My Kim Sang Bum

My Forever Love

Powered By Blogger

Blogger news

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Dhea love Kim Bum always and forever

Devil Beside Me Part 9

Kimbum yang mendangar itu mengepal tangannya dan ingin meluncurkan
tangannya kewajah Kyuyeon lagi. Namun hal itu segera ditahan oleh tangan
Donghae yang tepat tiba sebelum Kimbum melayangkan itu.

“YA. Ada apa dengan kalian!”seru Donghae.

Kimbum melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Donghae. Dhea dan
Sooyoung menghampiri Donghae dan sikembar.

Sooyoung tercengang melihat sosok Kimbum dan Kyuyeon dihadapannya
sekarang. Secara bergantian melihat wajah keduanya yang teramat mirip
dan sulit untuk dibedakan.

“Kalian….”ujar Sooyoung bingung.

“Kim tunggu, sepertinya kau butuh penjelasan disini”cegah Donghae saat
Kimbum ingin pergi.

“Apa lagi? Toh semuanya udah jelas. Terang-terangan mereka
berselingkuh”cibir Kimbum.

“Mwo? Siapa yang kau bilang selingkuh?”tanya Sooyoung.

“Kau!”seru Kimbum.

“Nae?? Na?? Aku tidak pernah berselingkuh!”seru balik Sooyoung. “Kapan
aku berselingkuh?”

“Kau masih mengelak? Cih”

“Aku benar-benar tidak berselingkuh. Bukankah setiap kali aku bersamamu?
Ha??”

“Dia memang tidak berselingkuh. Melainkan aku yang berpura-pura menjadi
dirimu”celetuk Kyuyeon.

“Mwo?? Neo!!! Neo micheoseo!!!”teriak Kimbum.

Kyuyeon hanya mentap wajah Kimbum.

“Aku tidak akan melepaskannya hanya untukmu. Walaupun kau itu hyungku.
Aku akan selalu berusaha untuk ada disampingnya. Menemaninya hingga
akhir hidupku. Dia milikku hanya milikku”ujar Kimbum sambil menarik
tubuh Sooyoung agar dekat dengannya.

/Deg! ‘Apa benar kau kim yang ku kenal?’batin Sooyoung mendongakan
sedikit kepalanya agar dapat melihat wajah kekasihnya itu./

“Arra. Dari awal aku juga sudah mengira kalau aku tidak akan pernah
dapat bersamanya. Makanya itu setelah aku tau dia yeoja-mu, aku selalu
berpura-pura untuk menjadi dirimu agar dapat bersamanya”ujar Kyuyeon.

“Kenapa kau jahat sekali pada adikmu sendiri?”tanya Sooyoung.

“Ini masalah perasaan”jawab Kyuyeon santai.

Dhea dan Donghae hanya melihat mereka bertiga secara bergantian. Diam
tak mengeluarkan satu kata pun.

“Jika kau membuatnya menangis sekali saja. Aku tidak akan segan-segan
untuk merebutnya darimu”ujar Kyuyeon berjalan menjauh dari Kimbum.

Kimbum menyunggingkan sedikit ujung bibirnya, “ternyata kau berubah
hyung”gumamnya.

“Kalau dia berubah kenapa kau yang tidak berubah?”tanya Sooyoung sambil
berjalan mendekati Kyuyeon.

“Mwo? Mworago??”, “Dia bilang apa tadi?”tanya Kimbum pada Donghae dan
Dhea. Donghae dan Dhea hanya membidikan bahu mereka.

“Kyuyeon tunggu”panggil Sooyoung. Kyuyeon menghentikan langkahnya. “Sini
biar ku bantu mengobati lukamu”.

Sooyoung dan Kyuyeon duduk disalah satu bangku dan mulai mengobati luka
Kyuyeon dengan perlahan.

/Deg! Deg! Deg! ‘Aisshhh kau tidak boleh seperti Kim Kyuyeon. Ingat! Dia
milik adikmu!’batin Kyuyeon./

“Gomapta”ujar Kyuyeon.

“Chonmanae”bala Sooyoung dengan senyuman.

“Kim Sang Bum. Dia selalu mengalah padaku. Kami memang tidak pernah akur
dari kecil. Hal apa saja bisa menjadi besar bagi kami. Entah itu hanya
game atau sebagainya. Dia selalu mengalah kalau aku dan dia sering
berebut sesuatu. Harusnya aku yang melakukan hal itu.Dan baru kali ini
aku mengalah padanya. Kau pasti sangat sulit untuk membedakan kami.
Wajar saja kau selalu mengira ku Kimbum. Kimbum tipikal orang yang
tidak mau kalah. Dia akan selalu menganggap dirinya pemenang, apalagi
kalau sudah dalam urusan game. Aku titip dia padamu. Kau tau banyak
perubahan yang dialaminya sejak mengenalmu”ujar Kyuyeon yang tatapannya
lurus kedepan.

Sooyoung hanya mendengarkan apa yang dikatakan Kyuyeon.

“Nae. Aku sangat sulit membedakan kalian. Sepertinya aku harus mencari
celah perbedaan kalian”ujar Sooyoung diiring tawa kecilnya. Kyuyeon ikut
tertawa.

“Kimbum lebih tinggi dariku. Kulitku lebih putih darinya. Dari cara
berpenampilan kami-pun berbeda. Dia lebih rapi dalam hal penampilan. Dan
aku? Aku lebih berantakan”ujar Kyuyeon.

“Hahahaha…Nae sekarang aku lebih tahu”ujar Sooyoung sambil tertawa.

Kimbum, Dhea dan Donghae yang sedang berjalan melihat Kyuyeon dan
Sooyoung sedang tertawa. Kimbum mempercepat langkahnya dan mengamit
tangan Sooyoung.

”Kajja”ujar Kimbum membawa pergi Sooyoung.

Kyuyeon hanya menahan tawa saat melihat kejadian itu.

“Hah..aku iri dengan kalian ber-empat”ujar Kyuyeon berjalan beriringan
dengan Donghae dan Dhea.

“Kalau begitu carilah”sahut Donghae diikuti tawa kecilnya.

“Ne..ne.. arra”ujar Kyuyeon. “Kau Choi Jewon kan?”

“Nae”ujar Dhea lembut.

“Benar kata Sooyoung. Kau itu cantik”ujar Kyuyeon.

“Hanya aku yang boleh berkata seperti  itu”geram Donghae.

“Aku ‘kan hanya bercanda”ujar Kyuyeon.

Sementara itu Kimbum masih kesal dengan kejadian tadi.

“Kimbum chagi~”ujar Sooyoung dengan nada manja sambi bergelayut di
lengan Kimbum.

“…..”Kimbum tak menjawab.

Sooyoung melepas tangannya dari tangan Kimbum.

“Wae??”tanya Kimbum.

Sooyoung mengerucutkan bibirnya.

“Ayolah. Aku ingin makan, kasihan umma-appa-dan noona menunggu”ujar
Kimbum mengulurkan tangannya.

“Chagi~ benar apa yang kau katakan tadi?”tanya Sooyoung.

“Yang mana?”

“Apa yang kau katakan pada kembaranmu tadi”ujar Sooyoung.

Bukannya menjawab Kimbum malah tersenyum evil pada Sooyoung.

“YA…kalian bisa tidak jalan tidak sepelan itu!!!!”teriak Ahra yang
didengar oleh Kimbum, Sooyoung, Dhea, Donghae, dan Kyuyeon.

“Suaramu membuat telingaku robek nooona”cibir Kimbum yang diikuti
cubitan kecil Sooyoung di punggung Kimbum.

“Aiishhh…..siapa dia?”tanya Ahra.

“Calon adik ipar noona”jawab Kimbum yang membuat Sooyoung kaget.

“Oh….annyeong. Siapa namamu?”tanya Ahra.

“Choneun Choi Sooyoung imnida. Bangapseumnida”jawab Sooyoung.

Ahra tersenyum pada Sooyoung.

***

“Mianhae. Selama ini aku salah paham padamu”ujar Sooyoung tatapannya
masih lurus kedepan.

“Ani. Seharusnya aku yang meminta maaf padamu. Aku juga tidak akan
mengira soal ini”

“Kenapa kau tidak bilang kalau kau punya kembaran?”tanya Sooyoung.

“Tadinya aku ingin mengatakannya padamu. Tapi aku terlebihh dulu
melihatmu dengan Kyuyeon. Jadi aku mengambil kesimpulan kalau kau itu
berselingkuh”jawab Kimbum.

“Aisshh…dasar namja babo!”seru Sooyoung sambil memukul pelan lengan
Kimbum dan duduk dikursi –dibawah pohon-.

“Menikahlah denganku”ujar Kimbum memandang Sooyoung lekat sambil
berlutut dihadapan Sooyoung.

Sooyoung terhenyak mendengar pernyataan Kimbum, Sooyoung juga ikut
memandang Kimbum dalam.

“Aku serius. Menikahlah denganku”ulang Kimbum lagi.

“Shireo! Aku tidak ingin mempunyai keturunan hantu”ujar Sooyoung yang
lebih tepatnya itu adalah sebuah candaan.

“Mwo??”sentak Kimbum memejamkan matanya. “Aku benar-benar ingin menikah
denganmu”.

“Tidak. Aku tidak mau. Kita masih SMA, aku tidak mau menikah diusia ini.
Bisa-bisa orang tuaku kena serangan jantung jika aku meminta menikah
sekarang”ujar Sooyoung.

“Arraseo. Aku kan tidak memintamu menikah denganku saat ini juga. Orang
tuaku pasti akan membunuhku”ujar  Kimbum.

“Tetap saja aku tidak mau. Memangnya kau jodohku? Tuhan tidak mungkin
memberikanku jodoh hantu”canda Sooyoung.

“Tapi kalau itu takdrimu. Apa kau akan menolaknya?”

Sooyoung terdiam tak menjawab pertanyaan Kimbum.

“Kita lihat saja nanti”

***



“Apa Dhea sudah tau kalau kau itu Juhee?”tanya Kimbum sambil duduk
disamping Donghe.

Donghae menggeleng, “Molla. Sebenarnya aku sudah ketahuan olehnya. Tapi
sepertinya ia tidak sadar akan hal itu. Malah ia menyangka kalau Junhee
itu sepupuku”.

“Mwo?? Kau membohongi Dhea??”pekik Sooyoung yang baru saja tiba dan
mengambil posisi disamping Kimbum.

“Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya kira waktu itu pasti aku
tidak akan mendapatkannya. Makanya aku menyamar untuk menjadi
Junhee”jelas Donghae pada Sooyoung.

“Aisshhh, kau akan membuatnya semakin terluka. Dhea itu sudah pernah
tersakiti dan sekarang kau yang menyembuhkannya kau juga yang
menyakitinya”ujar Sooyoung.

“Arra. Maka dari itu, apa yang harus aku lakukan?”tanya Donghae pada
Sooyoung dan Kimbum.

“Kau tidak perlu melakukan apa-apa”celetuk suara tajam,
Kimbum-Donghae-Sooyoung menoleh kearah sumber suara.

“Dhea”seru Donghae. Donghae berjalan menghampiri Dhea, Dhea segera
berlari menjauh dari Donghae. Donghae mengejar Dhea dan berhasil
menangkapnya.

“Dhe, dengarkan aku dulu. Aku tidak pernah bermaksud untuk
membohongimu”ujar Donghae.

“Sudahlah. Aku benci padamu. Aku tidak ingin melihatmu lagi. Pergi kau
dari hadapanku. Jangan pernah berani kau menunujukan wajahmu dihadapanku
itu. Aku muak padamu. Kau membohingku! Kau jahat padaku!”ujar Dhea
berlalu pergi meninggalkan Donghae. Donghae yang ingin mengejar Dhea
ditahan tangannya oleh Kimbum.

“Arrrggghhh”ujar Donghae sambil mengacak-acak rambutnya.

***

“dhe,, dhe…dengarkan aku dulu”ujar Donghae sambil mengejar-ngejar
Dhea diarah jalan rumah mereka.

“Pergilah darihadapanku. Aku tidak ingin melihatmu lagi!”ujar Dhea
membanting pintu pagarnya yang hampir mengenai wajah Donghae.

Dhea menangis sejadi-jadinya setibanya dikamar. Dipeluknya kedua
kakiknya itu. Rasa sesak masih menyelimuti hatinya.

======

Sudah dua minggu ini Dhea dan Donghae tidak bertemu. Dhea selalu
menghindar jika bertemu dengan Donghae. Sooyoung yang mengertipun selalu
menemani Dhea dan menomor dua kan rasa rindunya pada Kimbum.

Akhir-akhir ini Donghae disibukkan dengan surat-suart kepindahannya ke
Mokpo tempat kelahirannya. Ayahnya memutuskan untuk menetap disana
sampai tua, Donghae yang tak bisa menolak hanya menurut saja. Ia harus
mulai membiasakan diri lagi hidup di Mokpo.

“Kau benar akan ikut dengan keluargamu? Kau kan bisa tinggal
denganku”ujar Kimbum.

“Keputusanku sudah bulat Kim. Dan ini yang terbaik untuk Dhea, untuk
tidak bertemu denganku lagi”

“Baiklah kalau begitu. Aku harus mulai terbiasa tanpamu sekarang”ujar
Kimbum.

“Ada Sooyoung dan Dhea yang akan menemanimu Kim”

“Nae. Arraseo. Kalau liburan akan kusempatkan mengunjunginmu di Mokpo
nanti. Apa boleh aku mengajak Dhea?”

Donghae hanya mengangkat kedua bahunya.

***

Malam harinya, Donghae memandangi jendela kamar Dhea yang tertutup
rapat oleh gorden. Ini malam terakhirnya untuk melihat jendela kamar
Dhea lagi.

“Aku tau, kau bisa mendengarku. Aku hanya ingin mengatakan salam
perpisahan padamu. Besok aku akan pindah ke mokpo. Appa memintaku untuk
tinggal dan menetap disana. Semoga dengan cara ini pula kau dapat
menghilangkan bayanganku dari hidupmu. Aku sangat mencintaimu Dhea”ujar
Donghae.

Dan memang benar saja, Dhea mendengar itu semua. Menahan air matanya
yang kini mulai memberat di pelupuk matanya.

***

“Kau tidak mengajak Dhea?”tanya Kimbum.

“Dia bilang, dia tidak mau. Ya aku tidak bisa memaksanya”.

“Aku sudah mengiranya. Sampai kan salamku untunya. Katakan kalau aku
sangat mencintainya”ujar Donghae.

“Nae. Nanti akan aku sampaikan”sahut Sooyoung.

“Jagalah dirimu baik-baik hae. Jangan teringat padaku terus yah”canda
Kimbum.

“Siapa juga yang mau mengingat devil sepertimu. Hah,, pasti disana tidak
ada teman seperti mu Kim”ujar Donghae.

“Donghae…ayo cepat”teriak Nyonya Kim pada Donghae.

“Yasudah kalau begitu. Jangan lupa untuk mengunjungiku liburan nanti.
Sampaikan salam ku untuk Dhea. Aku akan selalu menunggunya sampai
kapanpun. Katakan aku sangat mencintainya”ujar Donghae sambil beranjak
pergi meninggalkan Kimbum dan Sooyoung.

Kimbum dan Sooyoung melambaikan kedua tangan mereka. Saat itu pula
berdiri sosok Yeoja dibalik pilar. Pipinya telah dibanjiri air mata saat
Doghae mengucapkan kaliamt-kalimat tadi Memang tidak bisa dipungkiri
kalau ia sangat mencintainya juga.

***

“Choi Sooyoung. Menikahlah denganku”ujar Kimbum.

“Kenapa kau selalu mengajakku untuk menikah?”

“Karena agar aku bisa memilikkimu seutuhnya”ujar Kimbum.

“Alasan”cibir sooyoung.

“Aku serius Choi Sooyoung”.

Sooyoung hanya memandang langit malam dengan senyum yang terurai dari
bibir tipisnya.

“CHOI SOOYOUNG SARANGHAE!!!!!”teriak Kimbum.

Untung saja malam itu sangat sepi jadi Kimbum berani berteriak seperti itu.

“KIM SANG BUM NADO SARANGHAE!!!!!”balasa teriak Sooyoung.

“CHOI SOOYOUNG MAU KAH KAU MENIKAH DENGANKU?????”teriak Kimbum.

“NAE…TENTU SAJA AKU MAU. TAPI NANTI SETELAH KITA LULUS SMA!!!!”jawab
Sooyoung yanng tak kalah nyaring teriakkannya.

“BAIKLAH KALAU BEGITU NYONYA KIM”teriak Kimbum.

Dan mereka berdua tertawa lepas pada gelapnya langit malam

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar