Seorang yeoja dengan balutan gaun pengantin berwarna putih perlahan-lahan melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan yang dipenuhi oleh ratusan tamu yang telah hadir atas undangan yang beberapa waktu lalu disebarkan.Yeoja tersebut tidak berjalan sendirian karena di sampingnya telah hadir seorang namja paruh baya yang merupakan appa dari yeoja berbalut gaun pengantin sederhana tersebut.Di depan sang yeoja terdapat pula gadis kecil yang membawa sekeranjang kelopak bunga mawar berwarna merah muda.Sementara di belakang yeoja,14 orang yeoja lainnya tengah membawa sebuket bunga dengan balutan gaun putih elegan.Selama beberapa detik langkah mereka terhenti di hadapan sebuah pintu kayu jati na kokoh yang menghalangi pandangan mereka untuk dapat melihat suasana riuh yang berada di balik pintu tersebut.Jantung sang yeoja berdegup semakin kencang setelah pintu kayu tersebut telah dibuka oleh kedua gadis kecil yang berjalan di depan.Namun,jantungnya tidak lagi berdegup kencang ketika pandangan mata yeoja tersebut bertemu dengan pandangan mata seorang namja yang berdiri sejajar dengan seorang namja paruh baya yang mengenakan atribut pendeta.Mereka saling berpandangan hingga langkah sang yeoja terhenti tepat di hadapan namja tersebut.
Pendeta: Kim Sang Bum ssi,apakah kau bersedia menerima Choi Soo Young sebagai anaemu dan menerima segala kelebihan dan kekurangannya,bertanggung jawab dan member kasih sayang sebagai seorang namphyeon dalam keadaan suka maupun duka sampai maut datang menjemput?
Kim Bum:Ne,aku bersedia(sambil memandang Sooyoung)
Pendeta: Dan Choi Soo Young ssi,apakah kau bersedia menerima Kim Sang Bum sebagai namphyeonmu dan menerima segala kelebihan dan kekurangannya,mengabdi,dan menjadi seorang anae yang patuh dan setia dalam suka maupun duka sampai maut datang menjemput?
Yoon Soo:Ne(Sambil tersenyum)
Pendeta:Kalau begitu,mulai sekarang aku nyatakan kalian resmi sebagai sepasang pubu.Tidak ada yang bisa memisahkan ikatan di antara kalian berdua kecuali kematian.Saling mengasihi hingga kalian tua,berkelakuanlah baik pada setiap anak-anak yang kalian miliki.Sekarang kalian berdua boleh berciuman.
Secaraa perlahan tangan namja yang bernama Kim Bum tersebut menyentuh pipi milik seorang Yeoja bernama Sooyoung.Wajah mereka pun saling mendekat hingga bibir mereka saling bersentuhan.Kim Bum memegang tengkuk Sooyoung untuk memperdalam ciumannya.Mereka Kim Bum dan Sooyoung mulai detik ini resmi mejadi sepasang pubu.
Soo:Oppa,aku akan selalu mencintaimu.Itulah janjiku.
Kim Bum:Ne aku juga akan mencintaimu dan nggak akan pernah membuatmu sakit hati lagi.Aku tidak akan mendustakanmu!Sarang Hae Youngi.
Author povKim Bum tersenyum kecil melihat Sooyoung yang terlihat tegang saat melihat dirinya bertelanjang dada. Dirinya yakin pasti Sooyoung memikirkan aneh-aneh tentang ‘malam pertama’ , yeah mungkin itu.
Baiklah , mungkin kalian bingung.Kim Bum dan Sooyoung baru saja menikah , terhitung 12 jam yang lalu mereka mengucapkan janji suci pernikahan mereka di gereja dan dihadiri oleh semua kerabat dan teman-teman Sooyoung maupun Kim Bum
Kim Bum lalu berjalan ketempat Sooyoung. Dengan ekspresi kaget Sooyoung langsung menyilangkan tangannya. “chagi~ya , kau kenapa?” Tanya Kim Bum polos seraya mengelus rambut panjang Sooyoung yang tergerai penuh kasih sayang.
Sooyoung menurunkan tangannya , lalu menatap mata lekat-lekat. “anhi , bukankah malam pertama kita harus melakukan ‘itu’..?” kata Sooyoung
Kim Bum:Tentu saja!Apakah kau sudah siap?
Soo:Nae oppa!
Sooyoung POV
Tanpa diduga ia mencium lembut bibirku , aku membalas ciuman itu.Lidahnya dengan cekatan menjalar masuk kedalam mulutku , aku pun membalas lumatannya. “Mmmmmpph” desahku ketika lumatan itu semakin diperdalam olehnya.
Tangan Kim Bum yang semula berada dipinggangku , kini mulai menjelajah naik. Ia membuka satu persatu kancing kemeja yang kupakai hingga yang tersisa adalah pakaian dalamku saja. Dan dengan gairahku yang memuncak aku pun membuka kaos putih yang dikenakannya dengan cepat.
Aku meraba-raba otot-otot perutnya yang menggairahkan itu menggunakan tanganku yang bebas. Sementara bibirku masih dicium oleh Kim Bum. “Akhhhhh” desahku menggelinjang geli saat ciuman Kim Bum berdalih keleher jenjangku.
Desahan serta hembusana nafas hangatnya menjalar ke telingaku yang membuat speerti mantra pengendali hasratku untuk meminta perlakuan yang lebih dari ini darinya. Aigoo~ mungkin karena kaset yadong yang kutonton itu , aku menjadi seperti ini.
Kim Bum kembali menyentuh bibirku dengan lumatan yang kali ini basah. Tangannya bebas bergerak meraba-raba punggungku sembari memperdelam lumatannya. Ia meraih pengait braku kemudian membukanya dengan ritme pelan setelah itu ia membuangnya kesembarang arah.
Aku menutup mataku , sungguh aku malu sekali , tapi ketika Kim Bum meremas pelan buah dadaku dengan lembut. Aku mulai terangsang , Kemudian ia mengecup buah dadaku pelan sembari meninggalkan jejak-jejak kekuasaannya disana. “Akhhhhh” desahku tak mampu lagi menahan sensasi lembut yang ia berikan.
Aku menutup mataku menikmati pijatan lembut jarinya didadaku. Kuarasakan tangan kirinya bergerak melingkar dipayudara kiriku sedangkan puting kananku diemutnya seperti memakan permen. Tangaku menjambak-jambak kecil rambutnya.
Darahku berdesir. aku kembali menyentuh perutnya menyusuri garis-garis six packnya.karena gemas , aku segera mendorong tubuh kekarnya sehingga posisi kami menjadi woman on top. Aku kembali mencium bibir nya itu. “AKHHHHHHHHH” desah Kim Bum mengelinjang geli saat aku mengelus juniornya yang berdiri.
“Oghhh , Sooyoung~ah terus” racau Kim Bum sembari meremas pelan kedua payudaraku saat menerima perlakuanku. Jariku mulai bermain pada dadanya dan memilin putingnya , lalu kuhisap pelan. kurasakan tangannya mulai masuk kedalam rok yang kupakai dan melepaskan rokku dan celana dalamku. aku kembali mendesah hebat saat ciuman Kim Bum berdalih keperutku. Membuat beberapa kiss mark.”hahhhhssssssshha” desahku.
Dan sekarang aku sudah telanjang bulat. Kuteruskan menciumi tubuh six packnya. Tapi tiba-tiba aku tersentak merasakan jari-jarinya menyeruak masuk ke vagina yang sekarang memenuhi pintu vaginaku.
“hash hash , terus Oppaa” racauku nikmat.
kim Bum menatapku penuh cinta. kim Bum kemudia menggoyang-goyangkan klitorisku , membuat vaginaku mulai basah.
Aku mulai membuka celana pendeknya dan kembali seduktif mengocok juniornya yang sempat menegang. Kim Bum kembali meremas dadaku dan menciumnya meninggalkan beberapa kissmark. ‘shhhhh , apa aku boleh memeliki anak darimu..?” Tanya Kim Bum kembali memasukkan dua jarinya ke vaginaku.
Aku tersenyum malu , lalu menganggukan kepala mantap. Kim Bum pun segera mengarahkan juniornya keliang ku dan mulai memasukkan perlahan. “Auuu Appo…” rintihku.
Kim Bum menatapku. “apakah kita hentikan saja?” Tanya kim Bum khawatir. Aku tersenyum , lalu menggelengkan kepala. “lanjutkan saja” jawab ku seraya melumat bibir Kim Bum yang menganggur.
“baiklah..” Kim Bum melakukan apa yang diminta olehku. Tangan kanannya mulai memainkan payudaraku. Sementara kedua tanganku meremas sprei untuk menahan rasa sakit.
“Ughhh sempit,,,,,, sekali , akhhhhhhh sooyoung~ah haha” racau kim Bum sambil memandangi wajah ku. “aghhhh noemu yeopo” puji Kim Bum yang terus memandangi wajahku yang basah karena keringat , pipi ku merona akibat pujian yang dilontarkannya
Bokong Kim Bum mendorong-drong maju , sehingga juniornya semakin masuk kedalam vaginaku. “ahhhhhhhh Op…..pppa… ak,,,, u tid…..ak tah,,,,,…an la…..gi”erangku saat merasakan vaginaku mulai berdenyut , membuat junior Kim Bum seperti dipijat-pijat didalam lubang sempit yang hangat.
“sebent….ar la..gi chagi~” jerit kim Bum dengan napas yang ter engah-engah.
“ti…dak , aku t…..ak ku….. at la…..gi Akhhhh” aku mengerang lagi. terlihat vaginaku mengeluarkan cairan bening.
“Aakhhh……hhh” Kim Bum mengerang panjang. Nafasnya tersengal-sengal. Puas. Cairan milinya muncrtat didalam rahimku. “hshsh , panas ” desisku sembari memeluk kim Bum erat.
“lelah?” Tanya kim Bum sambil membalas pelukanku. “Hmm… rumayan” ucapku tampak berpikir. Well , permainan yang pertama bersamanya sangat menyenangkan , jujur saja aku ingin lagi , batinku.
“Gomawo~ , kuharap kita akan memperoleh bayi” kata Kim Bum dan melepaskan pelukannya. kim Bum kemudian mengecup perutku. “Appa harap kau bisa hadir disini bersama Appa dan Eomma” bisik Kim Bum dan kembali mengecup perutku.
Kim Bum kemudian mengambil selimut dan menutupi seluruh tubuhnya dan tubuhku. “jjalyo , yeobo” ucap Kim Bum padaku. Aku hanya tersenyum lalu menutup mataku.
0 komentar:
Posting Komentar