“Hem…”respon Donghae yang bingung dengan pertanyaan Dhea, Donghae
memalingkan wajahnya kearah belakang, “Aisshh….babo”ucap Donghae pelan.
“YA..aku bertanya padamu, darimana kau tau rumahku?”tanya Dhea lagi.
“Aku…aku tau rumahmu….rumahku dekat sini…itu dipersimpangan jalan sana.
Dan aku pernah melihatmu masuk kedalam rumah ini”jelas Donghae sambil
memikirkan kata-kata.
“Ouuhh….”ujar Dhea menggembungkan kedua pipinya, “Jeongmal gomawo,
telah mengantarku”.
Donghae hanya tersenyum.
“Masuklah…sampai ketemu besok disekolah”ujar Donghae yang mulai mengayuh
sepedanya, dan melambaikan tangannya. Donghae membelokan stang
sepedanya, dan berdiam diri sejenak disana. Setelah beberapa menit
kemudian, Donghae kembali kejalan tersebut dan masuk kedalam rumah tepat
disamping rumah Dhea.
***
“Aigooo….ada apa dengan kakimu dhe?”tanya Sooyoung khawatir.
“Ah…ini hanya terkilir saja. Dan kau tau aku ditolong oleh siapa?”tanya
Dhea pada Sooyoung.
Sooyoung menggelengkan kepalanya.
“Dia juga bersekolah disini, dan namanya itu Lee Donghae. Huwa…betapa
tampannya dia, kurasa aku telah jatuh cinta pada pandangan pertama”ujar
Dhea sambil menopang kedua dagunya dengan kedua tangannya.
“Jinja?? Aku tak percaya dengamu”ujar Sooyoung.
“Kali ini kau harus percaya denganku, akan ku perkenalkan dia denganmu
nanti”ujar Dhea balik, “itu juga kalau bertemu dengannya”.
“Geureu….”.
Saat Sooyoung dan Dhea sedang berbagi Headset mendengarkan sebuah lagu.
Tiba-tiba semua anak-anak dikelasnya berhamburan keluar kelas, entah ada
apa yang terjadi. Sooyoung dan Dhea yang penasaran, mengikuti semua
teman sekalasnya.
Sooyoung dan Dhea menyalip-nyalip diantara kerumunanan siswi2. Dhea
bertanya pada seseorang disamping.
“Ada apa ini?”tanya Dhea.
“Charismatic Prince dan Charming Prince!!!! Kyyaaaaaa”jawab salah
seorang siswi heboh.
“Charismatic Prince?”gumam Sooyoung.
“Charming Prince?”gumam Dhea, “Nugu?”
“Mollaso…”ujar Sooyoung.
“Ayoo kita lebih kedepan, agar dapat melihat siapa mereka”ajak Dhea.
“Ah…ani aku tidak mau”ujar Sooyoung.
“Sudahlah ayo… aku sangat penasaran”ujar Yoona sambil menarik tangan
Sooyoung agar dapat berdiri dibarisa paling depan.
Dhea dan Sooyoung berjalan hingga berdiri dibarisan paling depan.
“Dia kan?”gumam Dhea.
Donghae dan Kimbum berjalan, semua siswi berteriak histeris saat
melihat kedua sosok namja itu. Semua siswi yang berada disana
berdorong-dorongan agar dapat lebih dekat dengan dua namja itu. Sooyoung
dan Dhea semakin terdorong kedepan, sehingga Sooyoung menabrak Kimbum
yang sedang berjalan didepannya terjatuh bersama. Sementara itu Dhea
dan Donghae saling beratatapan, Donghae melemparkan senyum manisnya pada
Dhea yang membuat siswi sekolah semakin histeris.
“Kau lagi???!!”seru Kimbum.
“Huh… mimpi apa aku semalam bertemu hantu menyeramkan sepertimu?”gerutu
Sooyoung.
“Sudah ku bilang aku bukan hantu!”seru Kimbum lagi.
“Kau itu hantu. Kenapa semua siswi disini sampai mengidolakan hantu
sepertimu?”tanya Sooyoung jengkel.
“YA…yeoja babo. Sudah ku bilang aku ini bukan hantu. Aku manusia sama
sepetimu. Hanya saja kau itu babo dan aku tidak. Aku tampan dan kau
tidak cantik sama sekali”ujar Kimbum yang membuat Sooyoung naik darah.
“Jangan panggil aku babo, aku tidak babo! Dasar
deviiiiiiiilllllllll!!!!!”seru Sooyoung sambil meninggalkan Kimbum yang
masih dalam keadaan terduduk dijalan.
Dhea yang sadar akan kepergian Sooyoung langsung mengikutinya.
“Oppa gwencahana?”tanya seorang siswi pada Kimbum.
Kimbum tidak menjawbnya dan pergi berlalu begitu saja. Kimbum yang
sedang berjalan merasa janggal, seperti ada yang mengikuti dirinya. Ia
pun membalikan badannya.
“YA…untuk apa kalian menggikuti terus? Aku ingin ke toilet, apa kalian
ingin masuk juga? Sudah cepat sana kalian pergi”ujar Kimbum sambil
melangkah masuk kedalam toilet.
Semua siswi yang mengikuti Kimbum menyebar untuk kembali ketempatnya
masing-masing. Tak lama setelah itu, Kimbum keluar sambil memegangi
perutnya yang sudah tak bisa diajak kompromi lagi. Kimbum berjalan
kearah kantin dan mendapati sosok yeoja yang tadi menabraknya.
Kimbum melihat sekeliling kantin yang dipenuhi namja-namaj berotak
mesum, ia melihat kearah yeoja yang tengah memsan makanan itu dan
langsung menghampirinya.
“Yeobo….”ujar Kimbum sambil meletakan tangannya dibahu yeoja itu, Yeoja
itu menoleh untuk melihat siapa yang berani memanggilnya seperti itu.
“Mollago?? Yeobo?? Siapa ??”ketus yeoja itu sambil berusaha melepaskan
rangkulan Kimbum.
“Kalau kau tidak ingin celaka, turuti saja kata-kataku”perintah Kimbum.
Namja yang berniat ingin menjahili yeoja itu langsung meninggalkan
kantin ketika Kimbum langsung menghampirinya. Kimbum yang melihat
keadaan sudah aman, tetap membiarkan tangannya berada dibahu yeoja itu.
“Ahjjuma, aku pesan sama seperti dia”ujar Kimbum yang mengajak yeoja
itu duduk.
“Kau itu apa-apaan sih? Kenapa kau memanggilku seperti itu?”protes yeoja
itu.
“YA…babo, aku ini tadi baru menyelamatkanmu tadi”ujar Kimbum sambil
memukul kepala yeoja itu dengan sedotan yang dipegangnya.
“Menyelamatkan? Kau itukan devil, mana mungkin menyelamatkan seorang
manusia sepertiku? Kenapa kau tidak kembali saja kealam mu dan jangan
pernah ganggu aku lagi”ujar Yeoja itu geram.
“Sudah ku bilang berkali-kali padamu, aku ini bukan hantu. Aku ini
manusia, apa kau tidak bisa membedakan mana manusia mana hantu? Buat apa
semua yeoja satu sekolah ini tergila-gila padaku kalau ini bukan
manusia”jelas Kimbum.
“Hah?? Dasar devil narsis. Mata yeoja itu telah buta saat melihatmu.
Mereka fikir kau ini manusia, padahal kau ini tak lebih dari devil
menyebalkan, yang terus menerus menghantuiku”ujar yeoja itu.
“YA…apa kau ini siswi baru disini? Kau tidak tau siapa aku?”tanya Kimbum.
“Sudah 2 tahun aku bersekolah disini, dan aku tak pernah melihat orang
seperti mu”jawab yeoja tu.
“Mwo?? Kita satu angkatan tapi kau tidak mengenalku? Aigoo dasar yeoja
babo. Semua orang yang bersekolah disini ataupun tidak pasti tahu aku
itu siapa. Kau??? Yang sekolah disini tak mengenalku? Heiii aku ini
sangat populer bagaimana kau bisa tidak mengenalku?”jelas Kimbum
panjang lebar.
“Aku tak peduli siapa dirimu. Yang jelas kau itu tetap hantu”cetus yeoja
itu.
“Ahh..baiklah kalau begitu, ku beri tahu namaku siapa. Kim Sang Bum.
Namaku Kim Sang Bum. Semua siswi disini memberiku julukan Charismatik
Prince”ujar Kimbum bangga.
“Wweeekkk….charismatik prince?? Hantu berkarisma??? Huwaa..daebak!
Charismatik Devil, lebih cocok untuk hantu sepertimu”cetus yeoja itu.
“Terserah kaulah. Kau mau menggapku sebagai manusia syukur, hantu juga
nggak tak apa. Jika semua siswi tau kau mengganti nickname ku, ku yakin
rambutmu dan tubuh takkan lolos dari jambakan dan cakaran mereka”ujar
Kimbum yang menakut-nakuti.
Yeoja itu melongo dengan apa yang Kimbum katakan.
“Jadi siapa namamu?”tanya Kimbum. Belum yeoja itu menjawab Kimbum
sudah kembali berbicara, “Ah, Choi Soo Young”.
Sooyoung yang mendengar perkataan Kimbum bengong, “Darimana kau tahu
namaku? Tuh kan, kau itu benar-benar hantu”.
“Aigooo…kau ini benar-benar yeoja babo. Tentu saja aku tahu, itu nametag
mu”ujar Kimbum sambil menunjuk kearah nametag Sooyoung.
Sooyoung melihatnya dan menyengir pada Kimbum.
================
Dhea berjalan diantara rak-rak buku diperpustakaan. Mencari buku untuk
tugas musiknya, besok. Ada sebuah buku yang menarik perhatian Dhea,
buku itu terletak di tingkat ke tiga dari atas dan sulit untuk Dhea
menjangkaunya. Dhea mulai berjinjit walaupun kakinya masih sakit, tak
ada hasil Dhea-pun terpeleset dan hampir terjatuh. Donghae yang
kebetulan lewat segera memegang tubuh Dhea dan membantunya mengambilkan
buku yang diinginkan Dhea.
“Gwenhana?”tanya Donghae pada Dhea yang memegangi pergelangan kakinya.
Dhea merasa kesakitan.
“Kajja”ajak Donghae mengulurkan tangannya. Dhea mengamitnya dan
berjalan beriring dengan Donghae yang menuntunnya.
Donghae membawa Dhea ke UKS, untuk memijat kaki Dhea.
“Apa disini merasa sakit?”tanya Donghae sambil memegangi pergelangan
kaki Dhea.
Dhea hanya menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakitnya.
Donghae yang melihat ekspresi wajah Dhea, menjauhkan tangannya dari
kaki Yoona. Donghae memandangi wajah Dhea dengan penuh arti, Dhea
yang merasa dilihati segera menegur Donghae.
“Kenapa kau melihatku seperti itu?”tanya Dhea yang membuat Donghae
mengalihkan itu.
“Ah…ani. benar kakimu tidak apa-apa. Aku bisa mengantarmu ke Rumah
Sakit”jawab Donghae.
“Gwenchanayo. Kau tidak usha khawatir, ini bukan karenamu. Jadi kau
tidak perlu bersikap seperti itu padaku”cetus Dhea yang merasa aneh
dengan sikap Donghae.
“Sudah, kau pergi saja. Aku tidak apa-apa sendirian disini, temanku
sebentar lagi datang”pinta Dhea pada Donghae.
Donghae menuruti perkataan Dhea, dan segera pergi dari UKS.
‘Choi Je Won, akan ku buat kau jatuh kedalam pelukkanku’batin Donghae
sambil tersenyum kecut.
Setelah hampir seharian mereka belajar disekolah, waktu pulang telah
tiba. Semua murid berhamburan keluar dari gedung sekolah. Sooyoung
memapah Dhea yang kakinya masih sakit, Donghae dan Kimbum berjalan
dibelakang mereka.
“Jadi…yeoja itu yang berhasil membuatmu sering tersenyum akhir-akhir
ini?”tanya Kimbum sambil mengutak-ngatik PSPnya.
Donghae mengangguk, “Lalu ada apa kau dengan temannya?”
Kimbum melihat sosok Sooyoung dari belakang dengan tatapan tajam,
“Ahh…aku benci pada yeoja babo itu. Kau tau masa dia mengira kalau aku
ini hantu”.
“Mwo?? Dia mengira kau seperti itu?Hahahahahahaha. baru kali ini ada
yeoja yang menjatuhkan harga dirimu kyu”ujar Donghae tertawa puas.
“Kenapa kau tertawa, itu sama sekali tidak lucu! Aku ku beri pelajaran
yeoja itu”ujar Kimbum kesal.
“Jangan kau benci yeoja itu, karena suatu saat pasti kau akan
menyukainya”ujar Donghae yang langsung berlari menjauh dari Kimbum
sebelum ia terkena lemparan dahsyat dari Kimbum.
“YA….kau!!!!Aisshhhh”seru Kimbum.
Sooyoung dan Dhea yang hampir sampai dihalte subway, terkejut dengan
kehadiran Donghae dihadapannya.
“Annyeong”sapa Donghae sambil mengangkat tangan kanannya.
Sooyoung dan Dhea saling bertatapan dan menundukan sedikit kepala mereka.
“Dhea bagaimana kalau aku yang mengantarmu pulang”ujar Donghae pada Dhea.
“Mwo?”
Donghae memberi isyarat pada Sooyoung agar ia dapat mengantar Dhea
pulang. Sooyoung yang menerima sinyal itu langsung paham.
“Aigooo….Dhea-ah aku lupa hari ini, aku akan kemakam kakekku. Bagaimana
kalau kau diantar pulang oleh dia. Siapa namamu?”ujar Sooyoung.
“Donghae, Lee Donghae”ucap Donghae pada Sooyoung.
“Ah…Donghae-ssi tolong antar temannku pulang kerumahnya. Antarakan dia
dengan selamat sampai rumahnya”ujar Sooyoung sambil menundukan kepalanya
pada Dhea dan Donghae.
Dhea hanya terima-terima saja. Donghae berdiri disamping Dhea.
“Kajja”ujar Donghae sambil merangkul Dhea untuk memapahnya.
‘Aigooo…kenapa ini? Kenapa jantungku berdetak begitu cepat? Tidak
mungkin aku suka padanya’batin Dhea.
Sesampainya dirumah Dhea, Donghae mengantarnya sampai didepan pintu
rumah Dhea. Lalu ia berpamitan dengan Dhea dan berjalan memasuki
halaman disamping rumah Dhea. Donghae masuk kedalam rumahnya dan
langsung menuju kamarnya lalu merebahkan tubuhnya diatas ranjang.
Donghae mengambil sebuah foto lama didalam laci meja belajarnya.
Terdapat gambar diri seoarng yeoja dan dirinya yang berdiri
beresebalahan. Donghae tersenyum saat melihat foto itu,
“Dhea andai kau ingat padaku”ucap Donghae sambil memegang wajah dhea
dalam foto itu.
“Donghae, tolong eomma sebentar”ujar Eommanya dari depan pintu kamar.
“Nae….aku ganti baju dulu”sahut Donghae sambil memasukan foto yang
dipegangnya kedalam laci.
Taklama kemudian, Donghae turun kelantai bawah dan segera menghampiri
eommanya yang berada di dapur.
“Apa yang bisa kubantu??”tanya Donghae sambil mengambil satu makanan disana.
“Ini tolong kau berikan ini, pada tetangga sebelah. Orangtuanya sedang
pergi, mungkin hanya ada anaknya saja disana”ujar Eomma Donghae.
“Rumah disebelah kita?”tanya Donghae meyakinkan.
“Nae, kudengar anak bungsunya bersekolah sama denganmu. Apa itu benar?”
“Entahlah, aku belum pernah melihatnya”ujar Donghae berbohong, padahal
ia sudah tau siapa orang yang dimaksud eommanya. Yang tak lain dan tak
bukan adalah Dhea.
“Aigooo, kau ini peampilanmu saat disekolah dan dirumah beda sekali.
Eomma lebih suka kau berpenampilan rapih daripada yang ini”ujar Eomma
Donghae menggeleng-gelengkan kepalanya.
[read: rambut yang berantakan, kacamata, intinya berantakan banget lah.
Liat gayanya Minhyuk di drama Hearts String].
“It’s My Style eomma”sahut Donghae
“Sudah cepat kau antarkan ini padanya, dan tolong kau temani dia. Tadi
kakaknya minta tolong pada eomma, bahwa adiknya itu takut kalau
sendirian dirumah”ujar Eomma Donghae.
Tanpa basa-basi lagi Donghae langsung melesat ketempat Dhea. Dengan
perasaan sedikit gugup Donghae menekan bell rumah Dhea, taklama Dhea
membuka pintu dan sedikit shock dengan siapa seorang yang berada dibalik
pintu.
Donghae tersenyum, “Boleh aku masuk?”
Dhea mempersilahkan dan menyuruh Donghae duduk.
“Ahh….ini eommaku menyuruhku untuk memberikan ini padamu”ujar Donghae
sambil memberikan bingkisan.
“Ah….gomawo. Kau mau minum apa?”tanya Dhea.
“Terserah kau saja”jawab Donghae.
Dhea mengambilkan segelas sirup untuk Donghae, Yoona tak mengenali
bahwa seorang yang bertamu dirumahnya adalah Donghae, yang mengantarnya
pulang tadi.
Dhea meletakan gelas itu dimeja tepat didepan Donghae, “Siapa namamu?”
“Dd….Jj…Jun Hee”ujar Donghae gugup.
“Ohh…Jun Hee”gumam Yoona, “Aku Je Won panggil saja Dhea”.
“Nae…kau sendirian?”tanya Donghae.
“Mmmm…eonni belum pulang, appa – eomma di Jeju”jawab Dhea, “Kau sekolah
dimana?”
“Performing Art School, Kau?”tanya balik Donghae.
“Seoul Art School”jawab Dhea singkat.
“Kudengar dari eommaku kalau kau taku sendirian dirumah, apa itu
benar?”tanya Donghae.
“Ah…itu, Nae eommamu benar”jawab Dhea.
“Perlukah kutemani sampai eonnimu pulang?”tanya Donghae.
“Kalau kau tidak keberatan tentunya”jawab Dhea.
“Apa kau sedang mengerjakan tugas?”tanya Donghae ketika melihat buku
pelajaran bahasa inggris dan Matematika diatas meja.
“Mm…nae, ada beberapa tugas yang harus kuselesaikan”ujar Dhea sambil
membolak-balikan kertas buku pelajarannya.
“Biar ku bantu, aku mahir dalam bahasa inggris”ucap Donghae yang membuat
Dhea lega karena ada seorang yang akan membantunya mengerjakan tugsannya.
===============
“Aigooo kenapa aku berjalan tanpa arah?”, “Taka ada yang bisa kulakukan
dirumah, bermain basket saja appa selalu marah padaku”gerutu Sooyoung
sambil mendrible bolanya di jalan.
Ketika Sooyoung melewati jalan yang cukup sepi, ia melihat ada
putih-putih dibalik pohon. Sooyoung mencoba melihat apa yang ada disana,
ia mulai mengintip. Ketika ia melihatnya, Ia langsung membelalakan
matanya saat mengetahui sesuatu yang ada disana.
Yap, siapa lagi kalau bukan Kyuhyun yang selalu ada dimana pun Sooyoung
berada. Kini Kimbum tengah mengenakan baju serba putih. Mulai dari
kemeja yang berwarna putih, celana dan sepatu yang juga berwarna putih.
Yang membuat Sooyoung semakin yakin kalau Kimbum itu adalah seorang
hantu adalah kaki Kimbum yang tak menyentuh tanah.
Sooyoung langsung berteriak dan berlari, Kimbum yang mendengar
teriakan itu langsung mencari asal suara teriakan itu. Kimbum hanya
melihat sosoknya dari belakang.
Tapi sebenarnya, Kimbum hanya berdiri pada sebuah balok yang berwarna
hitam. Berhubung keadaan telah gelap, dan disana penerangan hanya
sedikit jadi seolah-olah kalau Kimbum itu berdiri tapi tak menyentuh tanah.
Kimbum mengangkat kedua bahunya dan berlalu meninggalkan tempat itu
sesegera mungkin
***
“Dhea pasti kau tidak akan menyangka aku semalam bertemu apa”ujar
Sooyoung mengawali pembicaraan mereka didalam subway menuju tempat
pemakaman kakek Sooyoung.
“Memangnya apa?”tanya Dhea.
“Aku bertemu hantu”ujar Sooyoung.
“Jeongmal? Eodi?”tanya Dhea yang ekspersinya mulai menunjukan ketakutan.
“Nae… waktu aku pulang bermain basket, aku lewat jalan yang agak sepi.
Lalu aku melihat ada putih-putih disana, dan aku membranikan diri untuk
melihatnya. Dan ternyata itu benar-benar hantu yang sering
menggangguku”ujar Sooyoung semangat menceritakan kejadian itu.
“Huwa…untung kau yang bertemu dengan hantu itu bukan aku. Bukankah kau
kemarin baru saja dari makam kakekmu?”
“Ah…itu, aku tidak jadi kemarin. Habis perutku tak bisa diajak kompromi
sih”ujar Sooyoung.
“huh dasar”ujar Dhea.
Sesampainya di tempat pemakaman, Sooyoung dan Dhea duduk di pinggiran
makan dan berdoa untuk kakek Sooyoung. Setelah selesai berdoa, Sooyoung
dan Dhea meninggalkan tempat itu. Ketika Sooyoung dan Dhea sedang
berjalan melewati beberapa makam, mata Sooyoung menangkap sesuatu disana
dan berhenti sejenak lalu memgegang tangan Dhea.
“Wae?”tanya Dhea, mata Sooyoung tetap tertuju pada makam
tersebut.“Ya…ayo cepat kita pulang, aku sudah lapar. Kau tidak ingin makan?”
“Lihat itu”ujar Sooyoung sambil menunjuk makam tersebut pada Dhea.
Dhea segera melihat makam yang ditunjuk oleh Sooyoung.
“Ada apa dengan makam itu?”tanya Dhea.
“Kau ingat, 2 orang manja populer disekolah kita?”balik tanya Sooyoung.
Dhea menganggukan kepalanya.
“Salah satu diantara mereka itu adalah HANTU!”seru Sooyoung memberi
penekanan di kata hantu.
“Jeongmal?”tanya Dhea tidak percaya. ‘Apa itu Lee Donghae?’batin Dhea.
Sooyoung mengangguk, “Dan ini adalah makamnya”
0 komentar:
Posting Komentar