My Kim Sang Bum

My Forever Love

Powered By Blogger

Blogger news

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Dhea love Kim Bum always and forever

Love 3

*Cast:*

*~Kim Sang Bum

*~Yoona (SNSD)*

*~All Member Super Junior*

~*Kim So Eun*

~*All Member SNSD*

*Genre: Romance*

*Length: General*

*Happy Reading~~~!*

“Hyung, sepertinya aku ingin kembali ke BBF.”

“Mwo? Kau serius Kim Bum~aa?” tanya Eeteuk~hyung mamastikan.

“Ne, hyung. Tapi, kalian sudah rekaman dan juga sudah pemotretan untuk
cover album. Apakah menejer akan setuju jika aku kembali?” tanyaku.

Eeteuk~hyung menepuk pundakku ringan. “Tenang saja. Aku yang akan
mengatur semuanya agar kau bisa kembali.”

“Jinjja, hyung?” tiba-tiba ada suara yang dari balik tubuhku.

Aku membalikan tubuhku ke arah sumber suara. Suara itu berasal dari
Kyuhyun~aa.

“Ne.” jawabku singkat.

Kyuhyun~aa segera bersorak gembira mendengar jawabanku. Ia segera naik
ke atas meja di ruang tengah. “Hyungdeul! Kim Bum~hyung sudah memutuskan
untuk kembali ke BBF.” ucapnya yang diiringi oleh sorak gembira
member yang lain.

“That’s good choice, man. Welcome back toBBF, brother. You’re
so gorgeous.” kata Eunhyuk~hyung.

“Aku tau kau pasti akan cepat kembali dongsaeng-ku. Chu~” kata
Heechul~hyung sembari memeluk dan mencium pipiku.

“Kim Bum~aa. Cepat kau hubungi So Eun. Suruh dia kesini dan jangan lupa
membeli kue tart.” perintah Yesung~hyung.

Aku menatapnya heran. “Mwo? Untuk apa So Eun kesini?” tanyaku.

Semua member Super Junior -selain aku- saling melirik satu sama lain,
tak lama kemudian mereka memperlihatkan senyum licik. “Tentu saja untuk
merayakan kembalinya dirimu.” ujar mereka kompak.

Aiyoo… Mereka ini suka sekali berpesta hanya untuk merayakan hal kecil
seperti ini.

~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~

Yoona_POV

Aku kembali ke dorm SNSD setelah pertemuan singkatku dengan Kim Bum~oppa
tadi. Aiissshh… Aku selalu berharap agar waktu berhenti berputar saat
aku sedang berdua dengannya seperti tadi. Bagaimana menurut kalian?
Apakah Kim Bum~oppa masih mencintaiku seperti dulu? Ataukah ia justru
membenciku?

Kim Bum~oppa memang tidak membalas pelukanku seperti biasanya, tapi
setidaknya ia tidak menolaknya.

Aiyoo…  Kamsahamnida, Tuhan. Karena sudah mempertemukanku dengan
Kim Bum~oppa. Gomawo karena sudah membuatnya pernah mencintaiku. Meski aku
belum tau bagaimana perasaannya kepadaku saat ini, tapi aku akan tetap
mencintainya. Kim Bum~oppa adalah seseorang yang paling berarti dalam
hidupku setelah orang tuaku.

“Yoona~aa?” panggil Taeyeon sambil melambai-lambaikan tangannya di depan
wajahku.

“Waeyo, eonnie?” tanyaku.

“Seharusnya kami yang bertanya, Waeyo?” Yuri~eonnie malah balik bertanya
padaku.

Aku memperlihatkan wajah bingung. “Aku tidak mengerti apa maksud kalian.
Maksudku, memangnya ada apa denganku? Sepertinya aku baik-baik saja.”
jawabku.

“Yoona~aa. Sejak kau kembali, kau hanya duduk di sofa ini sambil
tersenyum. Sedari tadi kami sudah memanggilmu untuk menyadarkanmu dari
lamunanmu itu, tapi kau tidak sadar-sadar. Ada apa denganmu? Kau tidak
gila, bukan?” jelas Sica~eonnie.

“Ah… Jadi karena itu. Anni, eonnie. Tentu saja aku tidak gila. Hanya
saja ada kejadian yang membuatku bahagia.” jawabku lagi disertai dengan
senyum manis.

Mereka semua mendekatkan tubuh ke arahku dan menatapku tajam. “Apa yang
Taecyeon lakukan padamu?” tanya mereka bersamaan. Aisshh… ternyata
mereka sangat kompak.

Sontak aku membulatkan mataku dan tertawa. Sejak kapan Taecyeon pernah
membuatku sebahagia ini? “Anni. Bukan karna Taecyeon. Tadi aku bertemu
dengan seseorang yang sangat kurindukan. Kami tidak bertemu selama dua
tahun lebih. Ia adalah orang yang sangat berarti dalam hidupku. Aku
sangat mencintainya.” jawabku panjang lebar.

“Aisshh… Jangan katakan kalau ia adalah Kim Bum~oppa.” Sooyoung angkat
bicara. Sementara itu, member SNSD yang lain justru memasang wajah
penasaran.

“Ne. Ia adalah Kim Bum~oppa.” ujarku polos.

Seketika, wajah penasaran mereka berubah menjadi raut wajah terkejut.
Aku sudah yakin mereka pasti akan terkejut. Kurasa, belum ada yang tau
mengenai kedatangan Kim Bum~oppa ke Korea, kecuali aku dan oppadeul di
BBF.

“Yoona~aa.” panggil Yuri~eonnie dengan lembut.

“Wae, eonnie?” sahutku.

“Aku tau kau sangat bahagia dengan pertemuanmu dengan Kim Bum~oppa tadi.
Tapi, kau harus ingat bahwa yang fans tau itu kalau kau ini sedang
berpacaran dengan Taecyeon. Jika ada wartawan yang melihatmu dengan
Kim Bum~oppa, kalian pasti sudah menjadi topik utama di seluruh berita
selebriti di Korea Selatan. Dan… Aku tidak mau jika nantinya mereka
berpikir kau mengkhianati Taecyeon. Bagaimana jika mereka justru
membencimu dan mengucilkanmu? Kau tau bukan apa yang dapat dilakukan
oleh fans fanatik jika kau berbuat suatu kesalahan. Karirmu pasti akan
berantakan.” jelas Yuri~eonnie.

Kata-kata Yuri tadi sukses membuat senyumku hilang. Ne, Taecyeon masih
berstatus sebagai namjachingu~ku, setidaknya itulah yang diketahui oleh
fans. Tapi, mau bagaimana lagi? Sampai saat ini, hanya Kim Bum~oppa yang
aku cintai. Tidak ada ruang kosong untuk namja lain lagi dihatiku ini.

“Kau pasti sangat sedih, Yoona~aa.” ucap Tiffany~eonnie sambil mengusap
rambutku.

Sunny~eonnie menggenggam tanganku. “Kami tetap mendukung kisah cintamu
dengan Kim Bum~oppa. Suatu saat kalian pasti bisa bersmaa seperti dulu.”
Sunny~eonnie mencoba menyemangatiku.

Kini, giliran Yuri~eonnie yang memelukku erat. Aisshh… Aku tidak boleh
menangis sekarang. Aku tidak mau mereka semua khawatir. Namun, tanpa
bisa kucegah butiran air mata itu sudah menetes secara perlahan dari
mataku. Bergulir menuju pipi dan daguku. Air mata tersebut membasahi
area sekitar bawah mata hingga kepipiku.

Setelah aku terisak di pelukan Yuri~eonnie, member yang lain pun ikut
berpelukan, seolah-olah jiwa kami ini sama. Jika salah satunya merasa
sedih, maka yang lainnya akan ikut merasakan kesedihannya. Sungguh
beruntung aku, karena telah memiliki sahabat seperti mereka yang selalu
ikut tersenyum saat aku senang, dan selalu siap menjadi tumpuanku saat
aku sedih. Gomawo.

~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~

Kim Bum_POV

“Jagi, maafkan aku karena sudah memintamu untuk membeli kue dan datang
ke dorm itu sendirian pada waktu malam hari seperti ini. Padahal kau ini
seorang yeoja. Tidak baik jika keluar malam sendirian. Bagaimana jika
ada seseorang yang melakukan hal jahat padamu?” ucapku tulus.

Yeodongsaeng-ku itu hanya tersenyum manis. “Gwaenchana, oppa. Lagipula,
tidak terjadi apa-apa padaku.” jawabnya.

Aish… Kim Sang Bum~aa. Seharusnya kau ini menjaga yeodongsaeng-mu yang
manis itu. Jangan biarkan ia keluar rumah sendirian malam-malam.
Walaupun saat itu masih pukul setengah sembilan malam, tapi hari sudah
gelap. Bahkan matahari pun sudah tidak ada. Untung saja tidak terjadi
apa-apa hari ini.

“Jagi, hari ini yang pertama dan terakhir. Aku tidak akan pernah
membiarkanmu keluar rumah seorang diri saat malam hari lagi.” janjiku.

Lagi-lagi So Eun tersenyum manis. “Oppa, apa kau yakin akan kembali ke
BBF?” tanya So Eun. Dia sudah tau mengenai keputusanku itu dari
Eeteuk~hyung.

“Ne. Aku sudah yakin dengan keputusanku itu.” jawabku.

“Kapan kau akan pindah ke dorm BBF?” tanyanya.

Aigoo… Aku baru ingat. Jika aku kembali ke dorm BBF, maka siapa
yang akan menjaga yeodongsaeng-ku ini?

“Gwaenchana, oppa. Nanti aku akan tinggal bersama Eomma dan Appa. Kau
tidak perlu cemas.” sepertinya ada kontak batin antara aku dan So Eun.
Hubungan persaudaraan memang menakjubkan.

~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~

Pagi ini aku bangun telat. Jam dinding sudah menunjukan pukul dua belas
siang. Aisshh… ini pasti karena pesta semalam!

Aku menggeliat di atas ranjangku itu. Malas sekali rasanya untuk bangun,
aku masih ingin tertidur untuk beberapa jam lagi. Rasanya lelah sekali
tubuhku ini. Namun, baru saja aku menutup mataku tiba-tiba saja perutku
ini berbunyi. Aigoo~ lapar sekali rasanya. Akhirnya aku memutuskan untuk
beranjak dari tidurku dan melangkah menuju ruang tengah dengan langkah
gontai.

“Oppa~ Kau bangun terlambat sekali. Kajja! Ini sudah siang. Kau harus
cepat mandi dan segera makan siang di restaurant lantai satu. Aku akan
menunggumu disini. Kajja!” perintah So Eun.

Aku mengangguk pelan sambil mengusap mataku yang masih terasa mengantuk.
Aku meraih handuk yang tergantung dibalik pintu kamar mandi, kemudian
menutup rapat pintu tersebut, setelah itu aku… Aisssh! Sedang apa kalian
masih disini? Ingin mendengar ceritaku saat mandi juga?

~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~

“Oppa~ kita duduk di sebelah sana saja. Pemandangannya bagus.” ucap So
Eun sambil menarik tanganku.

Aku dan So Eun duduk di kursi restaurant hotel yang menghadap keluar
jendela, sehingga menunjukkan pemandangan diluar hotel.

“Kau ingin pesan apa, oppa?” tanya So Eun. Aku menoleh ke arahnya dan
mendapati seorang yeoja berkostum pelayan yang sedang berdiri disamping
So Eun. Sejak kapan pelayan ini sudah berada disini? “Oppa?” panggil So Eun.

“Ah… Mianhe. Aku pesan sama denganmu saja.” jawabku akhirnya.

“Baiklah, mohon tunggu sebentar. Pesanan kalian akan datang sebentar
lagi.” ujar pelayan tersebut setelah mencatat pesanan. Setelah itu ia
berjalan menjauh dari meja kami.

Aku kembali memandang pemandangan di luar jendela restaurant hotel
tersebut. “Oppa, tadi pagi Leeteuk~oppa menelpon, katanya kau diminta ke
kantor SM Entertainment pukul tiga nanti.” kata So Eun memberi tahuku.
Aku mengangguk pelan.

~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~

Aku baru saja bertemu dengan Eeteuk~hyung, manajer, dan direktur SM
Entertainment. Tentu saja kami membicarakan tentang keputusanku untuk
kembali ke BBF. Direktur mengatakan akan segera mengubah
koreografi dan kembali membuat rekaman ulang. Aku jadi merasalah
bersalah dengan mereka karena sudah mengundur waktu untuk promosi album
kelima ini.

“Kim Bum~oppa?” panggil seorang yeoja.

Aku pun menoleh ke arah sumber suara. Terlihat sesosok yeoja cantik
sedang tersenyum ke arahku. Aku mengenal yeoja ini, ia pernah menjadi
lawan mainku dalam drama ‘Snow Flower’. Kalian tau yeoja ini siapa? Dia
bernama Go Ah Ra.

“Ah Ra~ssi.” sahutku.

Yeoja itu mendekat ke arahku masih dengan senyumnya. “Aisshh… Sudah lama
tidak bertemu denganku jangan membuatmu seperti belum lama mengenalku.”
protesnya.

“Baiklah aku ralat, Ah Ra~aa.” kataku lagi. Kini, Ah Ra~aa justru
tertawa mendengarnya.

“Apa yang sedang kau lakukan disini, oppa?” tanyanya dengan suara
khasnya itu.

“Sebenarnya tadi aku bertemu dengan direktur untuk membicarakan sesuatu.
Bagaimana denganmu?” jawabku.

“Ah… Seperti biasanya, aku datang untuk mengambil naskah drama terbaru.
Aku ingin beradu akting denganmu seperti dulu lagi. Rasanya sudah lama
sekali.” katanya.

“Ne. Mungkinkah aku harus meminta dibuatkan drama yang peran utamanya
adalah aku dan kau?” gurauku.

Lagi-lagi yeoja dihadapanku ini tertawa. Rasanya nyaman sekali melihat
senyum dari wajahnya itu. Mungkinkah sudah saatnya aku mencari yeoja
lain untuk menggantikan posisi Yoona? Jika memang sudah saatnya,
sepertinya Ah Ra adalah yeoja yang cukup tepat. Setidaknya itulah menurutku.

“Kau ada janji lain setelah ini?” tanyaku basa-basi.

Yeoja ini berpikir sebentar. “Ne, aku harus bertemu dengan
namjachingu-ku.” jawabnya. Aisshh.. Ternyata ia sudah milik orang lain.
Aku mendesah pelan, ternyata ini bukan saatnya. Namun, tiba-tiba saja Ah
Ra tertawa.

“Waeyo? Apa yang lucu?” tanyaku heran.

“Anni, oppa. Aku hanya sedang mengerjaimu saja. Aku tidak ada janji lain
setelah ini. Ada apa? Kau ingin mengajakku makan siang? Atau makan
malam?” tanyanya. Aisshh… Yeoja ini benar-benar.

“Ne, bagaimana jika makan malam saja? Sebelum kesini aku sudah makan
siang.” ajakku.

“Ne.”

~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~

~Yoona_POV~

Aissshh… Lelah sekali rasanya setelah berlatih koreografi seharian
bersama dengan anggota SNSD yang lain. Aigoo! Aku bahkan belum sempat
makan siang tadi. Baiklah, aku sudah memutuskan untuk makan di
restaurant yang berada di gedung SM Entertainment ini. Restaurant yang
dulu sering aku kunjungi bersama dengan Kim Bum~oppa.

Aku menempati meja yang menghadap keluar jendela. Kemudian memesan ice
cappucino kepada pelayan. Sambil menunggu pesanan datang, aku memilih
untuk bernostalgia mengenai kenanganku bersama Kim Bum~oppa saat kami
sering kesini. Aiyoo~ bahkan hanya dengan membayangkannya saja sudah
dapat membuatku bahagia.

Setelah pesanan datang, aku mengedarkan pandangan ke penjuru restaurant
ini. Aneh, tidak biasanya restaurant ini begitu sepi. Bahkan hanya aku
yang menjadi pengunjung disini. Namun, hal itu tidak berlangsung lama
karena tak lama kemudian ada dua pengunjung yang datang. Aku tidak dapat
melihat siapa pengunjung itu, tapi sepertinya mereka adalah sepasang
kekasih.

“Kita duduk disana saja.” kata seorang yeoja kepada namja di sebelahnya.
Tubuh namja itu tidak terlihat olehku karena terhalang oleh dua orang
pelayan dan yeoja yang tadi bicara.

“Ne, baiklah.” sahut namja tersebut. Ah! Sepertinya aku mengenal suara
namja ini. Mungkinkah? Ah… tidak mungkin. Aku pun berusaha untuk tidak
memikirkan hal tersebut dan kembali meminum ice cappucino pesananku.

“Kim Bum~oppa. Kau ingin memesan apa?” tanya yeoja itu dengan nada manja.
Tunggu dulu! Tadi yeoja itu memanggil namja itu dengan nama siapa?
Kim Bum~oppa? Benarkah itu adalah Kim Bum~oppa yang sangat kukenal itu?

“Sama saja denganmu.” jawab namja tersebut. Aku dapat mendengar suaranya
dengan sangat jelas karena tidak ada lagi pengunjung yang datang kesini.
Ne, kini aku menyadari bahwa itu benar-benar suara Kim Bum~oppa. Tapi,
kenapa ia datang bersama seorang yeoja? Mungkinkan yeoja itu adalah
yeojachingu-nya? Tapi, kemarin Kim Bum~oppa bilang bahwa ia tidak pernah
mencintai yeoja lain setelah hubungan kami berakhir.

Aku menoleh ke arah yeoja dan namja tersebut. Sambil berdoa agar namja
itu bukanlah Kim Bum~oppa yang kukenal. Semoga saja bukan.

Entah mengapa aku merasakan wajahku memanas, seketika saja butiran air
mata kembali menetes dari mataku. Namja itu benar-benar Kim Bum~oppa yang
kukenal. Tuhan… Mengapa jadi seperti ini? Apakah ia sudah melupakanku?
Aku membalikan tubuhku dan menghapus air mataku. Mencoba menguatkan
hatiku agar tidak menangis lagi, kemudian beranjak dari dudukku.

“Yoona~aa?” panggil Kim Bum~oppa.

Aisshh… mengapa ia harus melihatku disaat seperti ini?

“Kim Bum~oppa?”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar