My Kim Sang Bum

My Forever Love

Powered By Blogger

Blogger news

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Dhea love Kim Bum always and forever

Love 7

Yoona_POV

Aku membuka mataku dan mengerjap beberapa kali hingga mataku dapat
menyesuaikan. Aku mengubah posisi tidurku menjadi posisi duduk
bersandar. Ada yang aneh dengan mataku hari ini. Aku merasa sulit untuk
membuka lebar mataku.

“Rupanya kau sudah bangun, Yoona~aa. Makanlan sup krim buatan
Taeyeon~eonnie ini. Setelah itu, pergilah mandi dan jangan lupa untuk
mengompres matamu yang bengkak itu.” kata Yuri~eonnie menasihatiku.

Bengkak? Memangnya mataku bengkak eh? Dengan kalap, aku mencari cermin
untuk segera melihat mataku yang… bengjak? Dan setelah aku melihat
pantulan wajahku di cermin itu… “Aaaaaaaaaaa!” teriakku histeris.

Aku berlari keluar kamar menuju toilet. Aku kembali melihat pantulan
wajahku di cermin wastefel. Ternyata benar, ada kantung hitam yang
menggantung di bawah bola mataku. Tentu saja itu membuatku histeris.
Bagaimana tidak? Aku ini adalah idol. Jika ada hal-hal aneh ditubuhku,
itu akan menjadi berita besar di seluruh Korea Selatan! Andwe!

“Dikompres saja dengan air hangat.” kata Fany~eonnie memberi solusi.

“Setelah itu kau bisa memasker wajahmu dan meletakkan lemon diatas mata
bengkakmu itu agar terlihat lebih fresh.” kini giliran Taeyeon~eonnie
yang memberi masukkan.

“Dengan timun ini juga bisa.” Sunny~eonnie dengan wajah penuh masker
berwarna hijau ikut serta dalam pemberian solusi padaku sambil
melambai-lambaikan timun segar.

“Oleskan ini saja disekitar matamu. Aku jamin akan cepat hilang.”
Sica~eonnie memberikan eye concealer padaku.

Sooyoung~eonnie mendekat ke arahku dan memakaikan kacamata dengan lensa
besar dan berwarna gelap padaku. “Tutupi dengan ini jika kau sedang
keluar rumah. Agar wartawan tidak memberitai macam-macam.” ujarnya.

Sementara Hyoyeon~eonnie menggantungkan handuk putih milikku pada
pundakku. “Lebih baik kau mandi dulu sekarang.” katanya.

“Eonnie~” panggil Seohyun dengan nada manja. “Kajja! Setelah kau mandi
kita akan makan sup krim buatan Taeyeon~eonnie bersama.”

Aku menatap mereka bergantian dengan tatapan heran. Aneh sekali,
biasanya mereka akan khawatir dan bertanya menganai banyak hal tentang
mataku yang sudah membengkak dan memberikan efek buruk ini. Tapi, kini
mereka lain dari biasanya. Apakah Taecyeon~oppa sudah sudah
memberitaukan pada mereka?

“Tenang saja, Yoona~aa. Kami tidak akan bertanya tentang asal-usul
terjadinya pembengkakkan di matamu itu. Karena kami percaya kau pasti
akan menceritakannya pada kami jika kau siap dan jika kau tidak
menceritakannya, kau pasti memiliki alasan yang cukup logis untuk itu.”
kata Sica~eonnie dengan bijak.

“Gamsahamnida.” kataku tulus seraya membungkukkan tubuhku 60 derajat.

“Yoona~aa!” panggil Taeyeon~eonnie. Aku menoleh ke arahnya. “Jangan
menyimpan semuanya sendirian. Jika kau membutuhkan kami kapan pun, kami
akan siap untuk membantumu.” lanjut Taeyeon~eonnie.

“Kita ini keluarga! Ingatlah itu!” kata Yuri~eonnie dengan suara agak keras.

Aku mengangguk cepat. “Ne! Arasso!” sahutku dengan suara yang tak kalah
keras dari Yuri~eonnie.

~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~

So Eun_POV

“Baiklah, oppa. Aku akan memasak makanan yang enak dan berjanji tidak
akan mengubah letak peralatan dapurmu. Aku akan menaruhnya di tempat
semula.” kataku pada Ryeowook~oppa. “Arasso, oppa. Annyeong~” aku pun
memutuskan pembicaraan kami melalui ponsel dan meletakkan benda tipis
berwarna merah muda itu ke dalam tas tanganku.

