*Cast:*
*~Kim Sang Bum
*~Yoona (SNSD)*
*~All Member Super Junior*
*Genre: Romance*
*Length: General*
*Happy Reading~~~!*
“Yoona?” sahutku.
Aigoo… Hanya kata-kata itu yang dapat keluar dari mulutku. Aku
benar-benar bingung harus mengatakan apa.
Ekspresi Yoona seperti terkejut, tapi aku melihat raut kebahagiaan di
wajah manisnya itu. Apakah ia senang melihatku kembali setelah sekian
lama tidak bertemu?
“Oppa~!” Yoona memelukku sambil menjerit histeris. Reaksi yeoja ini sama
persis dengan seorang fans yang merasa sangat bahagia sekaligus tidak
percaya karena dapat bertemu tanpa sengaja dengan idolanya, tapi Yoona
tidak meminta tanda tangan ataupun foto bersama sebagai kenang-kenangan.
Aku hanya dapat diam saat Yoona tiba-tiba saja memelukku. Aku baru
menyadari betapa aku merindukan Yoona. Jika saja ia masih menjadi
yeojachingu-ku, aku pasti sudah membalas pelukkannya ini. Tidak seperti
sekarnag, aku hanya dapat diam.
“Oppa, kau kemana saja selama ini? Aku sangat merindukanmu. Aku sudah
bertanya kepada Teuki~oppa, katanya kau sedang mendalami dunia akting.
Dimana kau tinggal selama ini? Sepertinya kau tidak tinggal di Seoul
ataupun Korea Selatan. Apa kau pindah ke luar negeri? Kau tidak berniat
untuk keluar dari Super Junior, kan?” Yoona menanyakan pertanyaan
beruntun kepadaku.
Aku hanya tersenyum kecil mendengar ocehannya. Oh Tuhan! Ternyata aku
sangat merindukan Yoona.
“Yaaaa! Jangan diam saja. Jawab aku.” ucapnya dengan nada manja.
“Aku tinggal di Los Angeles.” jawabku singkat. Sebenarnya banyak sekali
hal yang ingin aku bicarakan dengan Yoona, tapi mulutku terasa kelu.
Sulit bagiku untuk mengucapkan sebuah kalimat.
“Selama ini kau makan teratur? Istirahat yang cukup? Apa kau memakan
makanan yang bergizi selama disana? Dengan siapa kau tinggal?” ia
kembali menanyakan pertanyaan beruntun. Sepertinya yeoja ini sangat
mengkhawatirkan aku.
“Ne. Tentu saja. Aku tinggal bersama dengan So Eun.” jawabku lagi.
Yoona menatapku dengan senyum yang masih menghiasi wajah manisnya itu.
Cukup lama kami bertatapan tanpa ada yang berbicara. Hingga akhirnya
Yoona menyandarkan kepal`nya ke dadaku. Sebenarnya aku ingin memeluknya
saat ini, tapi aku berusaha sekuat mungkin untuk tidak memeluknya.
“Sudah lama sekali sejak kita berpisah. Aku selalu menunggu oppa
kembali. Aku senang sekali karena akhirnya aku bisa bertemu dengan oppa
lagi saat ini.” ujarnya.
Aku juga senang sekali dapat bertemu denganmu disini. Tapi, masa lalu
kita itu sangat menyakitkan untukku. Tiba-tiba saja kau memintaku untuk
berpisah dan tak lama setelah itu, terjadilah skandal yang membuatku
kecewa terhadapmu.
“Oppa, setelah kita berpisah, apa kau menemukan yeoja lain yang kau
cintai?” tanyanya.
Sungguh aku terkejut mendengar pertanyaan yeoja ini. Bagaimana mungkin
seorang yeoja dapat dengan mudah menanyakan pertanyaan seperti itu
terhadap namja yang menjadi mantan namjachingu-nya?
Aku menelan ludahku sebelum menjawab pertanyaannya. “Anni. Tidak ada.”
jawabku akhirnya. Aku dapat melihat senyum mengembang dari wajah Yoona.
“Bagaimana denganmu?” kini aku berbalik tanya.
“Kau sudah melihat skandal itu oppa? Skandal yang terjadi antara aku dan
Taecyeon…” Aissshhh! aku tidak dapat mendengar kata-kata Yoona setelah
itu karena tiba-tiba saja ada motor yang sangat berisik melintas di
jalan dekat taman ini. “… Karena itulah, sejah beberapa hari yang lalu,
kami resmi berpacaran. Lalu, kami mengumumkannya kepada publik tentang
ini.” lanjutnya.
Aigooo! Meski aku tidak mendengar kalimat-kalimat di tengah pembicaraan
Yoona, tapi aku sudah bisa menebak arah pembicaraannya. Sekarang ini,
yeoja yang saat ini sedang menyandarkan kepalanya di dadaku itu adalah
milik namja lain. Tapi, aku masih merasa heran dengan sikapnya yang
dapat dengan mudah memelukku dan menyandarkan kepalanya itu di dadaku?
Mengapa ia terlihat senang saat mengetahui bahwa belum ada yeoja lain
yang aku cintai setelah aku dan dia berpisah?
Aku tidak boleh diam saja seperti ini. Aku tidak berhak menerima
perlakuan seperti ini dari seorang yeojachingu orang lain.
“Yoona~aa. Aku ada janji bertemu dengan anggota BBF. Aku harus
pulang sekarang.” kataku akhirnya.
“Ah… Baiklah oppa. Sampai jumpa lagi.” Yoona beranjak dari duduknya dan
berjalan menuju dorm SNSD. Sementara aku terus memperhatikan punggungnya
hingga benar-benar hilang dari pandanganku.
~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~
Ting… Tong…
Suara bel apartemen yang disebut sebagai dorm oleh penghuninya itu
berdering setelah aku menekan sebuah tombol di dinding dekat pintu
masuk. Tak lama kemudian, pintu apartemen itu terbuka.
“Kim Bum~aa!” panggil Eeteuk~hyung, Heechul~hyung, Eunhyuk~hyung,
Donghae~hyung, dan Yesung~hyung dengan kompak.
“Annyeong~” balasku sambil mengangkat sebuah kantung plastik berwarna
putih yang berukuruan cukup besar. “Kimchi pesanan kalian.”
“Pesta Kimchi!” teriak Kyuhyun~aa yang tiba-tiba saja keluar dari dalam
apartemen dan segera membawa kantung plastik yang berisi kimchi
tersebut. Hyung-ku yang lain pun mengikuti Kyuhyun dan masuk ke dalam.
“Aissshh! Demi kimchi, mereka dapat dengan mudah melupakan rasa rindu
terhadapku.” gumamku entah kepada siapa.
Aku pun masuk ke ruangan apartemen atau dorm tersebut, membuka sepatuku
dan menutup pintunya kembali. Aku memandangi dorm yang sudah lama
kutinggalkan ini. Aiyooo~ Rasanya aku tidak tega meninggalkan dorm ini lagi.
“Yaaaa! Kim Bum~aa! Kajja!” panggil Yesung~hyung.
“Ne… ne… Aku akan datang.” sahutku.
~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~
“Bersulang~” ucap semua member BBF yang sedang berkumpul di
ruang tengah.
Saat ini kami sedang mengadakan pesta kecil untuk merayakan kunjunganku
ke dorm ini. Mereka ini memang ada-ada saja.
Aku duduk di sofa ruang tengah bersama dengan Eeteuk~hyung. “Kim Bum~aa.
Kau pasti merindukan suasana saat ini, bukan?” tanya Eeteuk~hyung.
“Tentu saja, hyung. Aku jadi tidak tega meninggalkan kalian dan dorm ini
lagi.” ujarku.
“Jika kau tidak tega, maka jangan kau tinggalkan kami lagi. Kembalilah
Ke BBF. Kau ini adalah anggota Super Junior yang paling kami
sayangi.” Eeteuk~hyung berusaha merayuku agar kembali ke BBF.
Sungguh aku terharu mendengar ucapan hyung-ku yang satu ini. “Mianhe,
hyung.” ucapku penuh penyesalan.
“Gwaenchana.” balasnya. “Kau sudah bertemu dengannya?” tanya
Eeteuk~hyung. Orang yang dimaksud Eeteuk~hyung disini adalah Yoona. Ne,
sudah kukatakan sebelumnya, bukan? Hanya anggota BBF yang
mengetahui mengenai masalahku dengan Yoona.
Aku mendesah pelan. “Sudah. Entah apa yang harus aku lakukan untuk
melupakannya. Dua tahun tidak bertemu dengannya, tidak membuatku mudah
untuk melupakannya.”
“Kurasa itulah yang membuatmu sulit untuk melupakannya. Karena kau
berada jauh darinya. Jadi, hatimu terus bertanya bagaimana keadaannya?
Sedang apa ia sekarang? Ne, kau jadi merindukan saat kau bersama
dengannya. Lagipula kau pergi sebelum tau alasan ia mengakhiri hubungan
kalian. Kau belum puas dengan perpisahan yang tiba-tiba ini.” jelas
Eeteuk~hyung panjang lebar.
Aku tau betul bahwa ucapan Eeteuk~hyung sangat benar. Seharusnya aku
pergi setelah memastikan alasannya mengakhiri hubungan kami, bukannya
bersikap kekanakan dengan memvonis bahwa Yoona sudah bosan denganku.
Kini aku baru menyadari, aku pun sudah salah karena tidak bersikap dewasa.
Aku menundukan kepala, menyesali tindakanku ini. “Apa yang harus
kulakukan, hyung?” tanyaku pada Eeteuk~hyung.
“Aisshh! Mana aku tau. Hanya kau yang mengetahui jawabannya.” Aku
menatap wajah Eeteuk~hyung yang sedang tersenyum itu dengan jengkel.
“Jadi untuk apa kau menceramahiku panjang lebar seperti tadi?” tanyaku
dengan menekan kalimat ‘menceramahiku panjang lebar’.
Eeteuk~hyung berpikir sebentar. “Entahlah, hahahaha.” ucap hyung
disertai suara tawanya.
“Hahahaha” tawaku garing. “Ne, gomawo hyung karena sudah membuatku
bertambah bingung.” jawabku.
“Cheonmaneyo.”
“Hyung, sepertinya aku ingin kembali keBBF.”









0 komentar:
Posting Komentar