My Kim Sang Bum

My Forever Love

Powered By Blogger

Blogger news

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Dhea love Kim Bum always and forever

Love 8a


*Kim Bum_POV*

“/Oppa/, bisakah kita berangkat sekarang?” tanya Soeun dari arah luar
kamar tidurku. Ah! Aku lupa bahwa hari ini aku berjanji akan
mempertemukan Soeun dengan Ahra. Aku pun segera meletakan kertas-kertas
dan kotak tersebut kembali ke tempatnya semula. Sementara jam tangan
pemberian Yoona itu kupakai di pergelangan tangan kiriku. Semoga saja
Soeun tidak menyadari bahwa jam tangan ini pemberian Yoona.

“Aku datang Soeun-/ah/,” sahutku sambil mengganti pakaian yang sedang
kupakai dengan sehelai baju yang baru saja aku ambil. Setelah itu, aku
segera keluar kamar untuk menemui Soeun. “/Gajja/,//” ucapku seraya
meraih lengan Soeun.

~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~

Mobil berwarna merah milikku ini aku parkirkan di tempat parkir yang
terletak di kantor SM /Ent/. Setelah memposisikan mobil dengan baik, aku
pun keluar dari kursi kemudi dan membukakan pintu mobil untuk Soeun.
“Kau tunggu di /lobby/ saja, biar aku yang mencari Ahra ke lokasi
pemotretannya,” suruhku pada Soeun yang hari itu tampak anggun dengan
/dress/ selutut putih bergaris hitam yang dipadukan dengan /blazer/ putih.

“/Ne/, /Oppa/. Aku akan menunggu di /lobby/,” kata Soeun diiringi dengan
langkahnya menuju /lobby/ gedung kantor SM /Ent/.

~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~

Aku sudah mencari Ahra di lokasi pemotretan, tapi aku sama sekali tidak
menemukan sosoknya. Aneh sekali. Kemana Ahra? Bukankah tadi manajernya
bilang hari ini Ahra memiliki jadwal pemotretan di tempat ini? Apakah
aku yang salah? Untuk memastikannya aku meraih ponsel milikku dan
membuka sebuah pesan masuk dari manajer Ahra yang berisi jadwal Ahra
seharian ini. Ternyata aku tidak salah, di sana jelas-jelas tertulis
Ahra memiliki jadwal pemotretan di sini.

“Kim Bum-/ah/! Lama tidak jumpa,” sapa seorang /namja/ bertubuh tinggi
besar yang aku kenali sebagai salah seorang fotografer handal, ia adalah
Jung /Hyung/.

“Jung /Hyung/!” sahutku disertai dengan membungkukan tubuhku. “Ah, apa
kau yang menjadi fotografer di tempat pemotretan di sini?” tanyaku langsung.

“/Ne/. Baru saja selesai,” jawab Jung /Hyung/.

Aku mengangguk mengerti, tapi setelah itu aku mengingat satu hal.
“Apakah modelnya adalah Go Ahra?”

Jung /Hyung/ mengerutkan sebelah alisnya lalu menyunggingkan seulas
senyum. “/Ne/. /Waeyo/?”

“Kau tahu di mana model itu sekarang?” tanyaku lagi tanpa menggubris
pertanyaan Jung /Hyung/ sebelumnya.

“Sepertinya ia berjalan ke arah /lobby/. Tadi ia mengatakan pada
sutradara bahwa ia ada janji dengan seseorang.”

“/Gamsahamnida/, /Hyung/,” ucapku sambil berjalan ke arah /lobby/. Aku
tahu aku terlambat, karena itulah aku harus menemuinya sekarang.

Sesampainya di /lobby/ aku menemukan sosok Ahra yang sedang duduk di
sebuah kursi yang terletak di sekitar /lobby/. Di sebelah Ahra terdapat
seorang /yeoja/ lain dengan balutan pakaian dan postur tubuh yang sangat
familiar di mataku. /Yeoja/ itu adalah Soeun, /yeodongsaeng/-ku. Mereka
ada disana berdua. Apakah itu artinya mereka sudah saling mengenal?

Aku melangkahkan kakiku menuju kedua /yeoja/ tadi dan berhenti tepat di
belakang kursi Ahra. “Soeun-/ah/, Ahra-/ya/. Rupanya kalian saling
mengenal,” ucapku.

Ahra menoleh ke arahku. “Kim Bum /Oppa/?” mata Ahra terbuka lebar, posisi
alisnya meninggi dan keningnya mengerut. /Yeoja/ ini pasti sedang merasa
heran, tapi aku tidak tahu apa yang membuatnya heran.

“Aku adalah /yeodongsaeng/ Kim Bum /Oppa/,” ujar Soeun seolah-olah sudah
menjelaskan semua keanehan yang terjadi di antara kami bertiga. Senyum
Soeun mengembang setelah ekspresi Ahra tidak menunjukan kebingungan
lagi. “/Oppa/, sebaiknya kita berangkat sekarang. Yang lain pasti sudah
menungfu,” Soeun meraih lenganku dan lengan Ahra dan membawa kami menuju
mobilku yang masih bertengger di tempatnya semula.

~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~

*Ahra POV*

Ternyata Soeun /Eonnie/ adalah /yeodongsaeng/ dari Kim Bum /Oppa/ dan kini
/yeoja/ itu membawaku serta Kim Bum /Oppa/ ke sebuah restoran yang menjadi
tempat favorit keduanya. Restoran itu memang sering didatangi oleh
banyak artis, karenanya kami tidak perlu menyamar layaknya yang biasa
kami lakukan.

Setelah masuk ke dalam resoran tersebut, Soeun terlihat seperti mencari
seseorang dan senyumannya mengembang ketika menemukan seorang /namja/
dengan postur tubuh tinggi tegap yang duduk sambil melambaikan tangan
serta melemparkan senyumannya pada Soeun /Eonnie/. /Namja/ itu adalah
anggota termuda dari BBF. /Ne/, dia adalah Cho Kyuhyun.

Kibum /Oppa/ mendorong pelan pinggangku agar aku kembali berjalan.
/Aigoo/… Aku baru sadar bahwa sedari tadi aku hanya diam terpaku
memandangi /namja/ tersebut. Tentu saja bukan karena aku menyukai
/namja/ tersebut. Melainkan karena aku heran dengan keberadaan /namja/
tersebut. “Kyuhyun adalah /namjachingu/ Soeun,” bisik Kim Bum /Oppa/ tepat
di telinga kiriku.

“/Jeongmalyo/? Aku baru tahu hal itu,” sahutku setengah berbisik.

Kim Bum /Oppa/ tersenyum sekilas, “Tentu saja. Si iblis itu baru menerima
status sebagai /namjachingu/ dari /yeodongsaeng/-ku kemarin. Ia memelas
kepada /Hyungdeul/-nya agar diberikan waktu untuk berdua bersama Soeun.
Menyebalkan sekali,” jelas Kim Bum /Oppa/ sambil menatap sinis Kyuhyun
yang sedang membicarakan sesuatu dengan Soeun /Eonnie/.

Aku hanya tersenyum ketika mendengar penjelasan Kim Bum /Oppa/. Tak
kusangka Kim Bum /Oppa/ memiliki sifat posesif yang cukup besar terhadap
/yeodongsaeng/-nya itu.

Aku dan Kim Bum /Oppa/ pun duduk pada dua kursi kosong yang berada tepat
di sebelah kanan Kyuhyun-/ssi/ dan Soeun /Eonnie/.

“Jadi inikah /yeojachingu/-mu, /Hyung/?” tanya Kyuhyun-/ssi/ pada Kim Bum
/Oppa/.

Kim Bum /Oppa/ mengangguk pelan. “/Ne/, /waeyo/? Jangan katakan kau
tertarik padanya. Ingat Kyu! Kau sudah memiliki /yeodongsaeng/-ku yang
manis itu!”

Kyuhyun-/ssi/ memandang sinis Kim Bum /Oppa/, “Aku sedang tidak ingin
berdebat di hadapan /yeojachingu/-ku,” ujar Kyuhyun /Oppa/ sinis. “Ah.
Bukankah kau ini adalah Go Ahra? /Yeoja/ yang menjadi lawan main Kibum
/Hyung/ di drama Snow Flower,” lanjutnya yang kini sudah menatapku
dengan wajah yang lebih ramah dari sebelumnya.

“/Ne/,” jawabku singkat. Aku memang tidak terlalu banyak bicara terhadap
seseorang yang baru aku temui. Kecuali jika aku memang memiliki
keharusan untuk mengenalnya lebih dekat.

“Mengapa kau mau dengan /namja/ macam Kim Bum /Hyung/, eh?” tanyanya lagi.
Kim Bum /Oppa/ menatap tajam Kyuhyun-/ssi/ sementara Soeun /Eonnie/
mencubit lengan Kyuhyun-/ssi/ sehingga /namja/ itu merintih kesakitan.

Aku tertawa kecil setelah melihat kejadian di hadapanku tersebut.
“Karena aku mencintainya,” jawabku jujur dari hati yang paling dalam.

Kyuhyun-/ssi/, Soeun /Eonnie/, maupun Kim Bum /Oppa/. Wajah ketiganya
seketika memerah dengan senyum mengembang. Entah apa yang membuat
gerakan mereka menjadi serempak seperti tadi, tapi aku cukup terhibur
dengan sikap mereka barusan. Sungguh menggemaskan.

~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~

*Kim Bum POV*

Kami-Aku, Kyuhyun, Soeun, dan Ahra-bersama-sama menduduki kursi yang
sudah dipesan sebelumnya oleh Kyuhyun. Kami berbincang-bincang mengenai
banyak hal. Ternyata Ahra mudah sekali untuk menyesuaikan diri dengan
Soeun ataupun Kyuhyun. Ketiganya banyak membicarakan tentang kegiatan
sehari-hari mereka. Sementara aku lebih memilih untuk diam. Menikmati
suasana restoran yang sudah lama tidak kukunjungi ini. Entahlah, tapi
aku merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi hari ini.

Aku meminum seteguk /orange juice/ yang kupesan, setelah itu mengedarkan
pandanganku ke ruangan di restoran ini. Saat itulah aku menemukan sosok
/namja/ tersebut. /Namja/ yang membuat Yoona memutuskan hubungannya
denganku. Tentu saja /namja/ itu adalah Taecyeon, salah satu personil
/boyband/ 2PM yang dibentuk oleh JYP Entertainment.

Sepertinya /namja/ itu sedang menunggu seseorang. Aku bisa menebak bahwa
orang yang sedang ditunggunya adalah orang yang spesial, mungkin saja
orang itu adalah /yeojachingu/-nya. Hal itu dapat terlihat dari pakaian
yang ia pilih hari ini. Walaupun menurutku terlihat sangat norak, tapi
aku berani taruhan ia memilih pakaian itu agar mendapat perhatian dari
orang yang ia tunggu tersebut.

Tunggu dulu! Kalau memang ia sedang menunggu /yeojachingu/-nya bukankah
itu berarti ia sedang menunggu Yoona? /Aigo/… Aku sedang tidak ingin
bertemu dengan /yeoja/ itu sekarang ini. Hari ini adalah acara /double
date/-ku bersama dengan Ahra, Soeun, dan Kyuhyun. Aku tidak ingin hari
menyenangkan ini berubah menjadi hari terburukku karena harus melihat
mereka berdua bermesraan di depan mataku sendiri.

Ah, /arasseo/. Itu memanglah hak mereka untuk bermesraan di mana saja,
kapan saja, dan dengan siapa saja. Apalagi aku bukanlah siapa-siapa bagi
keduanya. Aku hanyalah sepotong kecil kenangan dari masa lalu Yoona.

Setelah sekian lama menatap /namja/ itu dengan tatapan geram, akhirnya
aku memutuskan untuk berusaha mengabaikannya. Inilah keputusan terbaik
jika ingin melupakan Yoona.

~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~

*Taecyeon POV*

Tak kusangka Suzy mau menerima tawaranku untuk makan siang bersama.
Sekarang aku sedang menunggu /yeoja/ itu di sebuah restoran yang menjadi
tempat paling populer di kalangan idola di Korea Selatan. Padahal
awalnya aku sudah uring-uringan karena kelakuanku pada saat syuting
adegan kissing dengan Suzy. /Ne/, aku mengatakan sesuatu yang menyatakan
perasaanku padanya. Tapi, untungnya Suzy tidak pernah menanyakan tentang
hal tersebut. /Thanks God/!

Aku sengaja datang lebih dulu dan tidak menjemputnya karena aku tidak
ingin media mengetahuinya. Kalian pasti tahu apa yang akan dilakukan
media jika melihat sepasang idola Korea sedang makan siang bersama di
sebuah restoran. Mereka pasti akan segera mengambil foto kami, membuat
berita tanpa fakta yang jelas, dan tentu saja membeberkannya kepada
publik. Jika itu sudah terjadi, maka kami para idola lah yang akan
menanggung semuanya. Selain mendapat hukuman dari manajer atas tindakan
kami yang ceroboh hingga diketahui media, kami juga harus mengadakan
jumpa pers untuk mengklarifikasi tuduhan tak beralasan tersebut. /Aigo/…
Memikirkannya saja sudah membuatku pusing.

Lamunanku buyar seketika ketika mendengar suara pintu terbuka. Aku
menemukan sosok Suzy di sana. Dengan baju terusan berwarna putih dan
hiasan /belt/ hitam, ia memakai /high heels/ hitam serta stoking hitam.
/Yeoja/ itu juga membawa tas tangan putih. Sementara rambut lurus
berwarna merahnya diikat satu tinggi, sehingga aura kecantikan alaminya
terpancar jelas. Membuat semua orang yang menyadari keberadaannya pasti
akan menoleh ke arahnya, meskipun hanya beberapa detik. Semua hal itu
membuatku semakin mencintainya.

Suzy mengedarkan pandangannya ke seluruh restoran dan melemparkan senyum
manisnya begitu menemukan sosokku yang tengah duduk sambil menatapnya
dengan tatapan paling /babo/. /Yeoja/ itu segera menghampiriku yang
masih terdiam dan duduk di kursi yang berada di hadapanku.

“/Mianhae/, aku terlambat,” ucapnya setelah berhasil duduk.

Aku masih menatapnya dengan tatapan /babo/. Aigo! Taecyeon ayo cepat
bangun! “/Gwaenchana/. Kau pesan saja dulu, aku sudah memesan duluan,”
sahutku.

Kini, Suzy memperhatikan pakaian yang kukenakan dari ujung kaki hingga
ujung rambut. Tak lama kemudian, ia tertawa pelan. “Ternyata apa yang
tertulis di internet itu benar. Kau ini memang memiliki selera buruk
dalam berpakaian. Taecyeon /Oppa/, apa jadinya jika kaus lengan panjang
berwarna biru terang dipadukan dengan celana jeans ketat berwarna hijau
terang?”

Aku menggelengkan kepalaku pelan. Sebenarnya aku malu dengan pilihan
pakaianku hari ini. Sejujurnya aku memang tidak mengerti dengan
/fashion/. Hari ini pun sebetulnya aku ingin bertanya pada member 2PM
yang lain untuk memilihkanku  pakaian yang terbaik untuk hari ini, tapi
sayangnya mereka semua sedang sibuk dengan pekerjaan mereka. Terpaksalah
aku memilih pakaianku sendiri untuk hari ini dan akhirnya aku menyadari
bahwa aku benar-benar /babo/ dalam memilih pakaian.

“Warnanya akan bertabrakan, /Oppa/. Dan menurutku kau terlihat norak
hari ini. Ahahaha, /mianhaeyo/,” jelasnya diiringi dengan tawanya yang
semakin keras.

Aigo! Tuhan mengapa kau begitu jahat padaku hingga mempermalukanku di
hadapan orang yang kucintai? >.<

~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~

*Author POV*

Ketiga /namja/ yang merupakan idola di Korea Selatan itu duduk di kursi
sebuah restoran. Masing-masing /namja/ tersebut bernama Kyuhyun, Kim Bum,
dan Taecyeon. Kyuhyun dan Taecyeon sedang sibuk dengan pembicaraan yang
dilakukan mereka bersama dengan /yeoja/ yang mereka cintai. Sementara
Kibum sibuk dengan pikirannya. Pikirannya tentang seorang /yeoja/ yang
sampai sekarang belum bisa ia lupakan.

Tak lama kemudian, secara bersamaan, ponsel ketiga /namja/ tersebut
berdering karena adanya panggilan masuk. Dengan segera, ketiganya
mencari ponsel milik mereka dan kemudian melihat nama seseorang yang
menghubungi mereka. Pada ponsel Kyuhyun, nama yang tertera adalah nama
dari seorang /yeoja/ yang merupakan mantan /yeojachingu/-nya, yaitu Kwon
Yuri. Nama Stephanie Hwang atau yang lebih akrab dipanggil Tiffany itu
tertera pada ponsel Taecyeon. Sementara di ponsel milik Kim Bum, nama
Seohyun lah yang tertera. Kyuhyun dan Taecyeon menatap /yeoja/ di
hadapan mereka beberapa detik sebelum menekan tombol /dial/.

“/Yeoboseyo/,” sapa ketiganya serempak. Kyuhyun, Taecyeon, maupun Kim Bum
saling menatap.

“/Oppa/, Yoona mengalami kecelakaan. Sekarang ia sedang berada di rumah
sakit pusat di Seoul. Aku harap kau secepatnya datang ke sini,” ucap
ketiga gadis yang menelpon mereka dengan intonasi yang sama. Suara
ketiga gadis tersebut terdengar agak parau, mungkin karena mereka habis
menangis.

Seketika itu juga, Kim Bum segera berdiri dari tempatnya, menutup
sambungan telpon dan segera berlari menuju mobilnya. Kyuhyun hanya
menatap kepergian Kim Bum tanpa mencegah /namja/ tersebut ataupun
menanyakan kemana Kim Bum akan pergi. Kyuhyun sudah mengerti isi dari
telpon yang diterima Kim Bum barusan, pasti isinya sama persis dengan
telpon yang ia terima. “Aku akan datang terlambat, tapi sepertinya Kim Bum
/Hyung/ akan sampai di sana beberapa menit lagi,” jawab Kyuhyun kepada
Yuri yang diiringi dengan terputusnya sambungan telpon tersebut.

Soeun dan Ahra memandang Kyuhyun dengan wajah heran. Seolah-olah ingin
mendengar penjelasan dari kepergian Kibum yang tiba-tiba. “Tadi Yuri
menelponku. Katanya Yoona mengalami kecelakaan. Aku tidak tau apakah ia
baik-baik saja atau tidak, tapi dari suara Yuri yang sepertinya habis
menangis, aku menyimpulkan luka Yoona cukup parah. Ahra-/ssi/,
sepertinya Kim Bum /Hyung/ menerima telpon yang isinya sama dengan yang
Yuri sampaikan padaku karenanya ia bergegas menuju tempat Yoona berada,”
jelas Kyuhyun.

Setelah itu, Kyuhyun menoleh ke arah tempat duduk Taecyeon dan mendapati
namja tersebut sedang menggandeng yeoja di hadapannya, kemudian berlari
ke luar restoran. “Sebaiknya kita ke sana sekarang,” ucap Kyuhyun.

~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~

*Yoona POV*

Aku berjalan mengelilingi di sekitar toko-toko yang berada di kawasan
Seoul. Aku datang sendirian ke sini. Hanya untuk /refreshing/ setelah
sekian lama tidak memiliki waktu untuk /shopping/ ataupun berjalan-jalan
seperti ini. Hari ini aku memakai kacamata hitam yang berukuran besar
untuk menutupi kantung mata hitam yang mengelilingi mataku dan juga
berguna sebagai penyamaran.

/Kruyuuukkk…/

/Aisshhh! Mianhaeyo/ Suara tadi adalah suara dari perutku. Aku memang
sudah sarapan sup krim buatan Taeyeon /Eonnie/, tapi aku belum makan
siang. Apalagi sekarang sudah hampir pukul 3 siang menjelang sore. Aku
mengedarkan pandanganku ke berbagai /café/ maupun restoran yang tersebar
di kawasan ini. Saat itulah aku menemukan sebuah restoran yang cukup
populer di kalangan idola Korea Selatan. Aku memang belum pernah makan
di sana, tapi dari kabar yang beredar di kalangan aktris, kabarnya
makanan yang dijual disanamemiliki cita rasa yang enak. Tidak salah jika
aku memilih restoran tersebut sebagai tempatku makan siang hari ini.

Aku berjalan mendekati restoran tersebut. Namun, belum sempat aku
memasuki restoran tersebut, aku menemukan seorang /namja/ yang sangat
kukenal. Ia adalah Kim Bum /Oppa/. Kim Bum /Oppa/ sedang duduk di salah satu
kursi yang berada di restoran tersebut. Tak hanya itu, di hadapan Kim Bum
/Oppa/ pun terlihat sosok seorang /yeoja/ yang aku kenal sebagai
/yeojachingu/ Kim Bum /Oppa/ dan di sebelah /yeoja/ tersebut terdapat
seorang /yeoja/ lain yang kukenal baik, ia adalah /yeodongsaeng/ Kibum
/Oppa/, Soeun. Mungkinkah Kim Bum /Oppa/ sedang mengenalkan
/yeojachingu/-nya kepada Soeun?

Saat itu, aku merasakan hatiku perih dan nafasku sesak.

Aku berjalan meninggalkan restoran tanpa arah yang jelas. Ketika aku
sadar, ternyata aku sudah berada di tengah jalan raya. Mobil dengan
kecepatan tinggi melaju ke arahku. Mobil tersebut sempat menginjak rem,
tapi karena jarak kami yang tak terlalu jauh, meskipun mobil tersebut
sudah mengerem pun, tubuhku dapat terpental cukup jauh hanya dengan
menyentuh sedikit saja bagian depan mobil tersebut. Aku tau hal
tersebut, tapi aku tidak berusaha untuk menghindar karena menurutku ini
adalah keputusan terbaik. Mungkin dengan kematianku, semuanya akan
selesai. Penderitaanku akan selesai seketika.

/Brak/!! Mobil tersebut menabrakku sehingga membuat tubuhku terpental.
Yang aku lihat terakhir kali adalah beberapa orang yang mengerumuniku,
tak lama kemudian aku merasakan mataku sakit sekali dan tubuhku terasa
nyeri. Lalu, kesadaranku mulai menghilang dan semuanya menjadi gelap.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar