadap manusia lain membutuhkan latihan dan mungkin hidup bersama orang lain, dan tidak cukup hanya dengan pengajaran pengetahuannya.
Maka program kelas akselerasi, yang hanya menekankan segi pengetahuan (kognitif), tidak membantu bahkan mungkin memperburuk penanaman nilai. Maka kita dapat mempertanyakan bagaimana dengan pendidikan nilai kemanusiaan ini? Apakah perkembangan emosi, hati, religiositas, dan sosialitas dapat dipercepat? Apakah dengan pemercepatan lulusan, justru tidak membantu mereka lebih terlalu menekankan segi kognitif, sehingga segi lain tidak mendapatkan perhatian? Memang dapat lulus dengan cemerlang dan cepat, tetapi dapat berkembang menjadi kurang peduli kepada teman lain dan tidak mengerti pergulatan teman lain, kurang sosial, bahkan emosi mereka tidak berkembang pula.
Kedua, pendidikan nilai oleh keluarga dan masyarakat masih kurang. Kelas akselerasi yang hanya menekankan pengetahuan anak berbakat, akan menjadi sungguh baik bila pendidikan nilai sudah ditangani keluarga, masyarakat, dan pemerintah secara menyeluruh. Bila keluarga dan masyarakat mendampingi anak-anak dalam mengembangkan nilai kemanusiaan-seperti nilai demokrasi, sosialitas, penghargaan terhadap manusia lain-maka sekolah akselerasi yang hanya memperhatikan pengetahuan dapat dimengerti.
Akan tetapi, sejauh pendidikan keluarga, pendidikan masyarakat belum menangani banyak hal, kiranya sekolah formal masih harus ikut menjalankan fungsi pendidikan nilai itu. Dari pengalaman, hal ini tidak mudah dipercepat. Bahkan sering terjadi anak-anak berbakat kurang berkembang dalam nilai kemanusiaan yang lain.
Ketiga, banyak anak umur sekolah tidak dapat sekolah. Di Indonesia kini masih banyak anak usia SD-SMU yang tidak mengalami pendidikan sekolah karena ekononi keluarga yang jelek dan yang drop out karena terpaksa menjadi anak jalanan. Maka, meski memikirkan program akselerasi bagi beberapa anak berbakat tidaklah salah, namun sebagai bangsa kiranya porsinya kurang pas.
Sebagai bangsa, kita perlu membantu anak-anak yang belum dapat menikmati pendidikan. Mereka akan menjadi bagian penting pengembangan bangsa ini di kemudian hari, maka kita bertanggung jawab untuk membantu mereka. Jangan sampai ada segelintir siswa dibantu dipercepat, sedangkan kebanyakan anak yang masih tidak dapat menikmati pendidikan minimal dibiarkan atau tidak diurus karena kurang menarik dan memakan biaya besar. Berapa lembaga yang kini ikut memikirkan pendidikan "anak-anak jalanan" dibanding yang mulai memikirkan "program akselerasi?"
Keempat, bakat menonjol siswa berlainan. Kemampuan menonjol siswa dapat bervariasi, ada yang amat menonjol dalam bahasa, IPA, matematika, dan lain-lain. Hal ini juga berlaku bagi siswa yang IQ-nya tinggi. Maka membuat kelas akselerasi yang memperhatikan keunggulan siswa yang berbeda-beda, dalam praktik juga sulit. Sedangkan bila dibantu secara sama dapat terjadi tidak pas dengan kebutuhan siswa, akibatnya akan kurang efisien.
Dan mereka akan menghadapi berbagai persoalan seperti
Underachiever
Anak berbakat tidak mencapai potensinya maksimal. Anak-anak ini memiliki hasil belajar buruk ,bahkan bisa di bawah anak-anak yang kecerdesannya biasa. Anak-anak ini karena tidak mendapatkan cara pebdudiakn yang sesuai dengan kemampuannya, akan merasa jemu, ttidak tertarik, dan akhirnya malas belajar.
Akibatnya negara akan kehilangan anak-anak dengan kemampuan luar biasa.
Penggangu
Anak yang berbakat yang tidak mendapat pendidikan yang sesuai akan mengalihkan kemampuannya dengan melakukan kegiatan-kegiatan mengasyikan lainnya, yaitu mengganggu teman-temannya. Karena kemampuannya membutuhkan saluran dan di kelas tdak ada, maka dia mulai mencari-cari penyaluran.
Karena itu anak-anak seperti ini dicap sebaga anak nakal. Celaka sekali mereka yang harusnya menjadi penemu-penemu hebat, malah dianggap pengganggu.
Penyimpangan
Lebih parah lagi anak-anak seperti ini bisa mengalami gangguan kejiwaan. Kita pernah melihat ilm tentang psikopat. Orang-orang yang kejam tapi dingin, dan biasanya melakukan kejahatannya dengan cara rapi tetapi mengerikan.
Lalu Peserta kelas akselerasi akan lebih cepat waktu belajarnya. Jika anak ikut di SMP dan SMA maka dia akan berkurang 2 tahun waktu pendidikannya. Dengan demikian sewaktu kuliah dia masih berusia 15 taua 16 tahun. Pada waktu ini perkembangan jiwanya masuk dalam masa remaja.
Dengan jiwa remaja nya anak-anak masih labil dalam hal-hal lain. Padahal ketika dia masuk perguruan tinggi, da diharapkan sudah menjadi dewasa secara utuh. Dia akan bergaul dengan orang-orang yagn secara jiwa sudah lebih matang. Karena itu kalau tidak diwaspadai anak-anak bisa mengalami gangguan kepribadian.
Sekalipun secara mendasar kelas akeselerasi adalah kelas khusus, namun cara pandangan masyarakat yang salah, membuat anak-anak merasa sangat istimewa. Ini bisa menumbuhkan kesombongan , dan tentu ini berbahaya bagi perkembangan jiwa si anak.
BENEFITS
accelerated classes are, students of high intellectual aptitude in
particular assisted so that they get help teaching more appropriate
talent. They will be able to quickly pass, a year earlier than expected regular students. So the advantage lies in the accelerated instruction.With
the acceleration of the program is expected to gifted students do not
get bored in the same class with other students, so it does not
interfere with, disrupt class, and he can move forward quickly.
Grade acceleration is needed so that gifted children can develop full potential.With
the development of an optimal potential, then the children can be
prepared as a superior seeds for the nation and the state. They will make a great contribution to the advancement of the nation.do not agree
First, the educational value of hard accelerating. In
the national debate over education issues lately many questioned the
lack of values education in schools from elementary through high
school. Knowingly, most schools overemphasize cognitive terms, but less emphasized in terms of human values to another. Then
began to realize the importance of education value, including character
education and other humanitarian aspects such as emotionality,
religiosity, sociality, spirituality, personal maturity, affectivity,
etc..Educational value of humanity requires practice and appreciation that takes a long time, making it difficult accelerated. For
example, planting value of sociality should be realized in many actions
antarsiswa interaction and cooperation; investment value of respect for
another human being requires practice and may live with one another,
and not enough by teaching knowledge.Then
the acceleration class program, which only emphasizes the aspect of
knowledge (cognitive), does not help even possibly worsen investment
value. Then we can question how these human values education? Is emotional development, liver, religiosity, and sociality can be accelerated? Is
the accelerated graduates, it does not help them to overemphasize the
cognitive aspect, so that the other side does not get the attention? It
can be passed with a brilliant and fast, but it can become less
concerned for another friend, and friends do not understand the struggle
of others, less social, emotional and even they are not as well
developed.Second, the educational value of the family and the community is still lacking. Accelerated
classes which only emphasizes knowledge of gifted children, it would be
really good if the value of education has been handled family,
community, and government as a whole. When
families and communities assist children in developing human-like
values of democracy, sociality, respect for other human beings-then
schools are only concerned with knowledge acceleration understandable.
However,
as far as family education, community education not handle a lot of
things, would still have to follow a formal school function that values
education. From experience, it is not easily accelerated. Even the often less gifted children thrive in other human values.
Third, many school age children are not able to school. In
Indonesia is still a lot of elementary-school age children who do not
have schooling because family ekononi the bad and the drop out because
they had become street children. Thus,
although the thought of an accelerated program for some gifted children
is not wrong, but as a portion of the nation would not quite fit.
As a nation, we need to help children who have not been able to enjoy education. They will be an important part of the nation's development in the future, then we are responsible for helping them. Do
not let a handful of students assisted accelerated, while most children
are still not able to enjoy a minimum level allowed or not taken care
of as less attractive and costly. How many agencies are now involved thinking about education "street children" than start thinking "accelerated program?"Fourth, prominent students of different talents. Ability prominent students can vary, there are very prominent in language, science, mathematics, and others. This also applies to students who are high IQ. So make accelerated classes that students pay attention to excellence is different, in practice too difficult. While the same can be accomplished occur not fit the needs of students, the consequences will be less efficient.And they will face many problems such as
UnderachieverGifted children do not reach their potential maximum. These children have poor learning outcomes, even under children kecerdesannya usual. These
kids are not getting pebdudiakn way according to his ability, will feel
tired, ttidak interested, and ultimately lazy learning.As a result, the state will lose children with exceptional abilities.
Spam
Gifted
children who do not receive an appropriate education will divert
ability to do other fun activities, which interfere with his friends. Because of its ability and in the classroom ductwork tdak there, so he started looking for distribution.
Therefore these children stamped sebaga brat. Woe to all those who are supposed to be great inventors, even considered bullies.
Deviation
Worse yet such children may experience psychiatric disorders. We've seen ilm about psychopaths. People are cruel but cold, and usually do evil but awful neat manner.Then participants will be faster acceleration class time to study. If children participate in high school so he would be reduced 2 years time education. Thus, in college he was 15 Taua 16 years. At this time in the development of his soul adolescence.
With the soul of his teenage children still unstable in other things. And when he entered college, da is expected to become fully mature. She would hang out with the one who is the soul is more mature. Therefore, if you do not watch the kids can have a personality disorder.
Although
fundamentally akeselerasi class is a special class, but the way the
community views the wrong, making the kids feel very special. It can foster pride, and this is certainly harmful to the child's mental development.
Debat 1
00.41 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar