My Kim Sang Bum

My Forever Love

Powered By Blogger

Blogger news

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Dhea love Kim Bum always and forever

Devil Beside Me Part 3


Dhea melihat nama yang tertera pada nisan tersebut, ada sedikit
perasaan lega pada dirinya saat melihat nama yang tertera bukanlah nama
Lee Donghae, Melainkan Kim Sang Bum.

“Ih….seram banget dong. Kok semua siswi disekolah kita tergila-gila pada
seorang hantu?”

“Entahlah itu yang masih aku bingungkan. Aku harus memberi tahu mereka
kalau dia adalah seorang hantu”ujar Sooyoung sambil meninggalkan tempat itu.

“Bagaimana caranya?”tanya Dhea.

“Akan kusebarkan ini melalui adikku”jawab Sooyoung.

“Maksudmu melalui Minho?”tanya Dhea lagi.

Sooyoung mengangguk.

***

“Dhea”panggil seseorang dari belakang.

Dhea memberhentikan langkahnya dan menoleh kearah belakang, “Kenapa kau
bisa disini? Kau menguntitku yah?”

“Enak saja, siapa yang menguntitmu. Kan aku sudah pernah bilang padamu,
kalau rumahku dekat sini”ujar Donghae pada Dhea.

Mereka berjalan kearah halte subway.

“Ah..aku mengingatnya. Kemana sepedamu itu?”tanya Dhea.

“Dirumah”jawab Donghae singkat.

“Kau tidak memakainya?”tanya Dhea lagi.

Donghae menggelengkan kepalanya, “Karena aku ingin pergi ke sekolah
denganmu”.

“Mwo?”

“Nae…apa itu tidak boleh? Lagi pula sekolah kita sama kan?”tanya Donghae
sambil memandang langit yang cerah.

“Bicheoso!”seru Dhea.

“Salah kalau aku gila?”tanya Donghae.

“Nae??? Aigoo, ternyata kau memang sudah gila”

Mereka menunggu di halte subway tak lama, bus yang menuju sekolah mereka
datang. Donghae yang berjalan didepan Dhea mempersilahkan Dhea untuk
masuk terlebih dahulu. Dhea segera masuk diikuti donghae dan mengambil
tempat duduk untuk 2 orang.

Donghae hanya memperhatikan Dhea yang sedang menatap jalan. Donghae tak
bisa mengendalikan perasaanya lagi. Semakin ia memendamnya, semakin ia
tersiksa. Donghae tak bisa berhenti untuk memandangi Dhea. Tak terasa
mereka sudah sampai pada halte subway sekolah mereka. Donghae berjalan
dibelakang Dhea mata Donghae tak lepas dari sosok Dhea yang berada
didepannya.

“YA…Choi Je Won”panggil Donghae dari arah belakang.

Dhea menghentikan langkahnya dan membalikan badannya dan melipat kedua
tangannya. Semua siswi yang berada disekitar Dhea dan Donghae melihat
mereka, karena pangggilan Donghae lumayan keras.

“Choi Je Won…SARANGHAE!”seru Donghae yang membuat Dhea kaget dengan
pernyataan itu dan juga membuat siswi disekolah tercengan dengan itu.

Dhea berdiri dan terdiam tak ada sepatah kata pun yang keluar dari
mulut Dhea. Tiba-tiba ekspresi Yoona berubah ketika mendapati sosok Kim Sang Bum berdiri disamping Donghae. Dhea menelan ludahnya dan segera
mengambil langkah seribu dari tempat itu.

Dhea terus berlari sampai kelasnya, Sooyoung yang sedang membaca buku
dibuat kaget dengan kedatangan Dhea yang membuat gaduh.

“YA…wae?? ada apa?”tanya Sooyoung heran.

Dhea mengatur nafasnya, “Sooyoung-ah…youngie-ah. Aku melihatnya! Dia
benar-benar disekolah ini”.

“Mwo? Nugu ya?”tanya Sooyoung bingung dengan siapa yang dimaksud Dhea.

“Kimbum.Kim Sang Bum!”seru Dhea.

“Huh…aku kira siapa, dia memang berkeliaran disekolah ini. Jadi
siap-siap saja kau dibuat shock olehnya!”seru balik Sooyoung.

*back to scene yang Donghae nembak Dhea tadi.

“Kau gila!”seru Kimbum ditelinga Donghae.

“Aiishh…kau ini. Bisa kah kau tidak berbicara ditelingaku?”

“Sudah tau akan ditolak, masih saja menyatakan cintamu”ujar Kimbum
sambil berjalan memasuki area sekolah.“Kau tau, apa yang akan terjadi
dengan yeoja itu. Mereka semua akan mencibirnya, cepat klarifikasi itu
semua”lanjut Kimbum.

“Shiroe…biarkan saja. Aku memang sudah terlanjur jatuh cinta
padanya”ujar Donghae yang menolak saran Kimbum.

“Padahal kau baru mengenalnya beberapa hari saja, tapi kau sudah berani
menyatakan cintamu itu?”ujar Kimbum sambil menekan tombol-tombol PSPnya.

‘Kau tidak mengerti perasaanku Kim Sang Bum, suatu saat kau akan
merasakannya’batin Donghae, “ini namanya cinta pada pandangan pertama kim”

“Hah, ke playboyan mu itu apa tidak bisa hilang?”ujar Kimbum.

“Ini yang terakhir dari pencarianku!”seru Donghae.

“Hah…aku tak yakin”

“Kau bisa pegang omonganku ini, jika aku melanggarnya kau boleh
menyiksaku”ujar Donghae sambil merebut PSP yang berada digenggaman
tangan Kimbum.

“YA….itu…sebentar lagi tamat! YA Lee Donghae kembalikan cepat!!!!!!”

====

Kimbum dan Donghae bingung dengan semua orang yang berlarian kearah
mading. Donghae yang penasaran melewati beberapa kerumunan orang yang
berdiri didepan mading, sementara Kimbum masih asyik dengan PSPnya dan
tidak memperdulikan itu semua.

Donghae berdiri dibarisan paling depan dan melihat selembar kertas yang
menjadi hot topic disekolah hari ini. Donghea mulai membacanya dengan
perlahan, donghae melepas kertas itu dan memberikannya pada Kimbum.

Kimbum yang tak suka diganggu selagi main games kini tak membalas
perbuatan Donghae yang mengambil PSP dari tagannya. Tanpa basa basi,
Kimbum berjalan sambil meremas kertas itu ditangannya, Donghae megikuti
Kimbum dari arah belakang takut terjadi apa-apa padanya.

Suara pukulan keras terdengar sampai seisi kelas.

“Apa maksudmu ini?”bentak Kimbum.

“Apa? Memangnya aku melakukan hal yang salah padamu? Tidak kan?? Kenapa
kau datang lalu marah-marah padaku?!”ujar Sooyoung menghujani beberapa
pertanyaan pada Kimbum.

“YA…kau kan yang buat ini?”tanya Kimbum dengan nada tinggi.

Lagi-lagi adegan ini menjadi sebuah tontonan seluruh warga sekolah
setelah kejadian tadi pagi antara Donghae dan Dhea. Sooyoung mengambil
kertas yang berada ditangan Kimbum, lalu membacanya dengan keras.

“PERHATIAN! TELAH DINYATAKAN BAHWA DISEKOLAH INI MEMANG BENAR ADANYA
HANTU! HATI-HATI DIA BISA DATANG KAPAN SAJA DAN MEMBUATMU TAKUT! THE
DEVIL IS ‘CHARMING PRINCE’ FROM THIS SCHOOL! AKU TELAH MELIHAT MAKAMNYA!
JADI TOLONG BERHATI-HATI PADANYA. AKU TELAH MENGALAMINYA, DIA AKAN
SELALU ADA DISEKELILINGMU! JANGAN MENGANGGAP IA MANUSIA, IA ADALAH
HANTU! MUNGKIN IA MENGGUNAKAN TUBUH ORANG UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAHNYA!
MOHON BERHATI-HATILAH”ucap Sooyoung yeng mengikuti kalimat yang tertera
pada kertas tersebut dengan lantang dan keras.

Kimbum menunjukan wajah yang benar-benar marah pada Sooyoung, Dhea
yang penakut segera berlindung dibelakang tubuh Sooyoung agar tidak
dapat melihat wajah Kimbum dengan jelas. Donghae yang berdiri disebelah
Kimbum, langsung memegang bahu Kimbum untuk meredam amarah Kimbum.

“Sudah ku bilang aku bukan hantu! Aku sama sekali belum mati! Mungkin
hanya namaku saja yang dan orangnya berbeda! Aku bukan hantu ! Aku
manusia!”seru Kimbum tepat diwajah Sooyoung.

“Kau itu HANTU! Bukan hanya aku yang melihat makammu saja, tapi Dhea
juga melihatnya. Iya kan dhe?”

“Nae”ujar Dhea pelan. Kimbum yang semakin kesal sama Sooyoung mengepal
tangannya, “Apa yang harus aku lakukan agar kau percara padaku kalau aku
ini bukanlah hantu”.

“Apa yang harus kau lakukan? Kau kan hantu. Aku tidak perlu bukti”ujar
Sooyoung. “

YA…Choi Sooyoung. Dengar aku baik-baik, aku sama sekali bukan hantu! Aku
benar-benar seorang manusia! Begini saja, bagaimana kalau kita tanding
sesuatu untuk membuktikan aku hantu atau bukan. Kalau aku kalah, kau
boleh terus mengiraku hantu dan aku tidak akan marah sama sekali padamu.
Tapi jika kau yang kalah, kau harus bilang pada semua orang dan mengakui
kalau aku bukan hantu tapi seorang manusia. Araseo?”

“Geureu…bagaimana kalau kita tanding basket. Dua minggu dari sekarang,
kau harus siapkan mentalmu untuk menerima kenyataan dan segear
kembalilah kealammu”ujar Sooyoung yang menerima tantangan dari Kimbum
dengan percaya diri.

“Baiklah. Kau lihat saja nanti”ujar Kimbum sambil berlalu meninggalkan
kelas Sooyoung.

***

“Sigh!”keluh Kimbum sambil melepar mainan kayunya kelantai.

“Wae?”tanya Donghae sambil memetik senar gitarnya.

“Apa kau tidak dengar, dia menantangku untuk tanding basket. Sudah tau
aku tak pandai dalam bermain basket!”seru kimbum nyolot.

“Kenapa kau menerimanya?”

“Ini masalah harga diriku. Yeoja itu tak bisa membedakan mana hantu dan
mana manusia”ujar Kimbum,

“Hah…sepertinya aku akan kalah darinya”.

“Kau menyerah sebelum bertempur hah? Bukan Kimbum yang kukenal”ujar
Donghae sambil memetik senar gitarnya melantunkan irama yang baru saja
dibuatnya.

“Ah…bukankah kau pandai olahraga? Ajari aku”ucap Kimbum.

“Kenapa disaat seperti ini kau baru menyadarinya”ujar Donghae.

“Hahahaha…mianta. Ajari aku, jebbal”pinta Kimbum sambil memijat pundak
Donghae.

“Nae..akan ku ajari kau cara bermainnya”ujar Donghae. “Gomawo, kajja.
Kita kelapangan sekarang”

“Mwo? Hari ini?”tanya Donghae.

Kimbum mengangguk.

“Ah…aku tidak bisa hari ini”ujar donghae sambil menggaruk-garuk kepalanya.

“Apa yeoja itu? Kenapa kau masih terus mendekatinya, sudah tau tadi dia
menolakmu. Baru kali ini aku melihat kau mendapatkan cinta yang begitu
susah”ujar Kimbum. “

Aku harus bisa mendapatkan hatinya! Bagaimana sebagai gantinya kau
membantuku untuk mendapatinya?”

“Sudah kuduga, pasti akan seperti ini. Ah baiklah, aku lebih
mementingkan harga diriku. Aku tidak ingin yeoja itu terus mengiraku
hantu!”geram Kimbum.

***

“Noona, apa yang kau lakukan kemarin? Apa kau sudah gila berbuat seperti
itu? Noona dia bukan hantu, tapi dia memang benar seorang manusia!”cetus
Minho sambil duduk didepan Sooyoung.

“Ah..kau tau apa! Aku yang melihatnya sendiri. Sudahlah kalau kau
membelanya tak usah kau menganggapku noonamu lagi!”seru Sooyoung yang
kesal pada Minho karena bukan mendukungnya malah membela Kimbum.

“Noona, aku tidak membelanya. Ini benar-benar fakta, hayolah aku ini
sudah kenal dengannya. Dan berteman baik padanya. Kau tidak percaya pada
adikmu ini??”

“Aku bukannya tak mau percya padamu. Tapi aku dan Dhea sudah menemukan
makamnya. Ya kan Dhe?”tanya Sooyoung pada Dhea yang baru saja tiba.

“Nae..apa yang noonamu bilang itu benar adanya”ujar Dhea langsung
mengiyakan.

“Hah…jeongmal. sampai kapanpun aku bilang itu benar, kau akan tersu
berkata salah!”seru Minho yang kesal pada Sooyoung dan berlalu
meninggalkan elas Sooyoung.

“Apa dia disogok olehnya, agar dapat berbicara seperti itu padaku
hah?”ujar Sooyoung tak percaya itu semua.

================

Sooyoung dan Dhea berjalan dikoridor sekolah menuju kantin. Semua mata
tertuju pada Sooyoung dan Dhea. Akibat tragedi kemarin, Sooyoung mulai
diperbincangkan. Dhea merasa risih dengan cara pandangan mereka yang
berimbas juga pada dirinya.

“YA…kau tidak risih dilihat seperti ini?”bisik Dhea pada Sooyoung.

“Ani…kenapa harus risih. Anggap saja mereka semua itu tidak sedang
melihat kearahmu”ujar Sooyoung santai.

Sedang asyiknya Sooyoung dan Dhea berjalan, tiba-tibda ada seorang
namja yang menghampiri mereka dengan membawa setangkai bunga.

“Dhea noona, jadilah pacarku”cetus namja itu yang membuat Dhea dan
Sooyoung tak berkedip, “Aku sudah lama suka menyukai noona, tapi aku
baru berani mengatakan ini padamu noona. Ku mohon terimalah aku”.

“Naega?”tanya Dhea sambil menunjuk dirinya sendir.

“Nae noona”jawab namja itu.

“YA…apa yang kau lakukan? Berani beraninya kau menyatak cinta
padanya”ujar seorang yang baru saja datang.

“Apa salahnya hyung, Dhea noona tidak mempunyai pacarkan”ujar balik
namja tersebut.

“Berani sekali kau mengatakan itu dihadapanku. Apa kalian disini tidak
ada yang tahu? Dia pacaraku!”seru namja itu Dhea membelalakan matanya
saat mendengar pernytaan namja itu.

“YA…Donghae-ssi apa maksudmu itu?”tanya Sooyoung.

“Dia pacarku. Dia milikku sekarang”jawab Donghae santai.

Semua yang berada disana terutama para siswi yang mendengar penyataan
Donghae berteriak menandakan ketidak terimaannya dengan apa yang ia
lontarkan tersebut. Namja yang menyatakan cintanya pada Dhea beranjak
pergi dari tempat itu dengan tampang melas. Dhea hanya bisa berdiam tak
berkutik ataupun protes pada Donghae.

=================

Dhea melangkahkan kakinya menuju halte subway, hari ini ia tak pulang
bersama Sooyoung, karena Sooyoung ada latihan basket untuk menyiapkan
pertandingan antar sekolah bulan depan. Untuk beberapa hari ini Dhea
pulang seorang diri.

“Dhea”panggil seorang dari belakang, suara yang sudah sering Dhea,
“Kau pulang sendiri?”

“Menurutmu?”tanya balik Dhea.

“Tak ada chingu mu itu disini. Berarti kau pulang sendiri. Bagaimana
kalau kita pulang bareng?”tanya Donghae.

“Shiroe….”ujar Dhea.

“Wae?”tanya Donghae.

“Apa maksudmu itu? Kenapa kau berbicara seperti itu tadi?”serang balik
Dhea.

“Ah…itu. Memangnya tidak boleh aku berkata seperti itu?”

“Tidak!”seru Dhea yang ternyata kesal dengan pernyataan Donghae.

“Wae?”tanya Donghae kaget. “Aku tidak menyukaimu, kenapa kau bertindak
seperti itu? Aku tidak suka”ujar Dhea yang membuat Donghae semakin
terkejut.

“Kau benar-benar tidak menyukaiku sedikitpun?”tanya Donghae meyakinkan.

“Nae…”jawab Dhea.

“Ah…baiklah mulai sekarang aku membuat kau jatuh cinta padaku”ujar Donghae.

“Memangnya kau bisa?”tanya Dhea dengan nada mengejek.

“Tentu saja. Akan ku pastikan itu. Berilah aku kesempatan untuk
mendekatimu”ujar Donghae memohon pada Dhea.

“Baiklah. Ku beri kesempatan padamu. Dalam waktu 2 bulan kau harus bisa
membuatku jatuh cinta padamu. Jika tidak, jangan menunjukan wajahmu itu
dihadapanku!”seru Dhea.

“N…nae?? Hah, baiklah kalau itu maumu. Akan ku buktikan padamu”ujar
Donghae, “Kajja. Busnya sudah datang”sambil menarik tangan Dhea.

Sementara dilapangan basket terdengar suara pantulan bola basket.
Sooyoung masih berlatih dengan bola kesayangannya itu. Diam-diam Kimbum
memperhatikan Sooyoung dari tempat tersembuynyi. Kimbum mengamati
setiap gerakan Sooyoung bahkan tidak ada yang terlewati satupun.

Sooyoung menghampiri tasnya dan melihat jam yang sudah menunjukan pukul
20.00. Sooyoung segera menyelempangkan tasnya dan beranjak pergi
meninggalkan lapangan. Kimbum yang melihat kepergian Sooyoung, segera
beranjak dari tempat itu. Kimbum mengikuti langkah kaki Sooyoung,
sampai tak sadar ia tiba didepan rumah Sooyoung.

Sooyoung memasuki kamarnya dan meletakan tasnya diatas meja. Sooyoung
melihat kejalan, dan ia mendapati sosok Kimbum berada dijalan itu dan
sedang melihat kearahnya sambil tersenyum evil. Sooyoung yang tak
percaya dengan itu segera mengucek-ngucek matanya, dan ia mulai melihat
kejalan itu lagi dan….lagi-lagi Kimbum langsung menghilang dari
padangan Sooyoung. Sooyoung semakin parno dengan Kimbum, ia mulai
membayangkan hal-hal yang buruk hingga wajahnya Kimbum terus melintas
dibenaknya. Ia takut kalau Kimbum akan datang dan masuk kekamarnya saat
ia sedang tidur. Sooyoung mulai mengunci rapat jendela dan pintu
kamarnya agar tidak ada celah bagi Kimbum untuk masuk kedalam kamarnya.

***

“Dhea memberiku waktu 2 bulan untuk membuatnya jatuh cinta padaku”ujar
Donghae sambil meneguk cappucino-nya.

“Mwo?? Kau yakin, kau bisa??”

“Kau juga harus membantuku, karena aku membantumu”ujar Donghae lagi.

“Ah…baiklah. Kau harus bisa membuatku menang darinya. Tadi aku
melihatnya berlatih dan itu sangat bagus. Dia mempunyai skill, sementara
aku?? Cara bermainnya saja aku tidak mengerti, apa lagi skiil”ujar
Kimbum dengan nada seperti orang putus asa.

“YA..kau harus optimis dengan ini. Mulai besok akan kuajarkan kau, tapi
kau juga harus membantuku untuk mendapatkannya. Araseo?”

“Itu masalah gampang. Serahkan saja pada temanmu ini”ujar Kimbum sambil
menepuk-nepuk dadanya.

Selama 2 minggu full Donghae mengajari Kimbum cara bermain basket. Dari
cara mendribble, shooting, higga pelanggaran-pelanggaran yang ada di
dalam permainan basket. Hari ini tiba, Sooyoung berjala menuju lapangan
basket dengan penuh rasa percaya diri yang tinggi bahwa ia akan
mengalahkan Kimbum.

“Hey, bagaimana ini? Bukankah Oppa tidak bisa bermain basket? Aku takut
kalau ia benar-benar seorang hantu”ujar salah seorang siswi yang
didengar oleh Sooyoung.Mendengar itu Sooyoung semakin pd melawan Kimbum
yang tak bisa bermain bola basket.

Suasana lapangan dipenuhi suara teriakan ketika melihat sosok Kimbum
dan Donghae datang menuju lapangan. Kimbum yang melihat rambut Sooyoung
tergerai mulai merasakan perasaan yang aneh. Jantungnya berdegup
kencang, hamparan angin begitu kencang membuat rambut Sooyoung bergelombang.

Sementara Donghae mencari sosok Dhea  diantara para penonton, ia mencari
lebih detail lagi. Tak ada! Dhea tak ada disana, Donghae mencari sekali
lagi dan akhirnya ia menemuka gadis pujaan hatinya. Ekspresinya berubah
ketika Dhea datang bersama namja yang lumayan tinggi datang memasuki
lapangan.

Dhea dan namja itu mengahmpiri Sooyoung untuk sekedar memberi semangat.
Namja itu mengulurkan tangannya yang segera diamit Dhea. Donghae tak
bisa lepas memandang kejadian itu, Dhea dan namja itu duduk dibarisan
pertama. Tangan Dhea masih melingkar ditangan namja itu yang membuat
suasana hati Donghae panas.

“Donghae-ya bagaimana kalau aku kalah?”tanya Kimbum yang mulai down.

“Sudah kau tenang saja, pasti kau bisa mengalahkannya”jawab Donghae,
“Kimbum-ah Hwaiting!”.

Donghae mengambil tempat duduk disebelah Dhea.Dhea yang menyadari itu
mengacuhkan Donghae dan mengobrol dengan namja yang disebelahnya itu.
Pertandingan dimulai, Sooyoung menguasai bola. Kimbum mencoba beberapa
kali untuk merebut bola itu dari tangan Sooyoung tapi tak bisa. Sooyoung
telah mendapatkan skor 10-0 jauh dari Kimbum.

Kimbum yang melihat kearah Donghae, segera menganggukan kepalanya. Ia
mensugestikan dirinya gara ia dapat menang dari Sooyoung. Kimbum mulai
bermain, perlahan-lahan ia mengubah keadaan skor. Tak segampang yang
Kimbum kira, Sooyoung berhasil merebut bola dari tangan Kimbum dengan
mudah.

Kimbum menjadi tak konsen ketika ia mengingat betapa menariknya
Sooyoung untuk dirinya. Pandangan Kimbum tak lepas dari Sooyoung,
Sooyoung yang melihat balik Kimbum tampak mengerutkan keningnya. Saat
itu Kimbum memanfaatkannya dengan baik, Kimbum memasang tampang evil
yang membuat Sooyoung menghentikan dribble-lannya dan segera mungkin
Kimbum mengambil dan men-shoot bolanya kedalam ring.

Kini kedudukan menjadi 10-9 beda satu poin. Sooyoung berusah
mengembalikan kondisinya, namun sia-sia Kimbum berhasil menguasai bola.
Dan mulai men-shoot kembali, jarak Kimbum dari ring cukup jauh. Kimbum
ingin menciptakan three point sekaligus untuk kemenangannya. Sooyoung
yang melihat itu buru-buru mencegah shooting-an Kimbum. Namun apa daya
bola itu telah dilemparkan Kimbum kedalam ring. Semua penonton dibuat
khawtir dengan shooting-an Kimbum itu apakah masuk atau tidak?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar