*Cast:*
*~Kim Sang Bum*
*~Yoona (SNSD)*
*~All Member Super Junior*
~*Go Ah Ra*
*~ Ok Taecyeon (2PM)*
~*All Member SNSD*
*Genre: Romance*
*Length: General*
*Happy Reading~~~!*
Yoona_POV
“Yoona~aa?” panggil Kim Bum~oppa.
Aisshh… mengapa ia harus melihatku disaat seperti ini? Aiyoo… Apa yang
harus aku lakukan? Berbalik dan balas menyapany atau pura-pura tidak
mendengar saja? Anni Yoona-aa. Kau harus balas menyapanya. Jadilah yeoja
yang kuat, jangan menjadi yeoja yang pengecut dan terus lari dari kenyataan.
Aku menghembuskan nafas, “Kim Bum~oppa?” sahutku setelah membalikan tubuh.
Aku pun berjalan mendekat ke arah mejanya. Sesekali aku melirik ke arah
yeoja dihadapannya itu. Yeoja ini cantik sekali, matanya indah.
“Sedang apa kau disini?” tanya Kim Bum~oppa.
Aku menunjuk meja tempatku tadi duduk. Masih tersisa sebuah gelas yang
tadinya berisi ice cappucino yang kupesan.
“Kau sendirian, Yoona~aa? Mau bergabung dengan kami?” Yeoja dihadapan
Kim Bum~oppa itu menawariku bergabung dengan mereka sambil tersenyum.
Aku menggeleng, “Tidak usah, gomawo. Aku baru selesai makan malam.”
jawabku sambil membungkukkan tubuh dan berusaha untuk tetap tenang.
Yeoja itu menatap ke arah meja yang tadi kutempati, kemudian mengangguk.
“Aisshh… Aku hampir lupa untuk memperkenalkan diri. Annyeong, Go Ah Ra
imida. Aku salah satu aktris di SM Entertainment. Sama seperti kau dan
Kim Bum~oppa, mannaseo bangapseumnida.” katanya.
Sepertinya ia adalah gadis yang ceria dan pintar. “Annyeog Im Yoon Ah
imnida, kau dapat memanggilku Yoona.”
“Ne, Arasso. Kau ini salah satu idolaku di SNSD. Aiyoo~ Neomu yeppeo,
Yoona~aa. Tidak kusangka dapat bertemu denganmu disini dan mengobrol,
meski kita ini satu manajemen, tapi kita jarang sekali bertemu.” ujarnya.
“Gamsahamnida, Ah Ra~ssi.” balasku. “Aisshh… kalian pasti sedang kencan
hari ini. Aku tidak mau mengganggu kencan kalian lebih lama lagi. Aku
pamit dulu. Annyeong~” pamitku. Namun, aku belum juga beranjak dari
tempatku barusan.
Ah Ra~ssi tersenyum kecil. “Annyeong, tapi aku dan Kim Bum~oppa…”
kata-kata Ah Ra~ssi terhenti disana karena terpotong oleh suara Kim Bum~oppa.
“Ne, kami memang sedang berkencan. Kami sudah berpacaran.” begitulah
kata-kata singkat dari Kim Bum~oppa yang sangat ampuh membuat jantungku
berdetak cepat dan hampir saja menjebol pertahananku untuk tidak menangis.
“Chukkae~” ucapku sambil berusaha agar suaraku tidak terdengar bergetar
karena menahan tangis. “Ah~ sudah dulu ya, Ah Ra~ssi dan Kim Bum~oppa.
Kuharap kita bisa mengobrol lebih lama lagi suatu saat nanti. Annyeong~”
pamitku lagi diikuti dengan langkah kakiku yang semakin cepat. Aku ingin
cepat pergi dari tempat itu. Kemana saja boleh, asal tidak disana.
Aku berjalan tak tentu arah menelusuri jalan yang sepi seorang diri.
Jujur saja, aku tidak berniat kembali ke dorm SNSD karena tidak ingin
member SNSD melihatku menangis lagi. Cukup sudah aku membuat mereka
khawatir dengan menangis kemarin.
Akhirnya aku berhenti di sebuah taman sepi yang tidak kuketahui dimana
tepatnya. Aku duduk di kursi taman tersebut. Aku belum pernah ke taman
ini sebelumnya, tapi taman ini menarik perhatianku, mungkin karena
keindahannya. Kalian tau? Aku kembali menangis disana. Entahlah, tapi
aku menjadi sering menangis belakangan ini. Mungkin kata pepatah memang
benar. *Orang yang membuatmu tertawa adalah orang yang akan membuatmu
menangis.*
Di tengah isak tangisku itu, aku merasakan seseorang menyentuh bahuku.
Aku segera menoleh ke arahnya. Ia adalah seorang namja yang kukenal.
“Mengapa kau menangis disini, Yoona~aa?” tanyanya lembut seraya
memelukku. Aku hanya diam saja dan masih menangis dalam pelukan namja
tersebut. Hangat dan menenangkan, itulah yang kurasakan saat ia memelukku.
~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~
Ah Ra_POV
“Annyeong, tapi aku dan Kim Bum~oppa…” kata-kataku terhenti disana karena
terpotong oleh suara Kim Bum~oppa.
“Ne, kami memang sedang berkencan. Kami sudah berpacaran.” Mwo? Sejak
kapan Kim Bum~oppa menjadi namjachingu-ku? Aku melirik ke arah Kim Bum~oppa
yang masih menatap yeoja yang bernama Yoona itu.
“Chukkae~” kenapa Yoona~aa malah mengucapkan selamat? “Ah~ sudah dulu
ya, Ah Ra~ssi dan Kim Bum~oppa. Kuharap kita bisa mengobrol lebih lama
lagi suatu saat nanti. Annyeong~” pamitku lagi diikuti dengan langkahnya
yang semakin menjauh.
Selepas kepergiannya Yoona, aku menatap Kim Bum~oppa tajam. Jelas sekali
aku sedang menuntut penjelasan dari kata-katanya barusan. Walaupun
sepertinya aku sudah mengerti jalan ceritanya.
“Sejak kapan aku menjadi yeojachingu-mu, oppa?” tanyaku.
“Sejak kukatakan tadi.” jawabnya singkat. Memang benar sedari tadi aku
dan Kim Bum~oppa berjalan-jalan disekitar gedung SM Entertainment dan
hanya berdua saja, mungkin bisa dikatakan itu adalah sebuah kencan, tapi
Kim Bum~oppa bahkan belum memintaku menjadi yeojachingu-nya. Bagaimana
mungkin kami resmi berpacaran tanpa persetujuan pihak yeoja?
“Sudahlah, oppa. Apa kau ingin membuatnya cemburu atau kau ingin
membuktikan padanya bahwa kau bisa mendapatkan yeoja cantik sepertiku
setelah kalian putus?” tanyaku to the point.
Kim Bum~oppa terkejut karena mendengar pertanyaanku. Ternyata benar
dugaanku, tapi yang mana? “Kau memang hebat, Ah Ra~aa. Sepertinya aku
akan memilih yang kedua itu. Lebih cocok, walaupun tidak sepenuhnya.”
jawab Kim Bum~oppa.
Aku tersenyum miris. “Jadi, apakah kita akan menjadi sepasang kekasih
setelah ini?” gurauku.
Kim Bum~oppa menampakan senyumnya. DEG! Aigoo… Ada apa ini? Kenapa
jantungku berdetak cepat sekali setelah melihat killer smile-nya itu?
“Bagaimana denganmu? Apakah kau mau menjadi yeojachingu-ku? Tapi, kita
baru bertemu tadi siang setelah lama tidak bertemu. Dan lagi… Aku belum
dapat mengatakan *Saranghae* padamu.” kata Kim Bum~oppa.
Entah mengapa, aku merasa senang sekaligus kecewa. Senang karena
mendapat kesempatan untuk mengenal sosok Kim Bum~oppa lebih jauh, tapi
juga kecewa dengan kalimat terakhir yang ia ucapkan tadi. Mungkinkah ia
masih menyukai Yoona~aa? Lalu, mengapa mereka putus? Jika dilihat dari
sikap Yoona barusan, sepertinya ia masih menyukai Kim Bum~oppa. Jadi,
siapa yang memutuskan hubungan mereka?
Aku memaksakan senyum dan tertawa sewajar mungkin. Sering kali aku
melakukan ini, bersikap seolah-olah sedang bergurau meski sebenarnya
itulah yang ingin kuketahui. Tunggu dulu, kenapa aku kecewa karena
sepertinya Kim Bum~oppa masih mencintai Yoona~aa? Mengapa jantungku
berdetak cepat setelah melihat senyumnya? Aissh… perasaannya seperti ini
pernah kurasakan dulu. Kurasa, aku sudah mulai mencintai namja yang satu
ini.
“Mengapa kau tertawa Ah Ra~aa?” tanya Kim Bum~oppa yang sekaligus
membuyarkan lamunanku.
“Aku tadi hanya bergurau, oppa.” kataku dengan seulas senyum diwajahku.
“Aigoo. Kau ini. Ah Ra~aa kali ini aku serius. Tadi pun aku sudah
serius. Bagaimana jika kita menjalani ini dulu? Cobalah saling mengenal
satu sama lainn. Selama dua bulan, setelah itu baru kita putuskan akan
meneruskannya atau menjadi teman saja. Bagaimana?” tanya Kim Bum~oppa
sambil menatapku lembut. Hangat sekali rasanya saat melihat tatapannya
yang lembut itu. Namja ini benar-benar sudah meluluhkan hatiku.
Aku mengangguk pelan. “Ne, Dua bulan.” kataku singkat.
Kim Bum~oppa kembali tersenyum. “Gomawo, jagiya~” ucapnya. Aisshh!
Lagi-lagi jantungku berdebar karea tingkah namja ini.
“Cheonmaneyo, oppa~” balasku singkat.
Kim Bum~oppa mengacak-acak rambutku. “Kajja! Habiskan makananmu. Ini sudah
malam, aku akan mengantarmu pulang.”
“Ne, Arasso.” jawabku. Aku baru ingat bahwa makanan yang sudah sedari
tadi dihidangkan dimeja kami ini sudah mendingin.
~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~
Taecyeon_POV
Aku bosan sekali hari ini. Karena member 2PM yang lain sudah mempunyai
kegiatan masing-masing. Hari ini memang weekend dan jadwal 2PM sedang
kosong. Jadilah hyung dan dongsaeng-ku di 2PM itu memilih untuk berlibur
dengan kesenangan mereka masing-masing.
Dari tadi pagi, aku hanya menonton TV, mendengarkan musik, memasak,
makan, tidur, dan terkadang aku mencurahkan isi hatiku pada Jungkam.
Kalian tau Jungkam, kan? Ia adalah kucing kesayangan si Chansung. Jika
saja aku memiliki yeojachingu, saat ini aku pasti sedang berkencan
dengannya tanpa harus merasa bosan seperti sekarang ini.
Aisshh… Bukankah aku memang memiliki yeojachingu? Meskipun hubungan ini
hanya hasil paksaan dari pihak SM Entertainment dan JYP saja, tapi
kuakui aku cukup menikmatinya karena ternyata Yoona adalah yeoja yang
cukup membuatku tertarik. Lagipula, hal ini juga membuat Chansung dan
Nichkhun~hyung menjadi cemburu karena Yoona~aa adalah tipe wanita idaman
mereka. Hahaha…
Aku mencoba menghubungi ponselnya. Aisshh.. kenapa tidak aktif? Ah…
Entah mengapa aku berpikir untuk menemuinya. Akhirnya aku meraih kunci
motorku dan berlari ke garasi. Mwo? Sejak kapan hari sudah segelap ini?
Aku melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kiriku. Omo! Sudah
pukul delapan malam?
Aku melaju motorku dengan kecepatan rata-rata menuju gedung SM
Entertainment. Kata Tiffany~aa, hari ini member SNSD ada urusan disini
sampai pukul setengah sembilan malam. Itu artinya aku hanya tinggal
beberapa menit lagi menunggunya.
Tak lama kemudian, beberapa member SNSD keluar dari gedung SM Ent. Aku
mencari sosok yeoja yang bernama Yoona itu, tapi aku tidak menemukannya.
Akhirnya aku memutuskan untuk menghampiri mereka.
“Tiffany~aa” panggilku
Tiffany menoleh ke arahku. “Ah~ Taecyeon~oppa. Waeyo? Kau sedang mencari
Yoona?” tanyanya.
Aku mengangguk pelan. “Ne, Dimana dia?” tanyaku.
“Katanya ia ingin makam malam dulu di restaurant itu. Kau tunggu saja,
oppa.” kata Tiffany~aa. “Oppa, aku pulang dulu. Annyeong~” pamitnya.
Sepertinya aku harus menunggunya lebih lama lagi.
~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~
Sudah hampir setengah jam aku menunggu Yoona disini, tapi gadis itu
belum juga kelar. Apakah ia sudah pulang? Lagipula ini sudah malam,
tidak mungkin aku mengajak yeoja itu menemaniku hingga larut. Dia ini
kan bukanlah yeoja biasa yang tidak punya pekerjaan. Dia adalah Yoona,
seorang idola dari girlband terkenal di korea.
Aku pun memakai helm-ku dan menyalakan mesin motor. Namun, ketika aku
akan melaju, aku melihat sesosok gadis yang sedari tadi aku tunggu. Ne,
dia adalah Yoona. Tunggu dulu, seharusnya ia menghentikan taksi dan
segera pulang, tapi mengapa ia justru berjalan ke arah yang berlawanan?
Mau kemana yeoja ini? Tanpa berpikir panjang, aku segera melaju motorku
untuk mengikuti Yoona~aa. Aku takut terjadi sesuatu padanya.
Yoona berhenti di sebuah taman dan duduk di kursi taman itu. Wajahnya
menunduk dan terlihat jelas kalau tubuhnya bergetar. Omona~ Dia
menangis. Ada apa dengannya ini? Aku pun segera berlari ke tempatnya
duduk tanpa sempat melepas helm-ku, bahkan kunci motorku pun masih
tergantung pada tempatnya.
“Mengapa kau menangis disini, Yoona~aa?” tanyaku lembut seraya
memeluknya. Ia tidak menjawab pertanyaanku dan t et ap terisak dalam
pelukanku itu. Aku membiarkan posisi kami tetap seperti ini hingga ia
lebih tenang. Entahlah… Aku merasa harus melindungi yeoja ini.
Aiissshhhh… Apakah ia merasakan jantungku yang berdetak cepat ini?
Semoga saja ia tidak merasakannya. Entahlah sejak kapan ini terjadi,
tapi sepertinya aku jatuh cinta pada yeoja yang sedang kupeluk ini.
Saranghae, Yoona~aa.









0 komentar:
Posting Komentar