“Ahjjumma tidak mempunyai anak yang bernama Junhee. Anak ahjuma hanya
dua, Donghwa dan dia”ujar Ahjuma Lee sambil melempar mata kearah
Donghaeyang diikuti mata Dhea.
“Apa maksud ahjuma, Donghae anak ahjjuma?”tanya Dhea melirik Donghae.
“Donghae memang anak ahjuma. Bukankah kalian sering bermain
bersama?”tanya Ahjuma Lee, “Donghae cepat ganti seragam-mu antar umma ke
supermarket”.
“Apa maksudnya ini?”tanya Dhea.
“Dhe, aku bisa jelaskan semuanya.Kumohon jangan marah dulu padaku”
“Apa? Sudahlah sana, kau masuk. Kasian umma-mu telah menunggu”
“Kau tidak marah padaku?”tanya Donghae.
“Marah atas apa?”
“Hah??”
“Sudah masuk sana”ujar Dhea sambil mendorong tubuh Donghae masuk
kedalam halaman rumahnya.
“Lalu Junhee itu siapa?”tanya Dhea pada dirinya sendiri sambil berjalan
ke arah rumahnya.
***
“Aiiisshhhh….ahh dia tau semuanya Kimbum! She Know!!”omel Donghae
sambil mendribble bola basket dan melemparnya kedalam ring.
“Siapa suruh kau berbohong. Ya.. pinjamkan aku uang”ujar Kimbum sambil
mengambil bola basket.
“Untuk apa?”tanya Donghae.
“PSPku rusak. Dan Ummaku tidak mau membelikannya untukku”jawab Kimbum
melemparkan bola basket kedalam ring.
“Kenapa?”
“Aku melemparnya ke dinding. Aku kesal dengannya!”umpat Kimbum.
“Dengan Kyuyeon?”tanya Donghae.
“Tentu saja dengan dia. Sooyoung telah berselingkuh. Lalu apa yang harus
ku lakukan?”
“Belum tentu Sooyoung itu berselingkuh. Bisa saja Sooyoung itu mengira
Kyuyeon itu kau. Secara kau dan diakan kembar”ujar Donghae.
“Tidak mungkin”cibir Kimbum.
“Kau tau, aku merasakan ada yang aneh”ujar Donghae sambil merebahkan
tubuhnya dilapangan kebetulan cuaca sore hari itu cukup sejuk matahari
tak begitu bersinar dan sedikit gelap.
“Apa?”tanya Kimbum ikut merebahkan dirinya diatas kepala Donghae
[reaad: kepalanya Donghae dan Kimbum bertemu].
“Kau ingat saat aku dan kau bermain game yang baru kau beli?”tanya Donghae.
“Nae, wae?”
“Setelah aku pulang dari rumahmu. Aku melihat Sooyoung bersama kau”ujar
Donghae.
“Nae?? Apa kau gila. Aku hanya pergi ke sebuah toko dan itu juga disuruh
oleh umma”
“Jinja? Aku melihatnya di sebuah cafe dan dia sedang bercanda dengan mu?”
“Apa?? Aku tidak bersamanya”
“Arra,,, dia bersama Kyuyeon” “Nae?? Benarkan?? Dia itu selingkuh
dariku”ujar Kimbum.
“Mungkin saja tidak. Sudah nanti aku bantu kau. Tapi kau juga harus
membantuku”
“Sudah kuduga….”
“Ayolah….kumohon”pinta Donghae dengan nada memelas.
=============
Sooyoung dan Dhea berjalan kearah pintu gerbang. Ada sosok seorang yang
melambaikan kedua tangannya kearah mereka-Sooyoung dan Dhea-.
“Bukankah kau bilang bermain basket dengan Donghae?”tanya Dhea.
“Tidak jadi. Mungkin Donghae bermain sendiri”jawabnya.
“Kim temani aku kesuatu tempat. Aku ingin sekali kesana?”ujar Sooyoung
manja.
“Kajja”sahut Kyuyeon.
“Sudahlah, aku lebih baik kelapangan basket dulu. Siapa tahu Donghae
masih disana”
“Nae”ujar Sooyoung sambil berlalu meninggalkan Yoona.
Dhea berjalan menuju arah lapangan basket. Ia melihat dua sosok namja
sedang berbaring ditengah lapangan. Ia menghampiri perlahan, lalu
berjongkok disebelah tubuh Donghae. Donghae yang menyadari kehadiran
seseorang membuka matanya dan dilhat senyuman terindah dari gadis pujaan
hatinya itu.
“Kau belum pulang?”tanya Donghae sambil bangun dari tidurnya.
Dhea hanya menggeleng.
“Kau tidak marah padaku?”
“Marah karena apa?”balik tanya Dhea.
“Kejadian kemarin?”
“Oh…Junhee itu sepupu-mu kan?”
Donghae memasang wajah bingung, Dhea tak sadar kalau Junhee itu adalah
dirinya. Kimbum yang terusik terbangun dan duduk diantara dua sejoli itu.
“Kau? Bukankah kau tadi bersama Sooyoung?”tanya Dhea kaget.
“Apa maksudmu? Dari tadi aku bersama Donghae bermain basket disini. Dan
aku belum bertemu Sooyoung”jawab Kimbum yang membuat Dhea tambah bingung.
“Lalu yang bersama Sooyoung itu siapa?”tanya Dhea lagi.
“Dia hyung-ku. Sooyoung mengkhianatiku”geram Kimbum.
“Apa?? Tadi dia memanggilnya ‘Kim’”
“Namanya memang Kim Kyu Yeon”jelas Donghae, “Belum tentu Sooyoung itu
berselingkuh. Siapa tau dia hanya salah paham. Mengira Kyuyeon adalah
dirimu, kau dan Kyuyeon itu sangat mirip”.
“Jadi kau punya kembaran Kyu??”tanya Dhea.
Kimbum menganggukan kepalanya.
“Aisshh…pantas saja.Dan kau belum mengatakannya pada Sooyoung?”tanya Dhea.
Kimbum menggelengkan kepalanya.
“Mwo? Dasar Namja babo. Kenapa kau tidak memberitahunya? Terimalah
ulahmu itu Kim”ujar Dhea sambil duduk di antara Kimbum dan Donghae.
“Kau seharusnya membantuku. Bukannya malah menyalahkan diriku”ujar
Kimbum jengkel.
“Yang bodoh itu siapa?”tanya Donghae dengan nada geram.
“YA! Kau…”seru Kimbum sambil mendelikan matanya ke Donghae seakan
mengisyaratkan sesuatu.
“Sudahlah kau harus jelaskan padanya Kim. Kalau kau tidak bertindak,
mungkin saja kembaran-mu itu akan benar-benar merebutnya”ujar Dhea
menepuk-nepuk pundak Kimbum.
“Dia memang sudah mengkhianatiku!”seru Kimbum.
“Sudah kubilang padamu. Siapa tahu Sooyoung itu hanya salah paham”ujar
Donghae yang diikuti anggukan kepala Dhea.
“Aiisshhh…sudahlah. Apapun yang aku katakan kalian selalu membelanya.
Kalian berpihak padanya”kesal Kimbum sambil beranjak berdiri
meninggalkan Dhea dan Donghae.
Dhea dan Donghae sama-sama melihat punggung Kimbum yang berdiri tegak
berjalan menjauhi mereka.
“Kau tidak marah padaku?”tanya Donghae sambil merebahkan kepalanya
diatas paha Dhea.
“Marah untuk apa?”balik tanya Dhea sambil merapihkan rambut Donghae.
“Junhee”ujar Donghae getir.
“Junhee itu sepupumu kan?”
“Mwo?”Donghae tertegun dengan pertanyaan Dhea, ia mendongakan kepalanya
agar dapat melihat wajah Dhea. ‘Kau polos sekali Choi Jewon. Bagaimana
kalau kau tahu? Bukankah Umma sudah terang-terangan bilang kalau aku
adalah Junhee. Junhee itu bukan sepupuku, melainkan diriku Dhea’.
“Junhee itu sepupumu kan?”ulang Dhea lagi.
Donghae tak menjawab dia hanya memendam kekesalan didalam dirinya.
“Dhea, kau masih ingat kata-kata kau, kalau aku membohongimu?”tanya
Donghae masih memejamkan matanya.
“Tentu saja. Jika kau berani membohongiku, aku akan membenci dan tidak
ingin melihatmu lagi dikehidupanku”jawab Dhea tegas.
Kata-kata itu langsung menusuk hati Donghae. Ia sangat takut dengan hal
itu, dimana saat Dhea akan membenci dan menjauh dari dirinya. Ia tak
bisa membayangkan itu semua, saat itu semua akan menjadi kenyataan. Ia
menggenggam tangan Dhea erat, Dhea yang tak mengerti hanya membiarkannya.
“YA…sampai kapan kau akan tidur disini. Cepat bangun dan aku ingin
pulang”ujar Dhea sambil melepaskan genggamannya dari Donghae.
Donghae terbangun dan duduk menghadap Dhea.
“Kenapa kau melihatku seperti itu?”tanya Dhea heran.
“Ani…aku hanya takut akan kehilanganmu saja”jawab Donghae mengembangkan
senyumnya. “Aku takut kau akan menjauh dariku Dhea”.
“Aisshh…aku tidak akan menghilang dari sisimu Lee Donghae. Kau yang
sangat aku cintai”ujar Dhea.
‘Tapi, bagaimana kalau kau tahu semuanya? Apa kata-katamu barusan akan
terjadi. Atau sebaliknya, kau akan meninggalkan dan menghilang
darihadapanku’ucapnya dalam hati memandang Dhea nanar.
“Oppa, ayo kita pulang”ujar Dhea dengan suara aegyo-nya sambil menicum
kilat bibir Donghae dan langsung bergegas pergi dari hadapan Donghae
hanya untuk menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah seperti buah tomat.
Donghae masih terpaku dengan kejadian tadi, ia langsung tersenyum dan
dirangkulnya pinggang gadis itu.
***
-Kediaman Keluarga Kim-
“Wajahmu itu kenapa gamekim?”tanya Ahra setibanya Kimbum dimeja makan.
“Tidak papa. Memangnya ada yang salah dengan wajahku?”ketus Kimbum saat
melihat wajah Kyuyeon dihadapannya.
“Umma ada sedikit pengumuman untuk kalian”ujar Umma.
“Apa?”sahut Kyuyeon.
“Begini. Berhubung besok itu weekend, umma ingin mengajak kalian
jalan-jalan dipulau nami. Kalian wajib ikut. Kalau tidak uang saku
kalian umma potong 75%!”ancam Umma.
“Mwo?? Umma itu terlalu besar””protes Kimbum.
“Karena umma yakin kau pasti tidak ingin ikut”balas umma pada Kimbum.
“Aiishh…tapi aku boleh mengajak temanku kan?”tanya Kimbum.
“Paling tidak, jauh-jauh dari Donghae. Memangnya kau punya teman selain
Donghae?”cibir Ahra, “Oh ya, sekalian saja kau ajak yeojachingumu itu”
Kimbum langsung mengalihkan matanya ke Kyuyeon yang sedari tadi masih
asyik dengan makanannya. “Aku tidak tahu dia bisa atau tidak”.
“Bujuklah dia. Noona ingin mengenalnya saja. Dan bertanya kenapa dia
bisa suka denganmu”ujar Ahra dengan nada sedikit mengejek.
“Sudahlah, aku sedang tidak mood. Lebih baik aku beristirhat untuk
besok”cetus Kimbum sambil beranjak dari meja makan menuju kamarnya.
Sesampainya dikamar. Segera ia sambar handphone yang terletak diatas
bantal. Lalu ia mulai mengetikan pesan singkat.
/To: Donghae/
/Apa besok kau mau ikut ke pulau nami?/
Tulis Kimbum dan langsung memencet tombol send.
Drrt…drrt…
/From : Donghae/
/Besok? Denganmu? Berdua?/
/To : Donghae/
/Kau ingin mati? Bersama keluargaku/
/From : Donghae/
/Baiklah aku ikut. Tapi apa boleh aku ajak Dhea?/
/To : Donghae/
/Kalau kau mengajak Dhea. Suruh Dhea untuk mengajak Sooyoung/
/From : Donghae/
/Kenapa bukan kau saja yang mengajaknya?/
/To : Donghae/
/Entahlah Aku malas sms-nya/
/From : Donghae/
/Baiklah Mr. Kim/
Donghae melihat kearah Jendela Dhea yang tertutup dan lampu kamarnya
mati. Lalu ia segera mengetikan sms-pada Dhea.
/From : Hwae/
/Kimbum mengajakku ke pulau nami besok, apa kau mau ikut?/
/To : Hwae/
/Iya aku mau ikut./
/From : Hwae/
/Baiklah besok aku jemput kau. Ajaklah Sooyoung agar kau tidak bosan.
Good Night Sunflower Dhe. Semoga mimpi indah. Saranghae Dhe~/
/To : Hwae./
/Nae, nanti aku akan memberi tahunya. Good Night too Hwae oppa. Nado
Saranghae Hwae./
/***/
Tepat pukul 07.00 KST terparkir satu mobil didepan rumah Sooyoung.
Seorang gadis berambut panjang mengenakan dress bewarna putih 5 centi
diatas lutut. Berjalan masuk kedalam sebuah rumah.
Keluar dari dalam rumah yeoja mengenakan pakai simple hanya dengan
celana jeans panjang, t-shirt putih rambutnya dikuncir kuda dan memakai
sapatu kets. Dhea yang melihat penampilan Sooyoung hanya bisa menganga..
“Wae? Ada yang salah?”tanya Sooyoung.
“Ani…kajja”ujar Dhea mengapit tangannya ke tangan Sooyoung.
“Kau duduk bersamaku dibelakang”ujar Sooyoung.
“Apa?? Tidak bisa. Kau duduk didepan Dhea. Enak saja, kau pikir aku ini
supirmu apa”seru Donghae.
“Ya sudah kalau tidak mau. Aku tidak jadi ikut”ancam Sooyoung.
“Ahh..baiklah. Sudah cepat”ujar Donghae.
Dhea hanya tersenyum dan duduk disamping Sooyoung. Donghae melajukan
cepat mobilnya menuju pulau nami. Sementara itu keluarga Kim sudah
berada disana.
@Pulau Nami
Kimbum duduk termenung dikursi memandang danau didepannya. Kyuyeon
menghampirinya dan duduk disampingnya.
“Ada masalah?”tanya Kyuyeon.
“Bukannya kau sudah tau?”balik Kimbum.
“Tentang apa?”
“Sudahlah kau tidak usah mengelak lagi. Memangnya kau fikir aku tidak
tahu”cetus Kimbum.
“Sungguh aku tidak mengerti dengan apa yang kau bicarakan itu”balas Kyuyeon.
“Aiishh…..jangan berpura-pura hyung. Aku tau semuanya”ujar Kimbum
sambil berdiri.
“Aku benar-benar tidak mengerti”ujar Kyuyeon sambil beranjak pergi.
Kimbum yang melirik kearah Kyuyeon langsung bergerak dan
menghentikannya. Kimbum membalikan badan Kyuyeon.
BUK!
Kepalan tangan Kimbum mendarat di wajah Kyuyeon menimbulkan ujung kanan
bibir Kyuyeon mengeluarkan darah.
======
Sooyoung, Dhea dan Donghae telah sampai dipulau nami. Mereka langsung
menghampriri Keluarag Kim yang sedang menata makanan diatas meja.
“Annyeong ahjjuma”sapa Donghae sambile membukan sediti badannya diikuti
Sooyoung dan Dhea.
“Oh…Donghae-ah. Siapa ini?”tanya Ahjjuma Kim melihat kearah Sooyoung dan
Dhea.
“Ini Dhea, dan ini Sooyoung”jawab Donghae.
“Annyeonghaseyo ahjjuma Choi Sooyoung imnida”
“Annyeonghaseyo ahjjuma Choi Jewon iminda”
Ahjjuma Kim tersenyum, “Yang mana pacarmu Donghae?”
“Dhea. Kalau Sooyoung itu pacarnya Kimbum”ujar Donghae yang membuat
kedua gadis itu bersemu merah. “Dimana Kimbum?”
“Entahlah. Coba kau cari dia danau sana”ujar Ahjjuma Kim.
“Nae”ucap Donghae seraya meninggalkan Ahjjuma Kim diikuti Sooyoung dan
Dhea.
Donghae, Dhea, dan Sooyoung berjalan menuju danau. Dilihatnya dua orang
namja, yang satu berdiri dan satu lagi jatuh terpungkur didanau. Donghae
yang mengetahui itu sikembar Kimbum dan Kyuyeon langsung berlalri
menghampiri mereka.
“Aku tau apa yang kau maksud”ujar Kyuyeon sambil bangkit berdiri.
“Cih…aku sudah tau itu”cibir Kimbum.
“Awalnya aku tidak tahu kalau dia itu yeojamu. Tapi kalau sudah cinta
bagaimana?”
“Mwo?”
“Nae. Aku menyukai yeojamu. Choi Sooyoung”.
0 komentar:
Posting Komentar