Sekarang ini aku sedang dalam perjalanan menuju dorm BBF. Aku
kesana atas perintah dari Ryeowook~oppa. Katanya ia tidak sempat
membuatkan makanan yang sehat untuk para hyung dan dongsaengnya di BBF
karena masih ada urusan. Jadi, ia memintaku untuk membuatkan
makan malam untuk mereka.

Disinilah aku sekarang, berada di depan sebuah pintu kamar apartemen
mewah yang dihuni oleh namjadeul pujaan yeojadeul di dunia. Sebenarnya,
aku tidak sendirian di dorm itu karena kata Ryeowook~oppa hari ini
Kyu~oppa sedang tidak enak badan dan sedang beristirahat di dorm.

Aku menekan tombol bel. Tak ada jawaban, aku pun menekan tombol tersebut
sekali lagi. Tetap tak ada jawaban. Kemana Kyu~oppa?

Aku berdiri diam sambil menatap pintu tersebut. Pikiranku sudah dipenuhi
dengan hal-hal buruk yang bisa saja terjadi pada Kyu~oppa. Kyu~oppa
sedang sakit sekarang, maka bisa saja ia tiba-tiba pingsan di dalam,
atau mungkin ia tidak kuat berdiri karena tubuhnya sulit digerakan,
atau… atau… Aiyooo! So Eun~aa berhenti berpikiran aneh-aneh. Bisa saja
Kyu~oppa hanya sedang keluar sebentar untuk membeli obat. Hhhh…

Setelah berpikir aneh-aneh, akhirnya aku memutuskan untuk menekan tombol
bel tersebut sekali lagi. Jika tidak terbuka juga, maka aku akan berlari
ke meja resepsionis di bawah dan meminta kunci cadangan untuk masuk ke
dalam. Sungguh aku takut sesuatu terjadi pada Kyu~oppa.

“Sedang apa kau disana?” terdengar suara berat yang sepertinya dimiliki
oleh seorang namja. Namja yang kukenal, namja yang memiliki suara jernih
dan sifat yang usil. Ia adalah Cho Kyuhyun. Ah! Cho Kyuhyun? Aku
membalikkan tubuhku dan memandang bersandar di daun pintu sebuah kamar
apartemen yang berada diseberang kamar apartemen tempat aku berdiri. Ia
manatapku dengan tatapan evil-nya. Ne, ia adalah Kyu~oppa. Tapi, kenapa
ia ada disana?

Aku berjalan mendekat ke arah Kyu~oppa dan mengerjapkan mataku beberapa
kali untuk memastikan bahwa itu namja itu benar-benar Kyu~oppa.
“Ryeowook~oppa menyuruhku untuk datang ke dorm dan memasak untuk kalian.
Tapi, kenapa kau tidak berada di dorm BBF? Kamar apartemen
siapa ini?” tanyaku polos.

“Babbo! Ini dorm BBF. Justru aku yang heran, sedang apa kau
berdiri di depan pintu kamar apartemen di seberang sana dan menekan
tombol bel-nya? Kau tau? Kamar itu kosong sejak 2 bulan yang lalu.”
jawab Kyu~oppa dengan tatapan merendahkan.

Aku mengerjap beberapa kali. Aisshh… malu sekali aku ini. Mengapa aku
bisa salah kamar begini? Untung saja aku tidak sampai berlari ke meja
resepsionis di bawah dan meminta kunci cadangan atau mendobraknya dengan
paksa. Babbo!

Keheningan menghinggapi kami berdua.

Sedetik kemudian, Kyu~oppa menundukkan kepalanya. Tangan kanannya
memegangi perutnya, sementara tangan kirinya menutup mulutnya. Tubuhnya
bergetar.

“Oppa, gwaenchana? Apa yang terjadi? Perutmu sakit atau kau mual?”
tanyaku panik.

Guncangan tubuh Kyu~oppa semakin kencang. Aiyoo… Ottoke? Sungguh aku
takut sekali saat ini. Ada apa dengan Kyu~oppa, kenapa mendadak jadi
seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi?

Tiba-tiba…

“Huahahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha.” tawa Kyu~oppa membahana
disepanjang koridor apartemen tersebut sehingga menimbulkan gema. “Babbo
sekali kau ini! Hahahahaha.”

Mwo? Jadi tadi ia melakukan itu bukan karena ia kesakitan melainkan
karena ia sedang tertawa pelan? Ah! Malu sekali aku.

Akhirnya, aku memutuskan untuk masuk ke dalam dorm tersebut tanpa
mempedulikan Kyu~oppa yang sedang bersenang ria tertawa diatas
perderitaan orang lain. Tentu saja aku bergegas menuju dapur. Aku
membuka kulkas yang berada di pojok kiri dapur. Tak ada bahan makanan
apapun disana. Aku beralih ke kitchen set, hanya ada makanan-makanan
instan saja disana.

“Kami belum sempat belanja.” ujar Kyu~oppa yang tiba-tiba saja sudah
berada di belakangku.

Mwo? Kenapa Ryeowook~oppa tidak mengatakan tentang ini tadi? Jika ia
mengatakannya sejak tadi, aku pasti akan singgah ke Supermarket dulu
untuk membeli bahan makanan. Jadilah, aku terpaksa membelinya sekarang.

Aku berjalan cepat melewati Kyu~oppa yang masih berdiri ditempatnya
semula. Aku masih kesal dengan kejadian tadi, karenanya setiap kali
melihat wajah Kyu~oppa, aku jadi mengingat kejadian memalukan tadi dan
aku ingin cepat pergi dari hadapan Kyu~oppa.

Kyu~oppa menarik lengan tanganku sehingga membuatku berhenti melangkah.
“Kau mau belanja sekarang?” tanyanya. Aku mengangguk. “Biar aku temani.
Kajja!” ia melepaskan tanganku dan berjalan mendahuluiku.

“Yaaa!! Siapa yang sudi ditemani orang macam kau?” ucapku sinis.
Kyu~oppa menoleh dengan wajah evil-nya.

Ia berjalan mendekat ke arahku dan menatapku tajam. “Jika kau tidak
ingin kutemani, maka aku akan mengantarmu. Setidaknya itulah yang
Kim Bum~hyung suruh. Jika bukan karena dia, aku pun tidak sudi mengantar
ataupun menemani orang macam kau. Ara?”

~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~

“Biar aku yang bawakan.” kata Kyu~oppa seraya mengambil kantung
belanjaan dari tanganku dan memasukkannya ke bagasi mobil. Ia kemudian
membukakan pintu mobil yang terletak di belakang kursi kemudi.
“Masuklah.” ucapnya. Aku pun segera masuk ke dalam pintu tersebut.

Seperti yang Kyu~oppa katakan, ia hanya mengantarkanku ke Supermarket
dan tidak menemaniku. Selama aku berbelanja di dalam Supermarket yang
menghabiskan waktu selama satu setengah jam, Kyu~oppa tetap menunggu di
mobil tanpa mengeluh sedikit pun.

Entahlah, tapi aku merasa bersalah karena sikapku yang agak keras saat
membentaknya tadi.

~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~

Sampai di dorm BBF, aku segera berlari ke dapur dan memulai
memasak.

“Sudah matang?” tanya Kyu~oppa. Aku hanya mengangguk pelan. Entahlah,
tapi aku merasa ada kecanggungan diantara kami.

“Kau mau mencobanya?” tawarku sambil mengaduk-aduk sup yang aku buat
tanpa melihat Kyu~oppa sedikit pun.

“Ne.” jawabnya.

Aku pun segera meraih piring kecil yang kugunakan untuk mencoba masakan
yang sedang aku buat. Aku menuangkan sedikit sup kedalam piring kecil
tersebut dan meniupnya agar tidak terlalu panas. Namun, tiba-tiba saja
wajah Kyu~oppa mendekat ke wajahku dan chu~ bibir Kyu~oppa menempel di
bibirku. Kejadian yang sangat tiba-tiba itu membuatku kaget sehingga
tanpa sengaja menjatuhkan piring kecil beserta sendok sup yang sedang
kupegang, sup yang berada di dalam piring kecil tersebut tumpah tepat di
kaki Kyu~oppa.

“Aigoo!” pekik Kyu~oppa. Ia mengangkat kakinya dan kemudian
berjingkrak-jingkrak kesana-kemari.

Secara reflek, aku segera mengambil lap bersih yang berada di atas meja
dan membasahinya dengan air. “Duduklah, oppa.” suruhku kepada Kyu~oppa.
Aku menempelkan lap basah tersebut ke kaki Kyu~oppa yang tadi terkena
tumpahan sup panas. “Mianhe. Aku tidak sengaja. Aku hanya… kaget.” ucapku.

Kyu~oppa mengelus rambutku pelan. “Gwaenchana. Harusnya aku yang meminta
maaf karena tiba-tiba saja menciummu. Jeongmal mianhe.”

Aku menundukkan kepala karena merasakan wajahku memanas. Aisshh… Jika
wajahku memanas itu artinya wajahku sudah memerah. Tapi, mengapa wajahku
bisa memerah setelah Kyu~oppa melakukan itu padaku. Dan lagi, harusnya
aku marah karena ada seorang namja yang tiba-tiba saja menciumku, tapi
kenapa sekarang aku justru tidak marah, justru aku merasakan hal yang
aneh. Jantungku berdetak sangat cepat.

“Oppa.” panggilku.

“Ne?” sahut Kyu~oppa.

“Gomawo.” ucapku tulus.

Kyu~oppa menatapku heran. “Untuk apa?” tanyanya.

“Semuanya. Terutama untuk kebaikanmu padaku yang sudah rela mengantarku
ke Supermarket, menungguku belanja, dan membawakan belanjaanku. Gomawo.”
jawabku.

Hening.

“So Eun~aa. Kau tau kenapa aku menciummu tadi?” tanya Kyu~oppa sambil
menatap lurus ke mataku yang artinya ia sedang berbicara serius.

“Mworago?” bukannya aku tidak tau, hanya saja aku ingin memastikannya.

“Aku mencintaimu, So Eun~aa. Sudah sejak lama. Kaulah yang sudah
memenuhi pikiranku sejak Kibum~hyung memperkenalkan kau padaku. Karena
aku mencintaimu pulalah, perasaan sukaku pada Yuri~aa menghilang.” ujar
Kyu~oppa.

Aku diam seribu bahasa. Aku benar-benar tidak tau apa yang harus aku
lakukan. “Ah.” gumamku.

Kyu~oppa kini menggenggam tanganku erat. Aku menudukkan wajahku karena
aku tau, wajahku pasti sudah memerah saat ini. Aiyoo… “Maukan kau
menjadi yeojachingu-ku, So Eun~ssi?”

DEG !!

Jantungku berdetak sangat cepat saat ini. Aku benar-benar kehabisan
kata-kata. /Apakah aku memiliki perasaan yang sama pada Kyu~oppa?/  Aku
memang baru menyadarinya bahwa aku menyukai namja ini, tapi aku tau
perasaanku ini belum sebesar perasaannya padaku.

Tiba-tiba aku teringat kata-kata Kibum~oppa, /“Cinta itu bisa tumbuh
karena banyak hal. Salah satunya karena kebersamaan. Jadi, jika kita
terus berrama dengan orang yang mencintai kita lebih dari kita
mencintainya, maka suatu saat kau akan berarih mencintainya, bahkan
perasaanmu padanya akan lebih besar.”/

Aku percaya padamu Kim Bum~oppa. Aku percaya karena itulah aku mohon agar
kata-katamu itu menjadi kenyataan. “Ne, oppa. Aku mau.” jawabku.

Dengan segera, Kyu~oppa memelukku erat. Aku merasakan ketenangan saat
berada dalam pelukannya. Aku yakin Kyu~oppa akan menjadi orang yang
tepat untukku.

~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~

Ah Ra_POV

Aku merasa pemotretan hari ini sangat melelahkan, Entahlah, padahal aku
sudah terbiasa dengan rutinitas yang padat seperti ini. Bahkan, hari ini
tidak lebih padat dari hari kemarin, tapi untuk kali ini saja aku merasa
sanat lelah. Rasanya, kepalaku pening sekali. Aku segera bersandar pada
dinding yang berada di dekatku. Aku melakukannya untuk menahan agar
tubuhku tidak jatuh. Aku memajamkan mataku karena saat membuka mata,
semuanya terlihat berputar-putar. Aiyoo… Ottoke?

“Gwaenchana?” aku mendengar seorang yeoja berbicara. Kemudian aku
merasakan seseorang menyentuh bahuku. Nuguya? Aku berusaha membuka
mataku dan melihat seorang yeoja manis sedang menatapku dengan pandangan
khawatir. “Gwaenchana?” tanya yeoja itu lagi.

Aku menggelengkan kepalaku. Jujur saja, aku merasa tidak baik hari ini.
“Sebaiknya kau duduk di kursi ini dulu.” ujarnya, aku pun menganggukkan
kepala dan mengikuti arahannya agar aku bisa duduk di kursi. Aku kembali
memejamkan mata, hanya itu yang dapat membuatku merasa lebih baik.

Tak lama kemudian, rasa pening itu menghilang. Aku pun segera membuka
mataku dan memberikan senyum kepada yeoja  yang menolongku tadi.
“Gamsahamnida.” ucapku tulus.

“Ah! Hidungmu!” ujar yeoja itu setengah berteriak dan memperlihatkan
ekspresi terkejut. Hidungku? Ada apa dengan hidungku? Aku meraba area
sekitar hidungku dan merasakan sesuatu yang kental di area bawah
hidungku. Apa ini? Darah? Aiyoo… Apa yang terjadi? Mengapa ada darah
yang keluar dari hidungku?

Yeoja yang berada di sampingku itu mengusap hidungku dengan lembut
menggunakan sapu tangan miliknya. “Angkat wajahmu.” suruh yeoja itu.
Tanpa berpikir panjang, aku segera menurutinya. “Kim So Eun imnida.
Siapa namamu?” kata yeoja itu sambil mencoba menghentikan darah yang
mengalir keluar dari hidungku.

“Go Ah Ra imnida, bangapseumnida. Gamsahamnida atas bantuanmu, So
Eun~ssi.”balasku.

“Ternyata kau orangnya.” ucap So Eun~ssi.

“Mwo?” ujarku tak mengerti.

“Nanti juga kau akan tau. Ah! Mengapa kau bisa mimisan seperti ini?”
tanya So Eun~ssi sambil membasuh sapi tangannya yang penuh darah dengan
air mineral yang ia bawa dalam botol.

“Entahlah. Mungkin karena aku terlalu lelah.” jawabku.

So Eun~ssi menatapku, aku bisa merasakan keramahan yang terdapat dalam
matanya itu. “Sebaiknya kau  jaga kesehatanmu. Setelah ini, kita pasti
akan lebih sering bertemu. Bagaimana jika suatu saat kita pergi ke RS
dan memeriksa kondisimu ini?” ajak So Eun~ssi.

Aku menaikkan sebelah alisku, siapa sebenarnya yeoja ini?

“So Eun~aa, Ah Ra~aa. Rupanya kalian saling mengenal.” terdengar suara
namja dari arah belakangku. Aku membalikkan tubuh untuk melihatnya.

“Kim Bum~oppa?”

~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~

Taecyeon_POV

Sungguh M-E-L-E-L-A-H-K-A-N.

Sepulang aku mengantarkan Yoona~aa ke dormnya. Aku harus segera
berangkat ke Jepang untuk syuting drama terbaruku. Aisshhh… padahal aku
masih ingin menghabiskan waktuku bersama dengan Yoona~aa.

“Taecyeon~ssi. Setelah ini adalah adegan kissing.” kata sutradara
mengingatkanku.

“Ne. Arasso.” sahutku agak malas.

Aku pun berjalan menuju lokasi pengambilan gambar. Disana sudah ada
lawan mainku dalam melakukan adegan kissing ini, yaitu Bae Su Ji, atau
lebih dikenal dengan nama Suzy.

Menjadi seorang idol itu sungguh menyusahkan. Kami ini seperti boneka
yang mau melakukan apa saja pada pemiliknya. Contohnya seperti ini: Aku
rela beradegan kissing bahkan dengan orang yang tidak memiliki perasaan
khusus padaku. Meski satu manajemen, tapi aku dan Suzy tidak akrab sama
sekali. Yang paling menyebalkan dari pembuatan drama kali ini adalah
adegan kissing yang diambil pada awal syuting padahal baru dimunculkan
di episode tengah. Aigooo

Suzy dengan rambut panjangnya yang diikat satu dan mengenakan sweater
hijau terlihat sangat cantik malam itu. Beberapa make-up artist sedang
menaburkan bedak pada kulit wajahnya yang putih susu itu. Eitss.. Kenapa
aku justru memujinya terus?

Yeoja itu menoleh ke arahku. DEG !! Aku merasa seperti maling yang
tertangkap basah sedang mencuri karena saat itu aku memang sedang
tertangkap basah sedang memperhatikannya. Aku pun tersenyum kikuk.

“Yaaa! Semuanya ke posisi. Kita akan memulai pengambilan gambar kali
ini. Taecyeon~ssi dan Suzy~ssi cepat masuk ke dalam kincir angin.”
perintah sutradara dengan suara keras. Para kru pun berlarian
kesana-kemari. Begitu pula dengan aku dan Suzy serta seorang kameramen
yang segera berlarian memasuki kincir angin.

“Taecyeon~oppa.” panggil Suzy setelah aku dan dia memasuki kincir angin
tersebut. “Aku belum pernah berciuman dengan namja lain. Jadi, ini
adalah kali pertama aku…” akunya sambil menundukkan wajahnya. Mungkin
karena malu.

“Baiklah. Arasso~” jawabku.

Adegan kissing pun dimulai. Setelah mengucapkan beberapa kalimat yang
berada dalam naskah, aku mulai mendekatkan wajahku kewajahnya. Suzy
sudah menutup matanya dan menunggu hingga bibirku mendarat dengan mulus
dibibirnya itu. DEG! Aigooo… Jantungku berdetak sangat cepat kala itu.

Adegan kissing seperti ini sudah berulang kali aku lakukan dengan
yeoja-yeoja lain yang bahkan tidak pernah aku cintai karena itulah aku
sudah terbiasa dengan semua itu. Namun, baru kali ini aku merasa gugup
dan jantungku berdetak begitu cepat saat berhadapan dengan Suzy.
Mungkinkah aku jatuh cinta padanya? Tapi, bagaimana dengan Yoona?
Bukankah aku menyukainya? Atau aku menyukai keduanya.

Aku menutup mataku saat wajahku sudah berjarak 10cm dengan wajahnya.
Didalam pikiranku, terlihat sesosok yeoja dengan rambut panjang tergerai
berwarna kemerahan. Ne, itu adalah Suzy. Aku telah jatuh cinta pada
pandangan pertama dengan yeoja ini.

Aku mencoba mencari bayangan Yoona~aa, tapi bayangan yeoja satu itu
tidak kunjung terlihat di dalam hayalku. Hal itu jelas membuktikan bahwa
aku lebih mencintai Suzy~aa daripada Yoona~aa. Tapi, bagaimana mungkin?
Aku baru beberapa kali bertemu dengan Suzy. Sementara Yoona? Aisshh… aku
mengerti sekarang. Aku… Aku… Perasaanku pada Yoona~aa hanyalah perasaan
kasihan. Karena itulah, aku merasa harus melindungi Yoona~aa. Tidak
seperti Suzy.

“Suzy~aa, bersiaplah karena setelah ini kau akan benar-benar jatuh cinta
padaku.” ucapku lirih.

Sedetik kemudian, bibirku sudah mendarat mulus pada bibir Suzy~aa.

~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~

Kim Bum_POV

Aku memasuki kamar apartemenku dengan langkah gontai. Lelah sekali
rasanya setelah melakukan rutinitas sebagai member BBF lagi.

Setelah berbaring sebentar diatas tempat tidur yang nyaman itu, aku
beranjak untuk mengganti pakaianku ini. Aku pun berjalan menuju lemari
besar berwarna hitam di salah satu sudut kamarku. Aku menarik salah satu
baju yang berada di tumpukan atas. Bersamaan dengan terambilnya bajuku,
sebuah kotak berbentuk lingkaran terjatuh dan isinya berserakkan.

Aku segera memungutinya. Kotak berbentuk lingkaran itu berisi
benda-benda kenangan antara aku dan Yoona~aa. Terdapat sebuah jam tangan
berwarna hitam bergaris merah yang Yoona hadiahkan saat aku berulang
tahun. Aku ingat bagaimana ekspresi yeoja itu saat aku tidak memakai jam
tangan pemberiannya. Manis sekali.

Akhirnya, mataku tertuju pada selembar kertas dari Yoona~aa. Kertas
tersebut merupakan kartu ucapan dari Yoona~aa untukku.

/Saengil Chukkae, oppa./

/Aku memang tidak pintar untuk memilih hadiah, jadi mianhe jika hadiahku
ini kurang memuaskanmu. Tapi, kuharap kau mau memakainya. ^^/

/Oppa, aku akan selalu mencintaimu. Itulah janjiku dan percayalah bahwa
aku tidak akan mendustakannya./

/Saranghae./

Begitulah isi dari kartu ucapan Yoona~aa untukku. Aku tersenyum miris
setelah membaca kartu ucapan tersebut. Aku ingat sekali, beberapa hari
setelah ulang tahunku, Yoona~aa memutuskan hubungan denganku tanpa
alasan yang jelas dan setelah itu tersebar isu bahwa ia berpacaran
dengan Taecyeon, bahkan sekarang pun ia sedang menjalin hubungan dengan
Taecyeon. Janji yang ia katakan tidak akan didustainya itu apakah masih
berlaku sampai sekarang?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar