My Kim Sang Bum

My Forever Love

Powered By Blogger

Blogger news

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Dhea love Kim Bum always and forever

Kawin Kontrak Part 8


# Bali’s Airport

( Karena aku gak pernah napak dipulau Jeju,, jadi gak tau tempat-tempat
bagusnya. Mendingan di Bali,, selain ngerti tempat-tempat disana,, aku
juga bisa lebih menjiwai,, ahahaha. Jadi,, pulau Jeju-nya diganti BALI,,
OK???)

” Waa, akhirnya sampai juga di Bali!!!” seru Sooyoung sambil merentangkan
tangannnya begitu tiba dibandara pulau Bali.

” Sooyoung-ssi yang baik hati dan tidak sombong,, kau berani membayarku
berapa untuk membawa kopermu yang super berat ini hah??” tanya Kim Bum.
Sooyoung pun menepuk jidatnya begitu sadar apa yang ia tinggalkan.

” Aigoo,, mianhae Bumnie oppa,, aku benar-benar lupa padamu dan koperku.
Anyway,, gomawo sudah membawakannya untukku” ucap Sooyoung.

” Iya, gapapa. Eh, kamu yang pegang voucer hotelnya kan?? Kalo dari sini
naek bus yang mana Soo??”

” Bawa dong. Sabar ya aku cek dulu!”. Sooyoung merogoh-rogoh tas-nya dan
mencari voucer yang dimaksud Kim Bum. Setelah meng-kobok-kobok (?) tas
dalam waktu yang lama, raut wajah Sooyoung pun berubah menjadi panik.

” Wae?? Ada masalah??” tanya Kim Bum ikutan panik.

” Bum-ah,, voucer ada di kamu gak??” tanya Sooyoung balik. Kim Bum
menggeleng.

” Lha, bukannya pas sarapan aku titip di kamu??”.

” GYAAA,, KETINGGALAN DIATAS DISPENSER!!!” jerit Sooyoung. Kim Bum yang
terlihat stres langsung duduk diatas trolly bandara.

” Huaaa, kenapa bisa lupa sih Soo??” gerutunya sambil mengacak-acak
rambutnya karena frustasi. Sooyoung ikut duduk disebelah Kim Bum sambil
menundukkan kepala.

” Sekarang bagaimana? Kita harus apa??” tanya Sooyoung sedih.

” Sekarang kita cari penginapan murah meriah saja. Kajja!”. Kim Bum
menarik tangan Sooyoung keluar dari bandara dan taxi.

” Mau kemana??” tanya si supir Taxi.

” Bawa kami ke hotel paling murah di Bali” jawab Kim Bum santai. Sooyoung
menatap Kim Bum heran.

” Kenapa yang paling murah?? Bukankah kau baru gajian??” tanya Sooyoung.

” Hye?? Darimana kau tahu kalau aku baru gajian??” tanya Kim Bum balik.



” Tau lah. Kemarin kan awal bulan, pasti kau akan gajian” jawab Sooyoung
sambil menyandarkan diri disandaran kursi.

———————————————————————————————————————

Kim Bum POV

Aku mengecek dompetku untuk membayar Taxi. Huaa, aku jadi tidak tega
menggunakan uang hasil gajianku. Lebih baik Sooyoung yang membayar, dia
kan yang sudah menghilangkan Voucer hotel ahahaha *Bum pelit merkedit*.

” Sooyoung-ah, kau yang bayar Taxi ya. OK?? OK??” tanyaku. Aku merasakan
bahu kiriku terasa berat. Akupun menoleh kesamping. ” Yah,, dia malah
tidur” gumamku begitu sadar kalau Sooyoung sedang menyenderkan kepalanya
dibahuku dan tertidur.

Aku memperhatikan wajahnya untuk waktu yang lama. Kenapa aku baru sadar
kalau wajahnya itu imut-imut??. Aku mengambil ponsel dikantong bajuku
dan memotret wajahnya. Huaa,, so cute.

” Pak,, kita udah sampai dihotel paling murah” lapor supir Taxi. Aku
menatap bangunan tua nan peyot(?) disamping. Aegya,, kenapa hotel paling
murah di Bali malah abstrak begini siih??.

” Gak ada yang lebih bagus tapi murahnya sama pak??” tanyaku lagi.

” Ada sih pak, cuma hotelnya pernah kebakaran. Kabarnya suka ada
penampakan juga, terus turis-turis suka teriak-teriak histeris gitu tiap
malem,, kadang ada yang ilang juga” jelas sang Supir. Aku menggigit
jariku karena ketakutan. Ampun deh,, kenapa tuh hotel menyedihkan begitu??.

” Ah,, kkeureso. Kami turun disini saja” kataku sambil berusaha membuka
pintu Taxi dan membangunkan Soo. ” Sooyoung-ah, bangun!!”. Aku
mengguncang-guncang tubuhnya agar dia bangun.

” Hm? Udah sampe yaa??” tanyanya Soo sambil mengusap bibirnya.

” Aegya, kamu ngiler ya?? Ngiler dibajuku lagi jangan-jangan!” seruku
histeris.

” Enak ajah. Kamu tuh yang kalo tidur selalu bikin pulau dibantal”
balasnya sambil mendorong tubuhku ringan.

” Jha,, jangan ngumbar aib gitu dong, gak fair neh!. Eh iya,, makasih ya
pak udah menghantar kami dengan selamat. Kami turun dulu ya” ucapku
sambil menjejakkan kaki ditanah *ya iyalah,, masa ya iyadong*.

” Eh pak,, uangnya mana??” tanya sang supir sambil mentoel-toel(?)
pundakku. Aku langsung menepuk jidatku karena lupa.

” Ampun deh,, luping aku” seruku. Akupun menatap Sooyoung yang sedang
numpang ngaca dikaca spion Taxi. ” Soo,, bayar Taxinya gih!”.

” Mwo? Aku? Kok aku yang bayar??” tanyanya shock.

” Iya, kan kamu yang ngilangin voucer hotel” jawabku santai.

” Kok gitu?? Apa hubungannya?? Toh kalau aku tidak lupa membawa voucer
hotel, kita tetap akan naik Taxi kan,, mana mungkin kita naik delman!”
seru Sooyoung. Aku mendengus BT.

” Iya, iya,, bilang ajah gak mau bayar” keluhku sambil mengambil uang
dari dompet dengan berat hati *ckckck,, ampun deh Bumnie oppa,,
cakep-cakep pelitnya minta ampun #plak!!*. Seusai membayar Taxi kami
pergi kedalam Taxi. Sooyoung mengedarkan pandangannya keseluruh sudut hotel.

” Kenapa kita menginap dihotel yang ronsok(?) seperti ini sii??” bisik
Sooyoung saat kami masuk kedalam hotel.

” Itu karena kau meninggalkan voucer hotelnya diatas dispenser” jawabku
sambil berbisik. Kami menempati kamar nomor 9 dan kalian tau bagaimana
keadaannya??. Tak begitu buruk sih sebenarnya, hanya saja menyedihkan.
Tempat tidurnya hanya satu, kamar mandinya rada-rada ’gak jelas’,
tivi-nya masih hitam putih. Ckckck,, menyedihkan sekali kamar ini.

” Bum-ah, aku bosan” keluh Sooyoung sambil menggembungkan pipinya.
Aigoo, kenapa dia menggodaku (?) seperti itu??. Kalau dia menampakkan
wajah seperti itu, aku jadi ingin…..menciumnya. ” Yak, Kim Sang Bum, aku
bosan!!” ulangnya.

” Iya, aku dengar kamu Soo!. Kau bosan? Memang mau jalan-jalan
kemana??” tanyaku sambil pindah dan duduk disampingnya.

” Mollayo. Aku kan baru pertama kali ke Bali. Tapi aku tau kok tempat
yang bagus. Kajja, ganti baju sana!” suruhnya lalu berjalan kelemari dan
mengambilkan baju santaiku.

” Kita mau kemana emangnya??” tanyaku lagi.



” Ke Kuta. Itu lho,, pantai paling terkenal di Bali. Udah, ganti baju
sana!” jawabnya. Sooyoung mendorong tubuhku masuk kekamar mandi.

———————————————————————————————————————-

Sooyoung POV

Aku mencari baju yang pas untuk aku pakai ke pantai. Rasa-rasanya aku
masih tak percaya kalau aku dan Bum pergi bulan madu. Aku rasa aku
mulai menyukainya… ah ani,, aku rasa lebih dari itu, aku mencintainya.
Bahkan aku tak bisa marah atau benci padanya walaupun dia sudah
menodaiku. Huaa,, eottokkae??.

” Sooyoung-ah, cepat ganti bajumu, katanya mau ke pantai. Jadi tidak
nih??” tanya Kim Bum membuyarkan lamunanku. Aku melihatnya memakai kaus
putih dan celana pendek dibawah lutut berwarna biru laut. Aegyaa, kenapa
dia begitu tampan??. ” Yak,, kau dengar aku tidak??” tanyanya lagi.

” Iya, aku dengar suamiku Kim Sang Bum!” balasku lalu bangkit dari
tempat tidur menuju kamar mandi. Kulihat Kim Bum mengerutkan dahinya.

” Mwo?? Apa aku tak salah dengar?? Kau panggil aku suamimu?? Tumben”
ujarnya saat aku masuk kedalam kamar mandi.

” Lagi pengen ajah ngomong begitu. Emang gak boleh ya??” tanyaku dari
dalam kamar mandi.

” Ani,, hanya bingung saja. Tidak biasa saja dengan panggilan itu”
jawabnya pelan. Entah aku yang GR atau memang begitu keadaannya, aku
merasa suaranya terdengar agak gugup. Setelah diam untuk cukup lama, aku
merasa ada yang merayap dikaki-ku. Kontan aku menunduk kebawah. Aku
membelalakkan mataku begitu menyadari apa yang ada dikaki-ku.

” GYAAAAAAAAA, KECOAAAAAAAAAAAAA” teriakku panik lalu berusaha membuka
pintu kamar mandi. Kim Bum yang shock mendengar teriakkanku langsung
ikutan panik.

” Yaa,, Sooyoungie,, waeyo??” tanyanya panik. Tanpa babibu aku langsung
menghambur kedalam pelukannya dan mendekapnya erat.

” Huaa,, kecoaaa. Tolong!!!” seruku histeris. Aku membenamkan kepalaku
di dadanya yang lapang. Diapun membalas pelukanku dan mengelus-elus
punggung-ku.

” Gwaenchana,, kecoa-nya sudah pergi. Dia juga ikutan panik mendengarmu
teriak-teriak seperti itu. Aku heran,, kau sudah se-tua ini masih saja
takut serangga, ckckck” ujarnya sambil menggelengkan kepala. Aku
langsung melepaskan pelukanku dan menatapnya sejenak.

” Mwo?? Tua?? Yak,, Kim Sang Bum,, coba kau pikirkan,, jika aku tua
berarti kau apa?? Fosil??” tanyaku. Dia langsung mengeluarkan ang-ang
laugh-nya yang aegyo itu. Aaaa,, kenapa kau tampak begitu manis Bum???.

” Aigoo, kau ini cantik-cantik judes sekali. Kau sudah selesai pakai
pakaian kan?? Kajja, kita ke pantai Kuta. Taxi sudah menunggu” ajaknya
sambil menggandeng tanganku. Mwo?? Apa katanya?? Aku cantik?? Aegya,,
aku jadi makin deg-degan niih…..

@ Kuta Beach

Pantai Kuta benar-benar keren seperti apa yang digembar-gemborkan oleh
orang-orang. Tempatnya bagus dan cantik. Disekitarnya terdapat banyak
toko baju ternama seperti surfer girl, billabong, dll. Tadinya aku
merengek pada seobang-ku ini untuk membelikanku summer dress yang cantik
disalah satu toko, tapi dia tidak mau dengan alasan baju itu tidak cocok
untukku. Hffft, dasar seobang menyebalkan, bilang saja karena gak mau
keluar uang,, dasar pelit merkedit!!.

” Sooyoung-ah, ini es krim-nya” ujarnya sambil menyodorkan es krim
ditangan kirinya kepadaku. Aku tersenyum dan menerimanya.

” Gomawo Bum-ah” ucapku semangat. Dia mengangguk pelan lalu tersenyum.
Kamipun duduk bersama dipinggir pantai sambil menikmati sunset Bali.
Selama kami makan es krim, kamu tak mengatakan satu patah katapun.

” Ya, Kim Bum-ah. Sunset-nya sangat indah ya” ujarku memulai
pembicaraan. Namun, setelah ditunggu untuk waktu yang lama, tak ada satu
patah katapun sebagai balasannya. Aku menoleh kearahnya. Huaa, dasar
seobang yadong bin pervert!!!. Bukannya menjawab pertanyaanku, dia malah
sibuk kemotret-motret bule-bule ber-bikini yang berserakan(?) di Kuta.

Aku langsung mentoyor kepalanya. ” Gyaaa, dasar kau seobang sialan!!!”
teriakku keras dan sukses membuat semua orang memperhatikan kami.

Akupun segera bangkit dan meninggalkan makhluk yadong meyebalkan itu
seorang diri. Aish, aku benar-benar kesal setengah mati padanya. Kenapa
dia malah memotret bule-bule sexy yang berbikini sii??. Tiba-tiba
seseorang memegang tanganku dari belakang dan membuatku berbalik.

” Kenapa kau pergi??” tanya Si tua bangka(?) itu.

” Kau memotret bule-bule sexy itu,, siapa yang tidak kesal coba??”

” Kau cemburu ya??”. Pertanyaannya menusukku. Aku langsung mengalihkan
dan menatap jalanan Kuta.

” A..ani,, kata siapa??” tanyaku balik. Si tua bangka itu menyentuh
pipiku dengan kedua tangannya dan membuatku menatap wajahnya. Aegyaa,,
kenapa dia harus melakukan ini??. Diapun tersenyum geli melihat tingkahku.



” Ahaha,, kau tidak bisa menipuku Sooyoungie. Oh ya,, asal kau tau,,
sebanyak apapun bule cantik dan sexy dipulau ini,, tak kan ada yang bisa
menggantikan kesempurnaanmu dimataku. Arraseo??” ucapnya dengan senyum
mengembang. Diapun berjalan sambil menggandeng tanganku. ” Kajja. Aku
lapar,, kita cari makan saja”

———————————————————————————————————————-

Yoona POV

Aku merapikan baju-bajuku dan memasukkannya kedalam koper. Besok pagi
aku harus berangkat ke Bali. Ahh,, sudah lama aku ingin kesana untuk
liburan. Aku membawa barang-barang yang harusnnya ku bawa. Rencana
Kangin memang fantasic *so fantastic…so elastic… Ring ding dong ring
ding dong #plak!!*. Aku rasa rencananya itu sangat ampuh untuk
memisahkan Bumnie oppa dengan gadis miskin nan menyedihkan itu.

Choi Soo Young,, kau boleh bersenang-senang dengan oppa-ku,, tapi aku jamin
itu tak akan bertahan lama,, karena kau tau?? Aku akan merebut apapun
yang aku inginkan, tak peduli bagaimanapun caranya, lihat saja nanti!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar